Belakangan ini, gue suka rada heran ngeliat orang-orang pada megangin hape, tiba-tiba lari ke depan taman, ngubek-ngubek kolong fly over sambil heboh sendiri ngeliatin hape mereka masing-masing. Gue sempet penasaran, jangan-jangan ini ulah tapasya. Atau jangan-jangan ini semua perbuatan gordon.. Ga taunya mereka semua lagi main Pokemon Go.
Yap, game besutan Nintendo ini emang nge-hype banget belakangan ini. Walaupun sebenernya baru dirilis di Amerika Serikat, nyatanya antusiasme gamer dari sejumlah negara untuk maenin game ini sama sekali ga bisa dibendung. Terbukti, di indonesia aja udah cukup banyak yang download game ini meskipun melalui bantuan pihak ketiga. Dan sampai pekan ini, Pokemon Go masih jadi viral di sejumlah social media semacem facebook, twitter dan instagram.
Ini tentunya jadi angin segar buat nintendo selaku pengembang game ini. Dari semenjak Pokemon Go dirilis, sahan nintendo langsung melonjak sebesar 25% dengan nilai mencapai US$ 7 miliar atau sekitar Rp 91,9 triliun. Bahkan berdasarkan kutipan dari salah satu sumber, saat ini nintendo diperkirakan meraup untung gak kurang dari Rp 21 milyar setiap harinya. Ajegile.. Mabok duit tu nintendo broh
Lantas apa sih sebenernya rahasia sukses Pokemon Go?
Tentunya kesuksesan game ini ga lepas dari konsep yang dianutnya, yaitu Augmented Reality. Konsep ini mengkombinasikan dunia virtual dan dunia nyata dengan menggunakan kamera sebagai sarana penghubungnya. Hasilnya? Tentu aja pengalaman bermain yang lebih seru dan terasa begitu nyata dibandingkan game konvensional.
Dibandingkan dengan game-game lain yang memaksa kita untuk ndepongin layar dan ngejogrog sendirian di kamar, Pokemon Go justru memaksa kita untuk benar-benar keluar dan mencari pokemon itu di dunia nyata. Ga peduli mau jalan kaki, naek sepeda, atau pesen ojek online kayak curhatan abang di bawah ini.
Spoiler for Buka gan:
Nah, setelah kita berhasil nemuin lokasi pokemon itu berada, maka disinilah Augmented Reality memainkan perannya. Kita mesti ngebidik kamera ke suatu spot, dan disitulah si pokemon bakal dimunculkan secara virtual di layar smartphone kita. Konsep inilah yang bikin penggunanya bakalan ngerasa kayak nangkep pokemon beneran (walaupun nenek-nenek grandong juga tau itu boongan).
Quote:
Dari disitulah gue mulai berimajinasi. Gimana jadinya ya kalo suatu saat nanti game-game baru mulai bermunculan dengan konsep Augmented Reality? Hmm.. Gue pun melakukan perjalanan panjang mencari kitab suci demi nemuin jawaban atas pertanyaan barusan. Dan akhirnya, gue nemuin 5 game legendaris ini, yang andaikan di-remake pake konsep Augmented Reality, pastinya bisa jadi game seru buat nyaingin popularitas Pokemon Go!
Apa aja? ya cekidot�
Quote:1. Medabot
Yang pernah maenin game ini berarti anak generasi 90an
Spoiler for Baca ni broh:
Ada yang masih inget? coba ayoo acungin tangannya.. hehehe. Yap, anime Medabot ini pernah ditayangin di salah satu TV swasta berlogo rajawali sekitar tahun 2000-an. Anime ini bercerita tentang seorang anak bernama Ikki Tenrio, yang menggunakan Medabee nya untuk berpartisipasi dalam Robattles (perkelahian antara robot) melawan semua pengguna medabots yang lain di dunia.
Medabots sendiri adalah robot yang emang dirancang khusus untuk melaksanakan pertarungan. Tiap medabot punya kemampuan khususnya masing-masing untuk membela diri dalam Robattles. Untuk menghidupkan sang medabot, kita harus memiliki medal, yang kemudian mesti kita tempelin di punggung sang medabot. Dan buat berkomunikasi sama medabot, kita mesti pake semacem �jam tangan� yang memungkinkan kita ngobrol dan ngatur srategi sama medabot yang kita punya.
Anime medabot pernah diangkat jadi game dalam platform yang cukup jadul, Gameboy Advance pada tahun 1999. Gameplaynya mirip banget sama Pokemon, jadi buat yang pernah maen Pokemon pasti ga kaget dah waktu maenin game nya. Medabot juga pernah dirilis di GameCube pake konsep 3D, cuma hasilnya ga terlalu sukses.
Jadi, Gimana pengembangan game ini menurut Penulis?
Well, kalo menurut gue sih Medabot ini bisa di re-make dengan menggunakan dua konsep. Konsep pertama, adalah dengan membuat robot mini semirip mungkin dengan anime-nya. Robot ini terhubung dengan SmartWatch (semacem Apple Watch atau Samsung Gear) melalui koneksi Wireless atau Bluetooth. Selanjutnya, kita bisa ngasih perintah suara secara langsung ke medabot via Smartwatch itu. Konsep ini sangat mungkin untuk dikembangin, karena teknologi Voice Command makin kesini udah makin mateng. Bahkan, Google aja udah ngerilis dukungan voice command berbahasa indonesia. Masuk akal kan?
Cuma yaa.. konsep ini ada kelemahannya. Selain biaya pembuatan robotnya mahal sehingga cuma bisa menggapai kalangan borju, robot-robotnya juga ga akan bisa ngelakuin manuver seluwes animenya. Selain itu jangan harap bakal ada tembakan torpedo, pistol ataupun meriam balistik kayak yang ditayangin di tipi. Yang ada nanti malah disita pemerintah, takut disalahgunain buat keperluan terorisme. Heuheu
Nah untuk Konsep Kedua, pakenya ya konsep Augmented Reality. Jadi mirip-mirip sama Pokemon Go, cuma di Medabot, dua pengguna bisa berhadap-hadapan buat ngelaksanain Robattle. Dan untuk mencari lawan buat robattle ini, kita bisa pake teknologi GPS yang ada di smartphone kita. Kebayang kan serunya kalo kita bisa beradu medabot secara virtual sama orang random.. Bedeuhh! *warbyasah*
Yap, anime Medabot ini pernah ditayangin di salah satu TV swasta berlogo rajawali sekitar tahun 2000-an. Anime ini bercerita tentang seorang anak bernama Ikki Tenrio, yang menggunakan Medabee nya untuk berpartisipasi dalam Robattles (perkelahian antara robot) melawan semua pengguna medabots yang lain di dunia.Medabots sendiri adalah robot yang emang dirancang khusus untuk melaksanakan pertarungan. Tiap medabot punya kemampuan khususnya masing-masing untuk membela diri dalam Robattles. Untuk menghidupkan sang medabot, kita harus memiliki medal, yang kemudian mesti kita tempelin di punggung sang medabot. Dan buat berkomunikasi sama medabot, kita mesti pake semacem �jam tangan� yang memungkinkan kita ngobrol dan ngatur srategi sama medabot yang kita punya.
Anime medabot pernah diangkat jadi game dalam platform yang cukup jadul, Gameboy Advance pada tahun 1999. Gameplaynya mirip banget sama Pokemon, jadi buat yang pernah maen Pokemon pasti ga kaget dah waktu maenin game nya. Medabot juga pernah dirilis di GameCube pake konsep 3D, cuma hasilnya ga terlalu sukses.
Jadi, Gimana pengembangan game ini menurut Penulis?
Well, kalo menurut gue sih Medabot ini bisa di re-make dengan menggunakan dua konsep. Konsep pertama, adalah dengan membuat robot mini semirip mungkin dengan anime-nya. Robot ini terhubung dengan SmartWatch (semacem Apple Watch atau Samsung Gear) melalui koneksi Wireless atau Bluetooth. Selanjutnya, kita bisa ngasih perintah suara secara langsung ke medabot via Smartwatch itu. Konsep ini sangat mungkin untuk dikembangin, karena teknologi Voice Command makin kesini udah makin mateng. Bahkan, Google aja udah ngerilis dukungan voice command berbahasa indonesia. Masuk akal kan?
Cuma yaa.. konsep ini ada kelemahannya. Selain biaya pembuatan robotnya mahal sehingga cuma bisa menggapai kalangan borju, robot-robotnya juga ga akan bisa ngelakuin manuver seluwes animenya. Selain itu jangan harap bakal ada tembakan torpedo, pistol ataupun meriam balistik kayak yang ditayangin di tipi. Yang ada nanti malah disita pemerintah, takut disalahgunain buat keperluan terorisme. Heuheu
Nah untuk Konsep Kedua, pakenya ya konsep Augmented Reality. Jadi mirip-mirip sama Pokemon Go, cuma di Medabot, dua pengguna bisa berhadap-hadapan buat ngelaksanain Robattle. Dan untuk mencari lawan buat robattle ini, kita bisa pake teknologi GPS yang ada di smartphone kita. Kebayang kan serunya kalo kita bisa beradu medabot secara virtual sama orang random.. Bedeuhh! *warbyasah*
Quote:2. Digimon
Kalo kata bokap, Digimon itu atinya 'Digigit Monster'
Spoiler for Baca ni broh:
Ngebahas pokemon, maka tentu kurang seru kalo ga ngebahas juga soal digimon. Maklum aja, keduanya emang seringkali disebut serupa namun tak sama. Sama-sama penuh dengan monster, sama-sama berpetualang, dan sama-sama berevolusi. Bedanya, pokemon diceritakan sebagai monster asli (hidup kaya hewan liar), sedangkan digimon aslinya adalah kumpulan data (digital).
Well.. meskipun mirip, nyatanya keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan. Yang menarik, ternyata ga sedikit yang bilang kalo �digimon itu lebih keren daripada pokemon�. Pendapat ini tentunya punya dasar yang jelas. Misalnya aja beberapa aspek ini :
Sejumlah poin di atas sepertinya cukup untuk ngebuktiin kalau Digimon juga bisa jadi pesaing berat Pokemon, andaikan dirilis dengan konsep Augmented. Yang paling kerasa tentunya adalah kita ga sekedar bertarung, tapi juga bisa ngobrol secara langsung sama digimon kita. Pertanyaannya, Apakah ini mungkin direalisasi?
Tentunya ga ada yang ga mungkin kan. Teknologi semakin maju broh, semuanya ibarat kata tinggal nunggu waktu ajah. Salah satu sinar terang yang mulai keliatan ada di acara BUILD 2016 kemarin. Di acara itu, Microsoft nunjukin ketertarikannya untuk mengembangkan bot, bot framework, dan berbagai kecerdasan buatan lainnya. Ini artinya, kecerdasan buatan memasuki titik pengembangannya sekarang. Dan bisa jadi, di beberapa tahun ke depan ngobrol sama digimon bukanlah sekedar mimpi lagi. CMIIW
Spoiler for Buka gan:
Well.. meskipun mirip, nyatanya keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan. Yang menarik, ternyata ga sedikit yang bilang kalo �digimon itu lebih keren daripada pokemon�. Pendapat ini tentunya punya dasar yang jelas. Misalnya aja beberapa aspek ini :
- Semua digimon bisa bicara bahasa manusia. Sementara di pokemon, yang bisa bicara cuma Meowth.
- Evolusi digimon sifatnya ga permanen. Jadi kalo kita lebih suka Agumon daripada Graymon, ya kita tinggal devolve aja sesuka hati. Sementara di pokemon, kalo Pikachu udah berevolusi jadi Raichu, itu artinya ya doi jadi Raichu aja seterusnya.
- Evolusi pada Digimon lebih beragam dan �keren� dibandingin sama pokemon. Walaupun yaa.. balik lagi ke selera masing-masing si.
Sejumlah poin di atas sepertinya cukup untuk ngebuktiin kalau Digimon juga bisa jadi pesaing berat Pokemon, andaikan dirilis dengan konsep Augmented. Yang paling kerasa tentunya adalah kita ga sekedar bertarung, tapi juga bisa ngobrol secara langsung sama digimon kita. Pertanyaannya, Apakah ini mungkin direalisasi?
Tentunya ga ada yang ga mungkin kan. Teknologi semakin maju broh, semuanya ibarat kata tinggal nunggu waktu ajah. Salah satu sinar terang yang mulai keliatan ada di acara BUILD 2016 kemarin. Di acara itu, Microsoft nunjukin ketertarikannya untuk mengembangkan bot, bot framework, dan berbagai kecerdasan buatan lainnya. Ini artinya, kecerdasan buatan memasuki titik pengembangannya sekarang. Dan bisa jadi, di beberapa tahun ke depan ngobrol sama digimon bukanlah sekedar mimpi lagi. CMIIW
Quote:3. Crush Gear Turbo
Spoiler for Baca ni broh:
Masih inget sama mobil-mobilan yang ada senjatanya buat ditabrak-tabrakin? Terus yang ngelemparnya heboh berlenggak-lenggok sambil muter-muter itu? Selamat� berarti anda sekarang udah tua. hahaha 
Yap, Crush Gear Turbo, adalah salah satu anime yang menceritakan tentang Kouya Marino, yang berusaha untuk menjadi juara dalam ajang Gear Fighter. Anime ini emang acapkali dibilang lebay, soalnya ya ga mungkin juga lah kita bisa ngobrol sama mobil maenan biar dia ngeluarin jurus-jurus gituh.
Waktu kecil dulu, gue sendiri pernah kecele pas beli maenannya. Ketika selesai gue rakit dan nyalain di atas kuali (waktu itu kaga ada arena duelnya), mendadak gue bengong. �Lah ini mana jurus-jurusnya yak.. ko kaga heboh kayak di pelemnya�. Well, dari situ gue mulai belajar tentang realita hidup.
Untungnya, Bandai ngerilis Crush Gear Turbo ini dalam konsol PS1. Jadi orang-orang yang �ngerasa diboongin� kayak gue ini jadi sedikit terobati (duilee). Gameplaynya seru banget.. kita jadi berasa lagi aduan crush gear beneran sampe-sampe ga kerasa kalo stick jebol. Maklum aja, tiap pas adegan tumbukan gitu.. kita mesti mencet tombol O sekenceng mungkin biar bisa menang.
Nah, kembali ke benang merah. Crush Gear ini punya potensi yang cukup besar untuk jadi Hype, andaikan dirilis pake konsep Augmented Reality. Gue ngebayangin, pengguna Crush Gear ini bisa nyorot kamera handphone mereka ke sebuah area (yang bisa dideteksi sebagai arena bertarung), kemudian Crush Gear ini lantas dimunculin secara virtual. Hmm.. gimana udah mulai kebayang?
]
Tapi yaa.. ini kan cuma konsep. Selanjutnya ya kembali lagi ke pengembangnya. Mau ngembangin apa ngga. -_-
.
Yap, Crush Gear Turbo, adalah salah satu anime yang menceritakan tentang Kouya Marino, yang berusaha untuk menjadi juara dalam ajang Gear Fighter. Anime ini emang acapkali dibilang lebay, soalnya ya ga mungkin juga lah kita bisa ngobrol sama mobil maenan biar dia ngeluarin jurus-jurus gituh.
Waktu kecil dulu, gue sendiri pernah kecele pas beli maenannya. Ketika selesai gue rakit dan nyalain di atas kuali (waktu itu kaga ada arena duelnya), mendadak gue bengong. �Lah ini mana jurus-jurusnya yak.. ko kaga heboh kayak di pelemnya�. Well, dari situ gue mulai belajar tentang realita hidup.
Untungnya, Bandai ngerilis Crush Gear Turbo ini dalam konsol PS1. Jadi orang-orang yang �ngerasa diboongin� kayak gue ini jadi sedikit terobati (duilee)
. Gameplaynya seru banget.. kita jadi berasa lagi aduan crush gear beneran sampe-sampe ga kerasa kalo stick jebol. Maklum aja, tiap pas adegan tumbukan gitu.. kita mesti mencet tombol O sekenceng mungkin biar bisa menang.Nah, kembali ke benang merah. Crush Gear ini punya potensi yang cukup besar untuk jadi Hype, andaikan dirilis pake konsep Augmented Reality. Gue ngebayangin, pengguna Crush Gear ini bisa nyorot kamera handphone mereka ke sebuah area (yang bisa dideteksi sebagai arena bertarung), kemudian Crush Gear ini lantas dimunculin secara virtual. Hmm.. gimana udah mulai kebayang?
]Tapi yaa.. ini kan cuma konsep. Selanjutnya ya kembali lagi ke pengembangnya. Mau ngembangin apa ngga. -_-
.
Quote:4. Harvest Moon
Spoiler for Baca ni broh:
Siapa sih yang ga kenal harvest moon? Jauh-jauh hari sebelum ada Farmville ataupun Hay Day, game bercocok tanam ini pernah menemani kehidupan mereka yang lahir di generasi 90an. Sampai sekarang, pesona game ini belumlah sepenuhnya pudar. Rasanya masih seru, ketika kita bisa nyiremin sawah, atau berburu batu akik di dalem game ini.
Dan tentunya andaikata Nintendo mau ngerilis game ini dengan konsep Augmented, maka potensi kesuksesannya di pasaran pun cukup besar.
Kayak gimana konsepnya?
Anggaplah gue, sebagai seorang karyawan bisa ngisi waktu luang dengan cara bercocok tanam di game harvest moon ini. Gue menandai sebuah lokasi, misalnya karpet kantor warna hijau. Kemudian, gue bisa nanem bayam, wortel, ataupun ganja padi secara virtual disitu. Gue bisa ngecek udah sampe mana pertumbuhan tanaman yang gue tanam, kemudian memanennya ketika waktunya tiba.
Ini mungkin kedengaran kurang kerjaan. �Ngapain bercocok tanam virtual? mending nanem beneran woy�. But remember.. di dunia yang modern ini, ga semua orang punya waktu untuk pergi ke kebun / sawah. Liat aja Jakarta, mana ada sawahnya coba? Kalopun ada.. ya posisinya ngumpet, ga di pusat kota.
Jadi, game harvest moon versi Augmented ini (andaikan dirilis), bisa jadi sarana edukasi juga buat senantiasa menanam tumbuhan di bumi kita yang makin gersang ini. Cayo!
Dan tentunya andaikata Nintendo mau ngerilis game ini dengan konsep Augmented, maka potensi kesuksesannya di pasaran pun cukup besar.
Kayak gimana konsepnya?
Anggaplah gue, sebagai seorang karyawan bisa ngisi waktu luang dengan cara bercocok tanam di game harvest moon ini. Gue menandai sebuah lokasi, misalnya karpet kantor warna hijau. Kemudian, gue bisa nanem bayam, wortel, ataupun ganja padi secara virtual disitu. Gue bisa ngecek udah sampe mana pertumbuhan tanaman yang gue tanam, kemudian memanennya ketika waktunya tiba.
Ini mungkin kedengaran kurang kerjaan. �Ngapain bercocok tanam virtual? mending nanem beneran woy�. But remember.. di dunia yang modern ini, ga semua orang punya waktu untuk pergi ke kebun / sawah. Liat aja Jakarta, mana ada sawahnya coba? Kalopun ada.. ya posisinya ngumpet, ga di pusat kota.
Jadi, game harvest moon versi Augmented ini (andaikan dirilis), bisa jadi sarana edukasi juga buat senantiasa menanam tumbuhan di bumi kita yang makin gersang ini. Cayo!
Quote:5. Yu-Gi-Oh
Spoiler for Baca ni broh:
Dari sekian banyak game yang gue tunggu pengembangannya, salah satu harapan gue tertuju pada Yu-Gi-Oh. Game yang diciptakan oleh Kazuki Takahashi ini bisa dibilang adalah Trading Card Game terbaik yang legendaris, dan sulit untuk tergantikan. Sejak awal kemunculannya, banyak banget perusahaan game terkemuka yang pengen ngebeli lisensi dari pak Kazuki Takahashi. Mangkanya Yu-Gi-Oh dirilis di banyak platform, mulai dari Nintendo, PS, PSP sampe GameBoy Advance.
Cara memainkan game ini sebenernya cukup rumit, sehingga agak susah buat yang masih Newbie. Tapi kalo kalian udah ngerti, bisa-bisa bakal keterusan maenin game ini. Simpelnya, kartu-kartu di Yu-Gi-Oh ini terdiri dari 3 jenis :
Kombinasi dari kartu-kartu ini bisa kita susun sebagai deck untuk kemudian kita pake buat bertarung. Yu-Gi-Oh sendiri pernah dirilis dalam platform Playstation 1, cuma di versi PS1 itu ga terlalu seru karena ga ngikutin aturan resmi (bisa maen fusion atau masukin monster). Sedangkan untuk versi PC nya udah pake aturan resmi dan dirilis dalam 3 seri : Yugi The Destiny, Kaiba The Revenge, serta Joey The Passion. Cuma tampilannya flat banget.. monsternya ga dimunculin kayak di filmnya.
Untuk bikin game Yu-Gi-Oh ini jadi maksimal banget user experience-nya, maka duet yang tepat adalah : Microsoft HoloLens. Yap, produk besutan Microsoft ini punya kemampuan unik menggabungkan dunia virtual dengan dunia nyata, secara langsung melalui media kacamata. Dengan kacamata canggih ini, gue yakin Yu-Gi-Oh bakal sekeren pelemnya broh.
Dan sepertinya, ucapan gue barusan itu bakalan terelealisasi, soalnya kemaren gue liat sebuah video di youtube. Dalam video ini seorang developer nunjukkin salah satu konsep Yu-Gi-Oh berbasis Augmented yang dikasih judul �Real Life Yugi�. Keren banget!
Cuma yaa.. ini mah masih project independen broh. Sampe saat ini belom ada konfirmasi langsung dari Konami soal pengembangan Yu-Gi-Oh di platform Hololens ini. Yaudah, intinya sih kita banyak-banyak doa sama istigosah aja deh yaa. Semoga game ini dikebut pengembangannya.. hehehe
Cara memainkan game ini sebenernya cukup rumit, sehingga agak susah buat yang masih Newbie. Tapi kalo kalian udah ngerti, bisa-bisa bakal keterusan maenin game ini. Simpelnya, kartu-kartu di Yu-Gi-Oh ini terdiri dari 3 jenis :
- Kartu Monster (Monster Card), bisa digunain untuk ngedatengin monster ke arena. Monster terbagi ke beberapa level, dan untuk level 6 ke atas perlu tumbal untuk bisa dimasukin ke arena. Sejumlah monster juga punya efek khusus, yang bikin pertandingan jadi seru.
- Kartu Sihir (Spell Card), digunakan untuk melakukan aksi-aksi sihir kepada lawan kita. Misalnya bikin semua monster di arena hancur, memunculkan monster tertentu dan lain-lainnya.
- Kartu jebakan (Trap Card), hampir sama seperti Spell Card. Cuma bedanya, trap card ga bisa diaktifkan secara langsung. Kita mesti set up kartu ini secara tertutup, dan baru bisa diaktivasi pas giliran selanjutnya.
Kombinasi dari kartu-kartu ini bisa kita susun sebagai deck untuk kemudian kita pake buat bertarung. Yu-Gi-Oh sendiri pernah dirilis dalam platform Playstation 1, cuma di versi PS1 itu ga terlalu seru karena ga ngikutin aturan resmi (bisa maen fusion atau masukin monster). Sedangkan untuk versi PC nya udah pake aturan resmi dan dirilis dalam 3 seri : Yugi The Destiny, Kaiba The Revenge, serta Joey The Passion. Cuma tampilannya flat banget.. monsternya ga dimunculin kayak di filmnya.
Untuk bikin game Yu-Gi-Oh ini jadi maksimal banget user experience-nya, maka duet yang tepat adalah : Microsoft HoloLens. Yap, produk besutan Microsoft ini punya kemampuan unik menggabungkan dunia virtual dengan dunia nyata, secara langsung melalui media kacamata. Dengan kacamata canggih ini, gue yakin Yu-Gi-Oh bakal sekeren pelemnya broh.
Dan sepertinya, ucapan gue barusan itu bakalan terelealisasi, soalnya kemaren gue liat sebuah video di youtube. Dalam video ini seorang developer nunjukkin salah satu konsep Yu-Gi-Oh berbasis Augmented yang dikasih judul �Real Life Yugi�. Keren banget!
Spoiler for Liat gan!:
Cuma yaa.. ini mah masih project independen broh. Sampe saat ini belom ada konfirmasi langsung dari Konami soal pengembangan Yu-Gi-Oh di platform Hololens ini. Yaudah, intinya sih kita banyak-banyak doa sama istigosah aja deh yaa. Semoga game ini dikebut pengembangannya.. hehehe
Well, mungkin itu aja sih tulisan gue edisi ini. Gimana? Quote:Dari 5 game yang gue jelasin di atas, mana yang diharepin banget jadi kenyataan sama kalian?
Gw tunggu share & komennya ya
Jangan lupa kasih yang seger-seger
, jangan timpuk 
. Abis itu mampir ke blognya TS :Quote:fajarwalker.id
PERTAMAX DIAMANKAN UNTUK KOMENG! 
Woow aku tak percaya aku reply dithreadmu ini , aku tau kau pasti mau lihat wajah kegantenganku yang luar biasa... 
sini dah duel pokemon ente ma digimon ane
sini dah duel pokemon ente ma digimon ane
Mending game ini gan...
Atau yang ini...
Spoiler for Project Zero:
Atau yang ini...
Spoiler for Moemon:
Ane gak sempet ngegame gan..
Quote:Original Posted By reagannnn ?
Woow aku tak percaya aku reply dithreadmu ini , aku tau kau pasti mau lihat wajah kegantenganku yang luar biasa...
sini dah duel pokemon ente ma digimon ane
Entar dah gan.. ane ngantuk, mau pamit dulu
Woow aku tak percaya aku reply dithreadmu ini , aku tau kau pasti mau lihat wajah kegantenganku yang luar biasa...
sini dah duel pokemon ente ma digimon ane
Entar dah gan.. ane ngantuk, mau pamit dulu
waduh harvest moon itu kek gmn virtualnya bre? cangkul2 di tengah jalan gitu
yg paling ngejanjiin yugioh keknya
cangkul2 di tengah jalan gitu yg paling ngejanjiin yugioh keknya
Quote:Original Posted By Fajarwalker ?
Entar dah gan.. ane ngantuk, mau pamit dulu
ok gan selamat bobo
Entar dah gan.. ane ngantuk, mau pamit dulu
ok gan selamat bobo
Yang yu-gi-oh keren kayaknya gan 
Pokemon go boom 
harvest moon pasti asik bre
hmm digimon sama yugi oh mantep tuh gan
digimon ama yugioh
kyake seru
kyake seru
kalo game2 horror keknya seru gan
Yg yu gi oh kayakny asik tuh gan
Yugioh ama digimon kayaknya patut ditunggu nih tanggal rilis kepasarannya 
Ane mah nungguin yg ini aja gan
Harveat moon boleh juga tuh
Kalo pokencroot ane mah no
Harveat moon boleh juga tuh
Kalo pokencroot ane mah no
Yugi oh
Bisa bisa
Bisa bisa
Belum apa2 pokemon go udah banyak pesaingnya ya 
Ijin gembok sekalian
Via: Kaskus.co.id
0 comments:
Posting Komentar