Apa itu Generasi Z?
Perlu diingat bahwa Generasi Z adalah generasi yang sangat akrab dengan dunia digital sering juga disebut Generasi Digital, seperti nama sebuah Startup yang mahsyur di daerah kemang yah YOT-ers, okay lanjut.
Generasi ini dihantui oleh teknologi yang berkembang dengan pesat setiap detiknya yang tak jarang memunculkan fitur baru, aplikasi baru, bahkan smartphone baru yang mengakibatkan smartphone kita tidak terlihat begitu smart lagi. Dan yang pasti mereka adalah generasi yang mudah cemas jika tidak ada “Internet”. Sering disebut generasi digital, karena semua aset yang berharga milik mereka semua tersimpan di dunia maya. Hukuman berat bagi mereka bukan dikunci dalam kamar melainkan dikunci dalam kamar tanpa “Internet”.
Anak-anak generasi digital yang sejak dini sudah terpapar dengan keberagaman teknologi, mungkin berbeda dengan Generasi sebelumnya, namun inilah yang membuat mereka begitu berbeda dengan Generasi yang lain, kenapa? Karena mereka memiliki kesempatan yang sangat tak terhitung berkat kelebihan mereka bersentuhan dengan teknologi sejak dini. Mereka dikelilingi oleh teknologi seperti iPhone, iPad dan i i yang lainnya. Jika anak tahun 2000an ditanya coba tunjukan Bumi itu bagaimana bentuknya, mereka akan menyambut kita dengan membuka Google earth bukannya membuka Atlas.
Begitu juga dalam rangka mempelihara binatang kesayangan, jika dulu kita mempelihara anjing memerlukan effort yang lebih seperti harus dikasih makan, dirantai, dan susahnya kalau meninggal harus dikubur. Sekarang dengan yang namanya Nintendo DS, ada game yang namanya Nintendogs di mana kita bisa mempelihara anjing makan gampang, dan kalaupun meninggal kita tinggal restart gamenya.
Ini Nintendogs nih Gan yang kalau anjingnya koit tinggal restart
Spoiler for Nintendogs:
Perlu diingat bahwa Generasi Z adalah generasi yang sangat akrab dengan dunia digital sering juga disebut Generasi Digital, seperti nama sebuah Startup yang mahsyur di daerah kemang yah YOT-ers, okay lanjut.
Generasi ini dihantui oleh teknologi yang berkembang dengan pesat setiap detiknya yang tak jarang memunculkan fitur baru, aplikasi baru, bahkan smartphone baru yang mengakibatkan smartphone kita tidak terlihat begitu smart lagi. Dan yang pasti mereka adalah generasi yang mudah cemas jika tidak ada “Internet”. Sering disebut generasi digital, karena semua aset yang berharga milik mereka semua tersimpan di dunia maya. Hukuman berat bagi mereka bukan dikunci dalam kamar melainkan dikunci dalam kamar tanpa “Internet”.
Anak-anak generasi digital yang sejak dini sudah terpapar dengan keberagaman teknologi, mungkin berbeda dengan Generasi sebelumnya, namun inilah yang membuat mereka begitu berbeda dengan Generasi yang lain, kenapa? Karena mereka memiliki kesempatan yang sangat tak terhitung berkat kelebihan mereka bersentuhan dengan teknologi sejak dini. Mereka dikelilingi oleh teknologi seperti iPhone, iPad dan i i yang lainnya. Jika anak tahun 2000an ditanya coba tunjukan Bumi itu bagaimana bentuknya, mereka akan menyambut kita dengan membuka Google earth bukannya membuka Atlas.
Begitu juga dalam rangka mempelihara binatang kesayangan, jika dulu kita mempelihara anjing memerlukan effort yang lebih seperti harus dikasih makan, dirantai, dan susahnya kalau meninggal harus dikubur. Sekarang dengan yang namanya Nintendo DS, ada game yang namanya Nintendogs di mana kita bisa mempelihara anjing makan gampang, dan kalaupun meninggal kita tinggal restart gamenya.
Ini Nintendogs nih Gan yang kalau anjingnya koit tinggal restart
Spoiler for Nintendogs:
Generasi Z banyak bersemayam di Facebook, Twitter dan Instagram. Menjadi hal yang biasa sekarang jika anak kita berteman di Facebook kita, dan fungsi siblings di Facebook akhirnya bisa dimaksimalkan, karena dulu isi siblings di Facebook adalah teman kita semua dan tak jarang teman kita menjadi anak kita. Bayangkan sekarang, Generasi Z ini saat berteman dengan ayahnya lalu ayahnya mengganti statusnya menjadi single, tentu akan menjadi pertanyaan bagi anak mereka.
Lalu, generasi z mulai kehilangan esensi dalam menulis surat, akan menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka mungkin untuk menulis surat dengan amplop. Bagaimana dengan work ethicnya mereka? Situasinya akan produktif jika mereka berada di mana saja, asalkan ada “Internet”, karena mereka akan bebas berekspresi di manapun dan di mana saja, mungkin di Starbucks sambil minum frappucino dan duduk manis sambil mengerjakan pekerjaan mereka, daripada duduk di kantor yang membosankan.
Namun di lain sisi, ide-ide segar bahkan banyak lahir dari anak muda atau biasa disebut Generasi Z. Generasi Z adalah mereka yang lahir akhir tahun 90-an dan awal tahun 2000-an. Generasi Z hidup di era digital dengan aneka teknologi yang canggih seperti: computer atau laptop, smartphone, mobile application, dan lain sebagainya. Dengan perkembangan teknologi digital yang terus berkembang, banyak di antara mereka yang memiliki ide dalam hal menciptakan penemuan baru. Bahkan banyak app developer yang masih berusia belasan tahun dan berhasil menciptakan sebuah app berangkat dari kecemasan dan keingin tahuan mereka.
Sebagai contoh kurang lebih 5 tahun yang lalu ada yang membuat app untuk Apple, nah dia masih terhitung sangat muda namanya Thomas Suarez, dia gak ada hubungannya sama Luis Suarez yah gan ini diambil dari TED, mari disimak gan!! .
ini Thomas Suarez
Spoiler for Thomas Suarez:
ini Luis Suarez
Spoiler for Luis Suarez:
Bayangkan ini bukan mustahil jika dalam kurun waktu 10 tahun lagi, Indonesia akan mandiri dengan generasi z ini, mengapa? Karena mereka akan berkonsentrasi penuh dalam pengembangan Start-up yang menjadi daya jual mereka, inovasi baru , peluang bisnis baru dan tentunya lapangan kerja yang merata nantinya, maka dari itu akses Internet yang merata nanti akan menghubungkan satu Indonesia dan memunculkan yang namanya e-education, e-transportation, e-marketing, dan e e yang lainnya.
Kita juga ada nih TOPWords dari William Eka dia adalah Associate Director di Skystar Capital
Berikut ini wejangannya
Kini banyak anak muda yang sukses berkat inovasi yang mereka buat. YOTers, kemajuan teknologi membuka peluang yang sangat besar untuk menjadi kreatif dengan menciptakan ide dan inovasi terbaru. Hal ini tentunya tergantung pada diri kita sendiri apakah kita mau memaksimalkan perkembangan teknologi atau hanya menerima hasil saja.
Work ethic Generasi Z tentu sangat jauh berbeda dengan generasi sebelumnya, untuk itu generasi z bukan generasi yang remeh, melainkan mereka dapat bekerja dalam situasi dan kondisi yang mereka inginkan tentunya tanpa mengorbankan waktu mereka dengan pemanfaatan teknologi yang ada.
Marilah kita bersama-sama bersatu padu dengan para Generasi Z untuk mendesain sebuah rumah baru bagi di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi secara penuh dan semaksimal mungkin. Muncul pertanyaan sebelum Generasi Z itu apa? Ada yang namanya
Generasi Milinneal, nah mereka memiliki work ethic yang kurang lebih sama namun yang menjadi sekat mereka adalah tumpuan pertama mereka, Generasi Millinneal bertumpu pada kegigihan dan perjuangan berkutat melawan status quo, Generasi Z juga melawan status quo, namun konteksnya sangat berbeda bukan?
Maka dari itu Young On Top memprakarsai Young On Top National Conference untuk menjadi perpanjangan tangan untuk memberikan dampak kepada 2 Generasi sekaligus yang sedang panas-panasnya naik daun yaitu Generasi Millineal dan Generasi Z.
Pemimpin ini ditempa di masa saat Generasi Z sedang maraknya memperluas jaringan pertemanan dan tentunya membuat sejarah-sejarah baru di Indonesia. Untuk meng-influence anak Generasi Z tentu tidak mudah, maka dari itu Young On Top juga menggaet nama-nama besar yang berkecimpung di bidangnya masing-masing dan berhasil menunjukan tajinya.
Sumber : kaskus.co.id
0 comments:
Posting Komentar