Welcome To My Thread
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh
Tepat 70 Tahun lalu 20 November 1946, Para pejuang Indonesia dari Bali melakukan perang habis habisan melawan pasukan Belanda di Desa Adeng , Kecamatan Marga , Tabanan , Bali yang kemudian menjadi sejarah penting tonggak perjuangan rakyat di Indonesia melawan kolonial Belanda demi Nusa dan Bangsa.
Quote: Puputan adalah tradisi perang masyarakat Bali. Puputan berasal dari kata puput. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata puput bermakna terlepas dan tanggal. Adapun yang dimaksud dengan kata puputan versi pribumi bali adalah perang sampai nyawa lepas atau tanggal dari badan. Dapat dikatakan kalau puputan adalah perang sampai game over atau titik darahterakhir. Istilah Margarana diambil dari lokasi pertempuran hebat yang saat itu berlangsung di daerah Marga, Tababan-Bali.
Perang inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Puputan Margarana
Latar belakang munculnya puputan Margarana sendiri bermula dari Perundingan Linggarjati. Pada tanggal 10 November 1946, Belanda melakukan perundingan linggarjati dengan pemerintah Indonesia. Salah satu isi dari perundingan Linggajati adalah Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura ( Bali tidak diakui secara de facto oleh Belanda ). Selanjutnya Belanda diharuskan sudah meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1949 Belanda mendaratkan pasukannya kurang lebih 2000 tentara di Bali yang diikuti oleh tokoh-tokoh yang memihak Belanda. Tujuan dari pendaratan Belanda ke Bali sendiri adalah untuk menegakkan berdirinya Negara Indonesia Timur. Pada waktu itu Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang menjabat sebagai Komandan Resiman Nusa Tenggara sedang pergi ke Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi dengan Markas tertinggi TRI, sehingga dia tidak mengetahui tentang pendaratan Belanda tersebut.
Di saat pasukan Belanda sudah berhasil mendarat di Bali, perkembangan politik di pusat Pemerintahan Republik Indonesia kurang menguntungkan akibat perundingan Linggajati, di mana pulau Bali tidak diakui sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. Pada umumnya Rakyat Bali sendiri merasa kecewa terhadap isi perundingan tersebut karena mereka merasa berhak masuk menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketika kembali dari Yogyakarta, I Gusti Ngurah Rai menemukan pasukannya dalam keadaan porak-poranda akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Belanda. I Gusti Ngurah Rai berusaha untuk mengumpulkan kembali pasukannya yang telah porak-poranda. Sementara itu, Belanda terus membujuk Ngurah Rai agar mau bekerja sama dengan pihak Belanda. Namun ajakan itu ditolaknya, penolakan itu terlihat dari isi surat balasannya kepada Belanda. Di antaranya Ngurah Rai menyatakan bahwa: "Bali bukan tempat untuk perundingan dan perundingan merupakan hak dari pemimpin kami di pusat.
Di samping itu, Ngurah Rai, juga menyatakan bahwa "Pulau Bali bergolak karena kedatangan pasukan Belanda. Dengan demikian, apabila ingin Pulau Bali dan damai, Belanda harus angkat kaki dari Pulau Bali".
Dalam mengenang Peristiwa Puputan Margarana , Pemerintah Provinsi Bali juga mengimbau warga Bali untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada tanggal 20 November 2016.
Lebih Lengkap
Sekian Thread dari saya mohon maaf bila terdapat banyak kekurangan di post ini , maklum post pertama gan
Quote:Jaman boleh semakin maju , namun Sejarah tetaplah Sejarah , tak bisa di ubah dan tak boleh dilupakan sebab itu merupakan bagian dari Perjuangan Indonesia
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh
Tepat 70 Tahun lalu 20 November 1946, Para pejuang Indonesia dari Bali melakukan perang habis habisan melawan pasukan Belanda di Desa Adeng , Kecamatan Marga , Tabanan , Bali yang kemudian menjadi sejarah penting tonggak perjuangan rakyat di Indonesia melawan kolonial Belanda demi Nusa dan Bangsa.
Quote: Puputan adalah tradisi perang masyarakat Bali. Puputan berasal dari kata puput. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata puput bermakna terlepas dan tanggal. Adapun yang dimaksud dengan kata puputan versi pribumi bali adalah perang sampai nyawa lepas atau tanggal dari badan. Dapat dikatakan kalau puputan adalah perang sampai game over atau titik darahterakhir. Istilah Margarana diambil dari lokasi pertempuran hebat yang saat itu berlangsung di daerah Marga, Tababan-Bali.
Perang inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Puputan Margarana
Spoiler for Latar Belakang:
Latar belakang munculnya puputan Margarana sendiri bermula dari Perundingan Linggarjati. Pada tanggal 10 November 1946, Belanda melakukan perundingan linggarjati dengan pemerintah Indonesia. Salah satu isi dari perundingan Linggajati adalah Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura ( Bali tidak diakui secara de facto oleh Belanda ). Selanjutnya Belanda diharuskan sudah meninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari 1949.
Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1949 Belanda mendaratkan pasukannya kurang lebih 2000 tentara di Bali yang diikuti oleh tokoh-tokoh yang memihak Belanda. Tujuan dari pendaratan Belanda ke Bali sendiri adalah untuk menegakkan berdirinya Negara Indonesia Timur. Pada waktu itu Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang menjabat sebagai Komandan Resiman Nusa Tenggara sedang pergi ke Yogyakarta untuk mengadakan konsultasi dengan Markas tertinggi TRI, sehingga dia tidak mengetahui tentang pendaratan Belanda tersebut.
Di saat pasukan Belanda sudah berhasil mendarat di Bali, perkembangan politik di pusat Pemerintahan Republik Indonesia kurang menguntungkan akibat perundingan Linggajati, di mana pulau Bali tidak diakui sebagai bagian wilayah Republik Indonesia. Pada umumnya Rakyat Bali sendiri merasa kecewa terhadap isi perundingan tersebut karena mereka merasa berhak masuk menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketika kembali dari Yogyakarta, I Gusti Ngurah Rai menemukan pasukannya dalam keadaan porak-poranda akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Belanda. I Gusti Ngurah Rai berusaha untuk mengumpulkan kembali pasukannya yang telah porak-poranda. Sementara itu, Belanda terus membujuk Ngurah Rai agar mau bekerja sama dengan pihak Belanda. Namun ajakan itu ditolaknya, penolakan itu terlihat dari isi surat balasannya kepada Belanda. Di antaranya Ngurah Rai menyatakan bahwa: "Bali bukan tempat untuk perundingan dan perundingan merupakan hak dari pemimpin kami di pusat.
Di samping itu, Ngurah Rai, juga menyatakan bahwa "Pulau Bali bergolak karena kedatangan pasukan Belanda. Dengan demikian, apabila ingin Pulau Bali dan damai, Belanda harus angkat kaki dari Pulau Bali".
Spoiler for Awal Mula Pertempuran:
Ketika Ngurah Rai berhasil menghimpun dan mempersatukan pasukannya pada tanggal l 8 November 1946 diIakukan serangan terhadap markas Belanda yang ada di kota Tabanan. Markas Belanda digempur habis-habisan. Dalam pertempuran itu, pasukan Ngurah Rai meraih kemenangan yang gemilang dan satu Detasemen Polisi Belanda lengkap dengan senjatanya menyerah. Setelah itu pasukan mundur ke arah utara kota Tabanan dan memusatkan perjuangan di desa Margarana.
Spoiler for Puncak Perempuran:
I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya Batalion Ciung Wanara pagi itu ( 20 November 1946 ) memang tengah mengadakan longmarch ke Gunung Agung, ujung timur Pulau Bali. Selain penjagaan, patroli juga untuk melihat sejuah mana aktivitas Belanda. Tidak berselang lama setelah matahari menyinsing (sekitar pukul 09.00-10.00 WIT), pasukan Ciung Wanara baru sadar kalau perjalanan mereka sudah diawasi dan dikepung oleh serdadu Belanda. Melihat kondisi yang cukup mengkhawatirkan ketika itu, pasukan Ciung Wanara memilih untuk bertahanan di sekitar perkebunan di daerah perbukitan Gunung Agung.
Benar saja, tiba-tiba rentetan serangan bruntun mengarah ke pasukan Ciung Wanara. I Gusti Ngurah Rai saat itu memang sudah gerah dengan tindak-tanduk Belanda mengobarkan api perlawanan. Aksi tembak-menembak pun tak terelakkan. Pagi yang tenang seketika berubah menjadi pertempuran yang menggemparkan sekaligus mendebarkan. Ciung Wanara saat ini memang cukup terkejut, sebab tidak mengira akan terjadi pertempuran hebat semacam itu.
Letupan senjata terdengar di segala sisi daerah marga. Pasukan Indische Civil Administration (NICA) bentukan Belanda, yang merasa sangat merasa terhina dengan peristiwa malam itu sangat ambisius dan brutal mengemur Desa Marga dari berbagai arah. Serangan hebat pagi itu tak kunjung membuat Ciung Wanara dan Gusti Ngurah Rai Menyerah. Serangan balik dan terarah membuah Belanda kewalahan.
Sederetan pasukan lapis pertama Belanda pun tewas dengan tragis. Strategi perang yang digunakan Gusti Ngurah Rai saat itu tidak begitu jelas. Namun, kobaran semangat juang begitu terasa. Pantang menyerah, biarlah gugur di medan perang, menjadi prinsip mendarah daging di tubuh pasukan Gusti Ngurah Rai. Seketika itu, kebun jagung dan palawija berubah menjadi genosida manusia. Ada yang menyebutkan, saat itulah Gusti Ngurah Rai menerapkan puputan, atau prinsip perang habis-habisan hingga nyawa melayang.
Demi pemberangusan Desa Marga, Belanda terpaksa meminta semua militer di daerah Bali untuk datang membantu. Belanda juga mengerahkan sejulah jet tempur untuk membom-bardir kota Marga. Kawasan marga yang permai berganti kepulan asap, dan bau darah terbakar akibat serangan udara Belanda.
Namun ternyata pertempuran belum usai. Kali ini serdadu Belanda yang sudah terpancing emosi berubah menjadi semakin brutal. Kali ini, bukan hanya letupan senjata yang terdengar, namun NICA menggempur pasukan muda I Gusti Ngoerah Rai ini dengan bom dari pesawat udara. Hamparan sawah dan ladang jagung yang subur itu kini menjadi ladang pembantaian penuh asap dan darah.
Perang sampai habis atau puputan inilah yang kemudian mengakhiri hidup I Gusti Ngurah Rai.
Benar saja, tiba-tiba rentetan serangan bruntun mengarah ke pasukan Ciung Wanara. I Gusti Ngurah Rai saat itu memang sudah gerah dengan tindak-tanduk Belanda mengobarkan api perlawanan. Aksi tembak-menembak pun tak terelakkan. Pagi yang tenang seketika berubah menjadi pertempuran yang menggemparkan sekaligus mendebarkan. Ciung Wanara saat ini memang cukup terkejut, sebab tidak mengira akan terjadi pertempuran hebat semacam itu.
Letupan senjata terdengar di segala sisi daerah marga. Pasukan Indische Civil Administration (NICA) bentukan Belanda, yang merasa sangat merasa terhina dengan peristiwa malam itu sangat ambisius dan brutal mengemur Desa Marga dari berbagai arah. Serangan hebat pagi itu tak kunjung membuat Ciung Wanara dan Gusti Ngurah Rai Menyerah. Serangan balik dan terarah membuah Belanda kewalahan.
Sederetan pasukan lapis pertama Belanda pun tewas dengan tragis. Strategi perang yang digunakan Gusti Ngurah Rai saat itu tidak begitu jelas. Namun, kobaran semangat juang begitu terasa. Pantang menyerah, biarlah gugur di medan perang, menjadi prinsip mendarah daging di tubuh pasukan Gusti Ngurah Rai. Seketika itu, kebun jagung dan palawija berubah menjadi genosida manusia. Ada yang menyebutkan, saat itulah Gusti Ngurah Rai menerapkan puputan, atau prinsip perang habis-habisan hingga nyawa melayang.
Demi pemberangusan Desa Marga, Belanda terpaksa meminta semua militer di daerah Bali untuk datang membantu. Belanda juga mengerahkan sejulah jet tempur untuk membom-bardir kota Marga. Kawasan marga yang permai berganti kepulan asap, dan bau darah terbakar akibat serangan udara Belanda.
Namun ternyata pertempuran belum usai. Kali ini serdadu Belanda yang sudah terpancing emosi berubah menjadi semakin brutal. Kali ini, bukan hanya letupan senjata yang terdengar, namun NICA menggempur pasukan muda I Gusti Ngoerah Rai ini dengan bom dari pesawat udara. Hamparan sawah dan ladang jagung yang subur itu kini menjadi ladang pembantaian penuh asap dan darah.
Perang sampai habis atau puputan inilah yang kemudian mengakhiri hidup I Gusti Ngurah Rai.
Spoiler for Bentuk Mengenang Puputan Margarana:
Sebagai bentuk untuk mengenang Puputan Margarana , di Bali didirikan Monumen Taman Pujaan Bangsa Margarana
di Taman Pujaan Bangsa Margarana ini juga terdapat makam dari pahlawan pahlawan yang telah gugur termasuk makam I Gusti Ngurah Rai
di halaman pintu masuk juga terpampang 1.372 nama pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran
di Taman Pujaan Bangsa Margarana ini juga terdapat makam dari pahlawan pahlawan yang telah gugur termasuk makam I Gusti Ngurah Rai
di halaman pintu masuk juga terpampang 1.372 nama pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran
Dalam mengenang Peristiwa Puputan Margarana , Pemerintah Provinsi Bali juga mengimbau warga Bali untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih pada tanggal 20 November 2016.
Lebih Lengkap
Sekian Thread dari saya mohon maaf bila terdapat banyak kekurangan di post ini , maklum post pertama gan
Quote:Jaman boleh semakin maju , namun Sejarah tetaplah Sejarah , tak bisa di ubah dan tak boleh dilupakan sebab itu merupakan bagian dari Perjuangan Indonesia
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Spoiler for Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Puputan_margarana
http://jagosejarah.blogspot.co.id/20...mber-1946.html
http://diasdiari.blogspot.co.id/2014...g-puputan.html
http://beritabali.com/read/2011/08/1...Margarana.html
http://jagosejarah.blogspot.co.id/20...mber-1946.html
http://diasdiari.blogspot.co.id/2014...g-puputan.html
http://beritabali.com/read/2011/08/1...Margarana.html
baru tau kalo margarana itu dari nama desa
all hail queen of hode atas ane
belanda sampe harus all in menggempur margarana wkwkwk
keren semangat juang pak i gusti ngurah rai beserta pasukan nya,bahkan sampe berani mati
pasukan yang lain mungkin bakal nyerah kalo digempur habis-habisan kayak pak paulus dan pasukan jerman nya di stalingrad
belanda sampe harus all in menggempur margarana wkwkwk
keren semangat juang pak i gusti ngurah rai beserta pasukan nya,bahkan sampe berani mati
pasukan yang lain mungkin bakal nyerah kalo digempur habis-habisan kayak pak paulus dan pasukan jerman nya di stalingrad
Selamat memperingati hari Puputan Margarana cees
Jangan pernah lupakan sejarah
Muwantap Jivva
gile manusia" yg telah membantu kemerdekaan
gk kebayang perjuangan mereka
gk kebayang perjuangan mereka
Semangatnya bukan main gan , ane liat pistol mainan aja udah takut gan
komeng di pejwan dulu
Quote:Original Posted By riangondes ?
Selamat memperingati hari Puputan Margarana cees
Jangan pernah lupakan sejarah
Muwantap Jivva
#MenolakLupa
Selamat memperingati hari Puputan Margarana cees
Jangan pernah lupakan sejarah
Muwantap Jivva
#MenolakLupa
merdeka ya tong
Perang seperti ini yang sangat ditakuti oleh bibip cs. Mana berani dia
belanda sampe harus segitunya utk melumpuhkan pasukan pak gusti ngurah rai..kalo jaman sekarang mah gampang..tinggal dihubungi sambil bilang "nih ada duit, tolong dikondisikan ya" beres
pejuang indonesia
Sampe bikin belanda repot
Sampe bikin belanda repot
makasih udah diingetin TS
I gusti Ngurah Rai itu aslinya moslem bray kafir sdh menutupi fakta
nama aslinya
Al Gazali Bilah Rai
take
nama aslinya
Al Gazali Bilah Rai
take
sejarah yg jarang ke ekspos ya gan?? intinya mah jasmerah
Quote:Original Posted By abangijokuning ?
belanda sampe harus segitunya utk melumpuhkan pasukan pak gusti ngurah rai..kalo jaman sekarang mah gampang..tinggal dihubungi sambil bilang "nih ada duit, tolong dikondisikan ya" beres
Quote:
belanda sampe harus segitunya utk melumpuhkan pasukan pak gusti ngurah rai..kalo jaman sekarang mah gampang..tinggal dihubungi sambil bilang "nih ada duit, tolong dikondisikan ya" beres
Quote:
jadi nama bandara juga bray
opo iki
Quote:Original Posted By agamakdamaik ?
I gusti Ngurah Rai itu aslinya moslem bray kafir sdh menutupi fakta
nama aslinya
Al Gazali Bilah Rai
take
ngomong apa lho tong?tau apa kamu tentang I GUSTI NGURAH RAI??malah bama beliau kamu plesetkan...
Via: Kaskus.co.id
I gusti Ngurah Rai itu aslinya moslem bray kafir sdh menutupi fakta
nama aslinya
Al Gazali Bilah Rai
take
ngomong apa lho tong?tau apa kamu tentang I GUSTI NGURAH RAI??malah bama beliau kamu plesetkan...
0 comments:
Posting Komentar