Berdasar peringkat terkini Alexa Rank, maka peringkat trafik Facebook di Indonesia terjungkal secara cukup signifikan; dari peringkat 4 ke peringkat 12
Kenapa trafik Facebook di tanah air turun secara drastis? What went wrong
Dan apa pelajaran bisnis yang bisa dipetik dari fenomena ini?
Mari kita sima sajian pagi ini sambil ditemani secangkir kopi hangat plus seporsi pisang goreng kemriyuk
Berdasar data peringkat trafik web di Indonesia yang dirilis oleh Alexa Rank, maka peringkat trafik Facebook melorot hingga hanya peringkat 12.
Padahal dulu mereka langganan lima besar, dan bahkan pernah menduduki peringkat 2 (hanya dibawah Google.com).
Berikut data peringkat termutakhir (November 2016) dari trafik web yang paling sering dikunjungi Netizen di Indonesia.
1. Google.com
2. Googel.co.id
3. Youtube
4. Detik.com
5. Tribunnews.com
6. Yahoo.com
7. Tokopedia
8. Liputan6
9. Kompas
10. Kaskus
11. Bukalapak
12. Facebook
13. Kapanlagi
14. WordPress
15. Merdeka.com
Dari data diatas terlihat trafik Facebook hanya ada di peringkat 12. Penurunan dari peringkat lima besar ke peringkat 12 adalah sebuah kemerosotan yang drastis. What went wrong?
Spoiler for Spoiler 1 gan :
Penurunan yang signifikan ini sebagian mungkin karena konten Facebook dianggap usernya kian menyebalkan. Berita-berita hoax acap kian dominan. Informasi katrok menyeruak. Lalu status yang sarat dengan kebencian dan aura permusuhan yang terus menggelegak.
Siapa yang tak jengah dengan konten yang tidak inspiring semacam itu?
Faktanya, sejumlah studi menulis : secara konstan terekspose dengan status yang penuh nada emosi dan aura kebencian semacam itu memang amat destruktif bagi kesehatan jiwa Agan. Sad but so true.
Fenomena konten Facebook yang kian menyebalkan ini ternyata juga terjadi di Amerika.
Minggu ini sejumlah analis di Amerika mengecam Mark Zuckerberg yang dianggap gagal memfilter konten di Facebook (dan ikut �membantu� Trump yang rasis terpilih sebagai Presiden Amerika).
Analis di berbagai insititusi yang kredibel memberikan statement yang kelam : Facebook ternyata hanya menghadirkan informasi sampah dan abal-abal; dan dalam jangka panjang bisa merusak kehidupan sosial yang sehat dan mencerahkan.
Mark Zuckerberg membela diri : algoritme di Facebook sudah optimal. Jangan salahkan kami jika ada banyak status penuh kebencian dan permusuhan masuk ke wall Facebook Agan.
Namun sejumlah engineer kunci di Facebook ternyata marah dan kecewa dengan sikap Mark Zuckerberg.
Minggu ini mereka melakukan �pertemuan informal dan melakukan gerilya� untuk bisa memodifikasi algoritme Facebook. Ancaman pemecatan menghadang sejumlah karyawan yang melakukan pembangkangan ini.
Terjadi semacam perpecahan di tubuh internal Facebook. Sebagian karyawan Facebook sendiri kecewa berat kenapa wall Facebook sekarang sarat dengan status katrok, abal-abal dan provokatif.
Para analis menduga sejatinya Facebook bisa melakukan semacam modifikasi algoritme agar konten-konten provokatif yang hanya menyebarkan aura kebencian bisa di-filter. Agar konten semacam ini tak terlalu mendominasi wall usernya.
Siapa yang tak jengah dengan konten yang tidak inspiring semacam itu?
Faktanya, sejumlah studi menulis : secara konstan terekspose dengan status yang penuh nada emosi dan aura kebencian semacam itu memang amat destruktif bagi kesehatan jiwa Agan. Sad but so true.
Fenomena konten Facebook yang kian menyebalkan ini ternyata juga terjadi di Amerika.
Minggu ini sejumlah analis di Amerika mengecam Mark Zuckerberg yang dianggap gagal memfilter konten di Facebook (dan ikut �membantu� Trump yang rasis terpilih sebagai Presiden Amerika).
Analis di berbagai insititusi yang kredibel memberikan statement yang kelam : Facebook ternyata hanya menghadirkan informasi sampah dan abal-abal; dan dalam jangka panjang bisa merusak kehidupan sosial yang sehat dan mencerahkan.
Mark Zuckerberg membela diri : algoritme di Facebook sudah optimal. Jangan salahkan kami jika ada banyak status penuh kebencian dan permusuhan masuk ke wall Facebook Agan.
Namun sejumlah engineer kunci di Facebook ternyata marah dan kecewa dengan sikap Mark Zuckerberg.
Minggu ini mereka melakukan �pertemuan informal dan melakukan gerilya� untuk bisa memodifikasi algoritme Facebook. Ancaman pemecatan menghadang sejumlah karyawan yang melakukan pembangkangan ini.
Terjadi semacam perpecahan di tubuh internal Facebook. Sebagian karyawan Facebook sendiri kecewa berat kenapa wall Facebook sekarang sarat dengan status katrok, abal-abal dan provokatif.
Para analis menduga sejatinya Facebook bisa melakukan semacam modifikasi algoritme agar konten-konten provokatif yang hanya menyebarkan aura kebencian bisa di-filter. Agar konten semacam ini tak terlalu mendominasi wall usernya.
Spoiler for Spiler 2 sis:
Di saat konten Facebook kian menyebalkan dan penuh aura kebencian, ada 3 langkah yang bisa dilakukan oleh usernya.
Pertama, seperti yang Ane lakukan : melakukan filter secara mandiri melalui fitur SEE FIRST.
Caranya : Ane memilih 15 akun inspiring seperti akun Bill Gates, Time Magazine, Huffington Post, Forbes, Business Insider, dll. Lalu Ane datang ke tiap akun ini dan klik fitur �See First� (disebelah menu Follow) terhadap 15 akun ini.
Dengan fitur SEE FIRST ini, maka wall FB Ane tidak pernah tercemar status abal-abal bin katrok bin hanya menyebarkan aura kebencian. Wall FB Ane hanya terisi status-status inspiring dari 15 akun favorit Ane tersebut (sejauh ini, akun Bill Gates yang paling mencerahkan).
Cara kedua ya mudah saja : unfollow dan unfriend teman atau orang yang suka share berita dan info yang menyebalkan.
Cara ketiga ya itu tadi : log out dan tidak pernah lagi mau membuka akun FB-nya. Inilah yang juga terjadi. Dan inilah yang mungkin menjelaskan kenapa peringkat trafik FB di tanah air terjungkal secara signifikan.
Mungkin banyak user FB di Indonesia yang kian jengah dan merasa tidak nyaman dengan wall FB mereka; dan lalu memilih rehat sejenak dari wall FB yang bising dan membuat jiwa mudah emosi.
Apa implikasi dan pelajaran bisnis dari fenomena diatas? Ada 3 pelajaran ringkas yang mungkin layak dikenang.
Pertama, seperti yang Ane lakukan : melakukan filter secara mandiri melalui fitur SEE FIRST.
Caranya : Ane memilih 15 akun inspiring seperti akun Bill Gates, Time Magazine, Huffington Post, Forbes, Business Insider, dll. Lalu Ane datang ke tiap akun ini dan klik fitur �See First� (disebelah menu Follow) terhadap 15 akun ini.
Dengan fitur SEE FIRST ini, maka wall FB Ane tidak pernah tercemar status abal-abal bin katrok bin hanya menyebarkan aura kebencian. Wall FB Ane hanya terisi status-status inspiring dari 15 akun favorit Ane tersebut (sejauh ini, akun Bill Gates yang paling mencerahkan).
Cara kedua ya mudah saja : unfollow dan unfriend teman atau orang yang suka share berita dan info yang menyebalkan.
Cara ketiga ya itu tadi : log out dan tidak pernah lagi mau membuka akun FB-nya. Inilah yang juga terjadi. Dan inilah yang mungkin menjelaskan kenapa peringkat trafik FB di tanah air terjungkal secara signifikan.
Mungkin banyak user FB di Indonesia yang kian jengah dan merasa tidak nyaman dengan wall FB mereka; dan lalu memilih rehat sejenak dari wall FB yang bising dan membuat jiwa mudah emosi.
Apa implikasi dan pelajaran bisnis dari fenomena diatas? Ada 3 pelajaran ringkas yang mungkin layak dikenang.
Spoiler for Spolier 3 bray:
Facebook Lesson # 1 : Content is King.
Kehebatan sebuah platform social media ternyata juga sangat ditentukan oleh kekuatan konten dari usernya (user generated contents).
Jika konten dari sesama user bagus, maka ini akan bisa menarik jutaan member baru (lihat kasus Instagram dan Youtube dengan konten dari usernya yang selalu wow).
Sebaliknya jika konten dari user lebih banyak yang menyebalkan, maka jutaan member lama bisa jengah dan resign. Ini yang persis terjadi dengan Facebook, dan tren ini layak mereka waspadai.
Kehebatan sebuah platform social media ternyata juga sangat ditentukan oleh kekuatan konten dari usernya (user generated contents).
Jika konten dari sesama user bagus, maka ini akan bisa menarik jutaan member baru (lihat kasus Instagram dan Youtube dengan konten dari usernya yang selalu wow).
Sebaliknya jika konten dari user lebih banyak yang menyebalkan, maka jutaan member lama bisa jengah dan resign. Ini yang persis terjadi dengan Facebook, dan tren ini layak mereka waspadai.
Spoiler for Spoiler berapa nih haha:
Facebook Lesson # 2 : Keep Innovating
Tren penurunan trafik FB di Indonesia ini layak dicermati. Jika terus terjadi, bukan tak mungkin Facebook akan kian ditinggalkan usernya. Nasib Facebook kelak bisa seperti Friendster. Who knows.
Tim engineer Facebook harus bekerja keras memperbaiki algoritme mereka agar wall FB tidak mudah �dibajak� oleh status abal-abal nan menyebalkan dan hanya penuh aura permusuhan.
Inovasi harus terus mereka lakukan agar Facebook tetap relevan dan digemari usernya.
Sikap arogan terhadap perubahan keinginan pelanggan/user, hanya akan membuat sebuah bisnis terjungkal dalam kenestapaan yang perih
Tren penurunan trafik FB di Indonesia ini layak dicermati. Jika terus terjadi, bukan tak mungkin Facebook akan kian ditinggalkan usernya. Nasib Facebook kelak bisa seperti Friendster. Who knows.
Tim engineer Facebook harus bekerja keras memperbaiki algoritme mereka agar wall FB tidak mudah �dibajak� oleh status abal-abal nan menyebalkan dan hanya penuh aura permusuhan.
Inovasi harus terus mereka lakukan agar Facebook tetap relevan dan digemari usernya.
Sikap arogan terhadap perubahan keinginan pelanggan/user, hanya akan membuat sebuah bisnis terjungkal dalam kenestapaan yang perih
Spoiler for The end :
Facebook Lesson # 3 : Company Image
Reputasi Facebook di Amerika saat ini tercemar lantaran dalam Pilpres USA kemarin dianggap gagal memfilter berita dan informasi yang kredibel.
Sebaliknya, algoritme FB dianggap lebih banyak memberikan tempat bagi berita abal-abal (fake news) yang provokatif dan hoax.
Fenomena seperti itu mungkin juga terjadi tanah air. Wall Facebook kadang lebih banyak dipenuhi informasi sampah, ujaran kebencian dari para haters dan berita hoax.
Citra semacam itu bisa membuat reputasi Facebook ternodai. Dan implikasinya kelam : brand-brand besar mungkin jadi enggan memasang iklan di Facebook sebab sekarang FB lebih identik dengan informasi abal-abal.
Reputasi Facebook di Amerika saat ini tercemar lantaran dalam Pilpres USA kemarin dianggap gagal memfilter berita dan informasi yang kredibel.
Sebaliknya, algoritme FB dianggap lebih banyak memberikan tempat bagi berita abal-abal (fake news) yang provokatif dan hoax.
Fenomena seperti itu mungkin juga terjadi tanah air. Wall Facebook kadang lebih banyak dipenuhi informasi sampah, ujaran kebencian dari para haters dan berita hoax.
Citra semacam itu bisa membuat reputasi Facebook ternodai. Dan implikasinya kelam : brand-brand besar mungkin jadi enggan memasang iklan di Facebook sebab sekarang FB lebih identik dengan informasi abal-abal.
DEMIKIANLAH, 3 pelajaran bisnis yang layak dikenang dari drama kejatuhan trafik Facebook di Indonesia.
Terima kasih sudah menyimak. Dan jika tidak keberatan, silakan SHARE artikel ini di akun Facebook Agan
Mungkin dengan share artikel ini, maka wall FB Agan menjadi lebih inspiring dan tercerahkan
source
Jika agan merasa trid ini bermanfaat silahkan di SHARE
Kalau berkenan dan kasih
Spoiler for JANGAN DIBUKA?:
KUMPULAN THREAD ANE YANG LAIN
{AMAZING} Fakta Mengejutkan tentang Penghasilan Rata-Rata Orang Indonesia
[TEGAS] Google & Facebook Tolak Bayar Pajak? BLOKIR !!!
[Miris] Kisah Sony Xperia dan Lenyapnya Gairah Seksualitas | SONY Bangkrut Gan
[Inilah] 5 Mitos Berbahaya Tentang Uang & Kekayaan??
3 Mentalitas Miskin yang bikin Lu Kere & Sengsara Selamanya | Kere? Baca ini
Crazy Valuation & Misteri Cash Flow dari Tok*pedia, Bukal*pak & Goj*k | Kaskus?
5 Alasan Inilah Yang Membuat Si Miskin Terus Miskin Sampai Mampus
Kenapa Orang yang Gajinya Pas-pasan, Otaknya akan Menjadi Makin Tulalit?
[PENTING] 3 Hal Inilah yang Bisa Membuat Agan Bangkrut Total Saat Masa Pensiun
{ WHY?} Raksasa Intel Tewas dalam Perang Smartphone yang Brutal?
Revolusi Youtubers dan Matinya Industri Televisi?
Ekonomi Indonesia dalam Bayang-bayang Kekelaman Pasca Trump Triumph?
=== KOMENTAR KASKUSER ===
Quote:Original Posted By Cupetot ?
Hmm
Coba ane tela'ah dulu Jon >.<
Ketika gw masih muda, dan pesbuk baru2 eksis, orang2 menggunakan fb untuk berkespresi dan mencari teman baru atau teman lama yang hilang.
Tapi semua itu berubah setelah negara api menyerang, sekarng fb digunakan untuk ajang pamer diri, lama kelamaan orang jadi males buka fb.
#IMHO
Quote:Original Posted By Jombloholik ?
cara ke-3 termasuk ane tuh....
btw, jangan merasa sbg orang terbodoh di dunia kalo ngga pernah nurutin postingan yg isinya 'ketik angka berapa / klik like, & lihat apa yg terjadi' & di-share pula
Quote:Original Posted By eviliannomercy ?
selain informasi/berita hoax yang banyak tersebar di fesbuk, munculnya media sosial lain yang lebih praktis juga ada pengaruhnya. orang-orang yang dulu getol sama fesbuk sekarang pada pindah ke insta, path, snapchat dsb. di facebook cuma buat ganti ava sama update capaian game yang lagi dimainin doang
oot dikit. dulu kaskus situs lokal nomor 1 peringkat 7 di alexa region Indonesia, sekarang malah turun ke 10. okelah detik sama tokped ada di atas, karena ane akuin dua situs itu jadi rujukan berita sama toko online sekarang ini. yang ane bingung liputan 6 sama kompas bisa diatas kaskus
Quote:Original Posted By heane ?
pagi ini udah di posisi 13
Quote:Original Posted By oeon17 ?
Mendingan kaskus ._. kalo facebook rame nya pas tahun 2010an dah soalnya dulu suka maen game disono .-.
Quote:Original Posted By Cupetot ?
Hmm
Coba ane tela'ah dulu Jon >.<
Ketika gw masih muda, dan pesbuk baru2 eksis, orang2 menggunakan fb untuk berkespresi dan mencari teman baru atau teman lama yang hilang.
Tapi semua itu berubah setelah negara api menyerang, sekarng fb digunakan untuk ajang pamer diri, lama kelamaan orang jadi males buka fb.
#IMHO
Quote:Original Posted By Jombloholik ?
cara ke-3 termasuk ane tuh....
btw, jangan merasa sbg orang terbodoh di dunia kalo ngga pernah nurutin postingan yg isinya 'ketik angka berapa / klik like, & lihat apa yg terjadi' & di-share pula
Quote:Original Posted By eviliannomercy ?
selain informasi/berita hoax yang banyak tersebar di fesbuk, munculnya media sosial lain yang lebih praktis juga ada pengaruhnya. orang-orang yang dulu getol sama fesbuk sekarang pada pindah ke insta, path, snapchat dsb. di facebook cuma buat ganti ava sama update capaian game yang lagi dimainin doang
oot dikit. dulu kaskus situs lokal nomor 1 peringkat 7 di alexa region Indonesia, sekarang malah turun ke 10. okelah detik sama tokped ada di atas, karena ane akuin dua situs itu jadi rujukan berita sama toko online sekarang ini. yang ane bingung liputan 6 sama kompas bisa diatas kaskus
Quote:Original Posted By heane ?
pagi ini udah di posisi 13
Quote:Original Posted By oeon17 ?
Mendingan kaskus ._. kalo facebook rame nya pas tahun 2010an dah soalnya dulu suka maen game disono .-.
kuskas masih 10besar..
Don'tAskMyName~
Don'tAskMyName~
KASKUS TERCINTAH kalah ama tribun
PEnistaan
PEnistaan
Udeh jadul gan isinya mbaj sara semya semua sekarang
ane udah lama ngga buka facebook. emang facebook sekarang kacau, spam porno, berita hoax, status isinya lebay, berita ngga penting, dan seterusnya dan seterusnya.
klik like dan katakan amin, lihatlah apa yang terjadi!!
klik like dan katakan amin, lihatlah apa yang terjadi!!
menurut ane sih, yang tua udah males main fb dan yang muda lagi semangat2 nya main fb, ditambah banyak spamer
Oh kuskus tercinta ku nangkring di peringkat 10
yahu masih laku ternyata
Ane FBan cuma buat bimbingan sama dosen
Ane FBan cuma buat bimbingan sama dosen
Coba bayar pajak mungkin uda naik ngalahin kaskus kali..
Perlu solusi untuk memecahkan masalah . Ini yang dipikirkan mark.
kaskus nomor berapa yak sekarang?
Ga punya sosmed
Ayukur deh klo merosot,sekalian gak ada usernya.makin gaje aja tu fb.
Ketik amin.agar masuk sorga
Ketik amin.agar masuk sorga
Ane jarang buka facebook gan
Ane buka nya kaskus sama friendster
Ane buka nya kaskus sama friendster
pesbuk isinya banyak menghujat menyebar kebencian kaum alay
fb kalah ama kaskus
keep ngaskus lurrr
keep ngaskus lurrr
twitter ngga masuk ya gan?
kebanyakan spam...
Via: Kaskus.co.id
0 comments:
Posting Komentar