Spoiler for Satgas Tinombala:
Anggota Satgas Operasi Tinombala mengevakuasi jenazah terduga teroris Santoso di Poso, Senin (18/7/2016). TRIBUN TIMUR/HO
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Alfa 29 Batalyon Infantri 515 Komando Strategi TNI Angkatan Darat (Kostrad) berhasil menembak mati pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sekaligus gembong teroris paling dicari, Santoso, dalam baku tembak di hutan salah satu Pegunungan Biru, Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, Senin (18/7) petang.
"Jadi, saat dalam pergerakan mengendap-endap, tim Alfa 29 melihat suatu gubuk terlihat ada pergerakan manusia. Di situ ada lima orang, dua perempuan dan tiga laki-laki. Setelah diamati, ternyata di pria di antara mereka ada dua yang membawa senjata laras panjang," ujar Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana, Letkol Inf Alamsyah
Alamsyah menceritakan, ada tiga ribu personel TNI (AD, AL dan AU) dan Polri yang dilibatkan dalam operasi Tim Satgas Tinombala dengan target pengejaran anggota kelompok di hutan dan pegunungan Poso. Mereka disebar untuk mengejar kelompok Santoso di empat sektor:
Sektor I di wilayah Poso Pesisir Utara Tambaran
Sektor II di wilayah Tokorondo,
Sektor III di wilayah Poso Pesisir Timur dan
Sektor IV di wilayah Nako.
Sementara, tim Alfa 29 Yonif 515 Kostrad yang bermarkas di Jember mulai diterjunkan ke Sektor I Operasi sejak 13 hari lalu dari Desa Tambarana, yang diketahui kampung istri Santoso.
Para Raider Kostrad yang mempunyai keahlian bertempur dengan strategi gerilya tersebut membutuhkan waktu tiga hari untuk menempuh jarak 11 kilometer ke lokasi hutan Pegunungan Biru dari Desa Tambarana. Hal itu dikarenakan topografi medan yang terbilang berat dan terjal.
"Medannya sangat terjal dan bergelombang, naik turun gunung dengan hutan lebat." ujarnya.
"Sangat sulit untuk menyebutkan berapa lama mereka bisa istirahat saat melakukan pencarian dan penyisiran ke tempat-tempat yang sudah dicurigai. Mereka istirahat tidak teratur, tergantung dinamika di lapangan. Mereka bergerak, mengendus dan mengendap-ngendap pada malam hari. Karena beratnya medan di gunung, 1 kilometer bisa lebih berjam-jam jalan hingga merangkak," katanya.
Saat berada di titik koordinat UPM 20.27-65.11, salah seorang anggota melihat pergerakan beberapa orang di sebuah gubuk, termasuk dua perempuan. Di samping gubuk terdapat sungai kecil dan terdapat seorang pria di tepinya.
"Di gubuk ada tiga orang, di dekat sungai ada dua orang," ujar Alamsyah.
"Di samping gubuk, selain sungai ada tanaman sayuran dan ubi yang sedang mau diambil oleh laki-laki. Mungkin itu bagian kamuflase sekaligus logistik mereka," terangnya.
Selanjutnya, para Raider Kostrad tersebut melakukan pengintaian dan pengendusan. Dan saat itu mereka mendapati salah seorang pria dan perempuan tengah mengangkat senjata laras panjang berdiri tak jauh dari gubuk.
Setelah memastikan kelompok orang yang berada di sekitar gubuk dengan senjata laras panjang diduga kuat bagian kelompok Santoso, tim Alfa 29 berinisiatif melancarkan serangan dengan melepaskan beberapa kali tembakan.
Namun, mereka sempat mendapatkan balasan tembakan dan baku tembak berlangsung hingga 30 menit.Setelah tak lagi mendapatkan perlawanan, rupanya dua orang laki-laki di sekitar gubuk telah tewas tergeletak.
"Tim Alfa yang lima orang sampai sekarang masih mengejar mereka. Diperkirakan mereka masih di sekitar lokasi. " ujarnya.
"Tim Alfa sudah bergerak tiga hari minim istirahat. Tapi, mereka masih bisa bergerak lagi untuk mengejar. Tidak perlu menunggu ada bantuan. Nanti sasaran keburu lari jauh," sambungnya. (tribunnews/abdul qodir)
==> http://www.tribunnews.com/nasional/2...ga-hari?page=3
Alhamdulillah jadi HT, thx Kaskus dan Kaskuser . . . oke ane update ya . . .
Sebelum Ditembak Mati Kostrad, Posisi Santoso Diintai dengan Drone TNI AU
Quote:
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, menumpas Santoso tak hanya keberhasilan personel Raider 515 Kostrad, tetapi seluruh anggota Satgas Tinombala.
Gatot mencontohkan andil TNI AU yang juga patut diapresiasi.
"Kenapa AU? Karena yang terbangkan drone yang selalu melihat posisi-posisinya," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (19/7).
Gatot menyatakan keberhasilan memburu Santoso merupakan hasil dari sebuah kesabaran. Dia mengungkapkan, personel harus berangkat sejak 13 hari sebelum baku tembak terjadi pada Senin (18/7). Tak hanya itu, para personel juga menempuh jarak 13 Km dengan memakan waktu tiga hari.
"Dan hanya bergerak malam hari, karena harus senyap supaya tidak terlihat dan selama 8 hari mengendap di tempat-tempat yang sudah dicurigai," katanya.
"Melarikan diri tiga orang. Dua perempuan satu laki-laki," kata Rudy.
Dua perempuan itu diketahui Istri Santoso bernama Jumiatun Muslimayatun, berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat dan Nurmi Usman yang juga berasal dari Nusa Tenggara Barat. Satu pria lain bernama Basri yang merupakan suami dari Nurmi Usman.***
sumber: http://www.gonews.co/artikel/nasiona....xPRQdeEm.dpuf
Santoso Terkena Luka Tembak di Perut dan Punggung
Spoiler for dpo:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pucuk pimpinan kelompok Mujahiddin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah terkena dua tembakan.
Salah satu tembakan tersebut membuat Santoso langsung tumbang. "Ada dua ya. Di punggung dan perut," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
==> http://nasional.kompas.com/read/2016...t.dan.punggung
Santoso tewas, ancaman terorisme 'tak langsung mengecil'
Quote:
Pengamat terorisme Taufik Andrie mengatan penangkapan atau tewasnya pemimpin kelompok militan tidak menjadi jaminan akan berkurangnya secara signifikan aksi-aksi terorisme.
�Dalam kacamata penengakan hukum ini bagus menangkap orang-orang penting, tetapi dalam kacamata yang lebih luas counter kekerasan dan pemberantasan terorisme secara lebih luas ini belum selesai karena persoalannya ini ideologinya sendiri, bukan orang per orang," kata Andrie.
==> http://www.bbc.com/indonesia/berita_...onesia_santoso
Penumpas Santoso Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada prajurit TNI Kostrad dari Tim Alpha 29, Batalion 515/Raider, Jember, yang berhasil menumpas gembong teroris Indonesia, Santoso alias Abu Wardah.
"Saya apresiasi dan bangga. Saya akan berikan kenaikan pangkat luar biasa, yaitu Bintara dan Tamtama, termasuk (prajurit) yang menewaskan kelompok Santoso," ujar Gatot di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Selasa (19/7/2016).
Meski demikian, Gatot mengakui keberhasilan menumpas teroris paling dicari di Indonesia itu bukan berkat unsur TNI saja, melainkan juga unsur Polri.
Keterpaduan TNI-Polri dalam Satgas Operasi Tinombala, kata Gatot, merupakan hal yang paling penting di atas segalanya.
==> http://nasional.kompas.com/read/2016...kat.luar.biasa
Puji Keberhasilan Lumpuhkan Santoso, Jokowi: Jangan Berhenti
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta aparat keamanan tidak berhenti memburu kelompok teroris. Kendati pemimpin Mujahidin Wilayah Indonesia Timur, Santoso, telah dilumpuhkan, bukan berarti aksi terorisme berhenti.
Juru bicara Presiden Jokowi, Johan Budi, mengatakan Presiden meminta sisa-sisa kelompok Santoso tetap dikejar. "Presiden mengingatkan untuk tetap waspada," ucapnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2016.
==> https://m.tempo.co/read/news/2016/07...angan-berhenti
Alhamdulillah, luar biasa, penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua unsur Satgas Ops Tinombala.
Tetap kirim doa semoga Tim yang berisi 5 orang yang masih mengejar berhasil dan juga kembali dengan selamat.
Mohon ijin untuk ikut berpesan sesuai dg amanat UUD: mencerdaskan kehidupan bangsa
Spoiler for mohon ijin:
Kita sebagai kaskuser dan WNI juga bisa berperan dalam upaya penanggulangan dan pencegahan masalah radikalisme di NKRI ini yaitu dengan tetap menjaga persatuan, kesatuan, kebersamaan, dan ketertiban bersama.
Jangan sampai ada saudara atau teman yang merasa terkucilkan dan juga mengucilkan.
Terus kembangkan aneka komunitas yang positif dan bermanfaat, bisa komunitas olahraga, kerajinan tangan, atau bahkan sholat berjamaah.
Terus upayakan cara-cara kekeluargaan dan persahabatan dalam setiap sendi kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.
Jangan mudah terpecah-belah, selalu teliti dan teliti setiap informasi yang beredar, apalagi informasi yang anonim. tidak dikenal, tidak resmi dan tidak bertanggung-jawab.
Mohon maaf untuk segala kekurangan dalam penyampaian.
Terima kasih, Tanah Air Pasti Jaya
BONUS ! Wallpaper Raider 515
Spoiler for wallp Raider:
kredit: http://yonif515.blogspot.co.id/
ini tamparan buat polri, masa nyari satu orang,tni harus turun tangan?
Baru 3 hari aja heboh......Dulu Panglima Besar Jendral Sudirman gerilya berbulan bulan biasa aja tuh
Angkat topi buat seluruh tim !
bravo :
3000 vs 25 orang
ini yg hebat santosonya apa aparatnya yak?
ini yg hebat santosonya apa aparatnya yak?
patut diacungin
Habis ini kirim ke papua berantas OPM pak
Habis semua teroris dan separatis mati kirim ke jalanan basmi preman/ormas/okp kimak yg jg melakukan tindakan teror ke masyarakat pak
Habis semua teroris dan separatis mati kirim ke jalanan basmi preman/ormas/okp kimak yg jg melakukan tindakan teror ke masyarakat pak
salut buat tni..
3 orang masih lolos...2 orang diantaranya perempuan lagi...
Nangkap hidup lebih susah kayaknya..
Bagaimana menghadapi medan di Philipine selatan???
Nangkap hidup lebih susah kayaknya..
Bagaimana menghadapi medan di Philipine selatan???
yah sayang bukan krisa mukti yg nembak. jd hilang kesempatan eksis di tipi
Quote:Original Posted By .Xbot. ?
ini tamparan buat polri, masa nyari satu orang,tni harus turun tangan?
pasukan polisi pd dasarnya bukan dilatih tuk melawan gerilyawan di hutan, tong ....
ini tamparan buat polri, masa nyari satu orang,tni harus turun tangan?
pasukan polisi pd dasarnya bukan dilatih tuk melawan gerilyawan di hutan, tong ....
mantap pak
Quote:Original Posted By .Xbot. ?
ini tamparan buat polri, masa nyari satu orang,tni harus turun tangan?
densus mah ga level masuk hutan... mereka spesialis "gerilya kota" sambil nenteng kamera plus wartawannya....
ini tamparan buat polri, masa nyari satu orang,tni harus turun tangan?
densus mah ga level masuk hutan... mereka spesialis "gerilya kota" sambil nenteng kamera plus wartawannya....
Quote:Original Posted By bigbullshit ?
pasukan polisi pd dasarnya bukan dilatih tuk melawan gerilyawan di hutan, tong ....
bre, polkis tuh ada juga yang khusus untuk nyari beginian kaya korps baret biru, tapi kaga mampu,
pasukan polisi pd dasarnya bukan dilatih tuk melawan gerilyawan di hutan, tong ....
bre, polkis tuh ada juga yang khusus untuk nyari beginian kaya korps baret biru, tapi kaga mampu,
salut buat tim Raider Kostrad yg telah bekerja keras selama ini......
semoga selalu diberi kesehatan & kekuatan agar bisa melaksanakan tugas dgn baik.....
semoga selalu diberi kesehatan & kekuatan agar bisa melaksanakan tugas dgn baik.....
target berikutnya si abu sayaf cuk
sikat dan bolongin kepalanya
sikat dan bolongin kepalanya
lnjutkan pak tentara
TNI jugak akhirnya..
langsung naik pangkat luar biasa tuh para raider nya
Via: Kaskus.co.id
0 comments:
Posting Komentar