Assalamualaikum Wr. Wb.
Sebelum memulai thread ini izinkan saya terlebih dahulu untuk mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin bagi agan/aganwati semua yang membaca thread saya ini
EURO 2016, turnamen sepakbola bagi negara negara di benua eropa yang tentunya agan/aganwati tahu telah memotong jam tidur kita dimalam hari selama bulan ramadhan kemarin telah mencapai titik akhir
dimana tuan rumah prancis akan menghadapi portugal dipartai final pada hari minggu 10 Juli 2016 atau Senin 11 Juli 2016 pada zona waktu indonesia
Tentunya bagi agan/aganwati yang pernah atau sering menonton pertandingan di EURO 2016 pasti akan mendengar sepotong lagu yang diputar oleh Public Addres (PA) Announcer diseluruh stadion yang menyelenggarakan pertandingan EURO 2016. hal tersebut dimulai ketika Olivier Giroud menyundul umpan Dimitri Payet yang berbuah gol perdana dalam turnamen sepak bola Piala Eropa (Euro) 2016. Saat para pemain Prancis merayakan gol ke gawang Rumania itu, pengeras suara di stadion memutar riff lagu "Seven Nation Army" milik kelompok The White Stripes. Alih-alih "This One's For You" yang jadi lagu resmi Euro 2016.
yang akan saya bahas berikut ini adalah lagu yang diputar oleh public addres announcer yaitu lagu "Seven Nation Army" milik kelompok The White Stripes serta bagaimana lagu tersebut bisa bergema diberbagai stadion dibelahan dunia sebelum kita sering mendengarnya di EURO 2016
Quote:Untuk menelisiknya, kita harus melipat waktu satu dekade lebih ke belakang. Dalam ajang Liga Champions musim 2003/2004 di Stadion San Siro, Milan, Italia (22/10/2003), tuan rumah sekaligus juara bertahan AC Milan menjamu Club Brugge (Belgia) dalam babak penyisihan Grup H.
Ribuan Blue Army, sebutan untuk suporter Club Brugge, tidak sengaja mendengar alunan lagu "Seven Nation Army" yang terputar dari sebuah bar di Milan. Mereka lantas menyanyikan riff yang jadi intro lagu tersebut dalam defile menuju Stadion San Siro.
Saat Andres Mendoza menjebol gawang Milan yang dikawal Dida pada menit ke-33, fans tamu kompak bernyanyi "Oh...oh-OH-oh oh OHH OHH" mengikuti nada riff "Seven Nation Army". Skor 0-1 bertahan hingga laga usai. Blue Army yang kegirangan membawa serta nyanyian tersebut hingga ke Belgia.
"Nada lagu itu sangat mudah diingat," ujar Geert De Cang, juru bicara Blue Army, kepada Deadspin (13/1/2012).
Pendukung Club Brugge tetap menggunakan chant itu beberapa tahun berselang setiap timnya mencetak gol ke gawang lawan. Pihak klub ikut memfasilitasi dengan memutar "Seven Nation Army" dari pengeras suara yang ada di Stadion Jan Breydel.
Beralih ke kompetisi Piala UEFA (sekarang bernama Europe League). Club Brugge menjamu wakil Italia, AS Roma (15/2/2006). Kali ini tuan rumah keok 1-2 dari tim tamu karena gol bunuh diri Gunther Vanaudenaerde (menit ke-44) dan Simone Perrotta (74).
Walau hanya sempat memperkecil ketertinggalan melalui sepakan penyerang Javier Portillo dari luar kotak penalti pada menit ke-61, chant "Seven Nation Army" dari puluhan ribu suporter Blue Army membuat suporter Roma terpincut.
"Lagu itu baru saya dengar ketika kami menginjak lapangan di Brugge. Terdengar luar biasa saat kerumunan penonton seketika membaur menyanyikannya," kisah kapten tim AS Roma Francesco Totti dilansir Goal.com (11/6/2014).
"Sejak saat itu, lagu tersebut tidak pernah lepas dari kepala saya. Saya langsung pergi dan membeli albumnya," lanjut Totti.
Quote:Di tanah Italia, bunyi chant tersebut dimodifikasi menjadi "Po po po po po po po" (dikenal dengan "Po Po Song"). Kesebelasan Gli Azzurri, julukan Italia, bahkan menjadikannya sebagai anthem tidak resmi saat melenggang ke Piala Dunia 2006.
Fabio Cannavaro dan kawan-kawan yang pulang membawa trofi juara disambut tifosi dengan menyanyikan "Seven Nation Army" sebagai bagian selebrasi.
Saat kelompok The Rolling Stone menggelar konser di Milan (11/7/2006), Alessandro Del Piero dan Marco Materazzi, dua penggawa Italia, yang diundang ke atas panggung menyanyikan lirik campioni del mundo (juara dunia) menggunakan riff "Seven Nation Army" sebagai irama dasarnya.
Betapa bangga hati Jack White mengetahui riff yang awalnya dipersiapkan untuk lagu tema film James Bond telah menjadi bagian dari suporter kesebelasan sepak bola Italia.
"Saya merasa terhormat bahwa orang-orang Italia mengadopsi lagu tersebut sebagai lagu mereka. Kini lagu itu seolah telah jadi bagian musik rakyat. Sesuatu yang mustahil terjadi, terutama pada era modern," terangnya kepada Artis Direct (h/t NME).
Gema "Seven Nation Army" semakin meluas karena beberapa suporter klub lain seperti Oldham Athletic (Inggris), Atletico Madrid (Spanyol), Bayern Munchen (Jerman), hingga Melbourne Victory (Australia) juga menggunakannya.
Dalam turnamen Euro 2008 di Austria dan Swiss, lagu "Seven Nation Army" digunakan untuk mengiringi langkah pemain memasuki lapangan sebelum pertandingan dimulai. Pun saat Euro 2012 dan Euro U-21 di Israel pada 2013.
Tidak mengherankan jika majalah Four Four Two menempatkannya di posisi ke-35 dalam daftar 50 Best Football Chants. Irama lagu tersebut terus merangsek tidak terbatas dalam sepak bola karena digunakan juga oleh American Football dan NBA.
Kritikus musik Neil McCormick dari Daily Telegraph kepada BBC mengatakan bahwa selain musiknya yang hanya beberapa titi nada, lirik lagu yang menggambarkan sifat pantang menyerah juga sangat kompetitif.
Pat Nevin (52), mantan pemain klub Chelsea dan timnas Skotlandia, berpendapat bahwa kesederhanaan dan kemampuan beradaptasi yang dimiliki "Seven Nation Army" menjadikannya disukai fans sepak bola.
"Lagu itu masih terdengar masuk akal walau liriknya diubah-ubah. Bahkan dinyanyikan tanpa kata-kata sekalipun tetap enak didengar," pungkas Nevin.
Quote:Original Posted By Awal Penciptaan Lagu ?
Ihwal penciptaan lagu tersebut, Jack White (gitaris dan vokalis) mengisahkan bahwa semuanya berawal dari sesi geladi resik konser di Corner Hotel di Melbourne, Australia (29/2/2002).
"Riff lagu itu pertama kali saya perdengarkan kepada Ben Swank, seorang karyawan di Third Man Records (label rekaman The White Stripes, red). Dan ia memberi respons bagus. Saat itu saya belum menemukan liriknya," ungkap White kepada Rolling Stone (6/1/2010).
Jika mendengarkan sekilas, beberapa orang mungkin terkecoh karena menyangka riff tersebut dibangun oleh suara bas dan drum. Konsep bermusik The White Stripes yang hanya berpersonel dua orang (satu lainnya adalah Meg White sebagai drummer) tidak mengenal penggunaan bas.
White menggunakan gitar Gibson semi akustik produksi 1950-an. Nadanya diturunkan beberapa oktaf dan dibantu alat efek digital Whammy pedal buatan DigiTech. Perpaduan itu membuatnya terdengar seperti suara bas.
Judul "Seven Nation Army" merupakan kesalahan pengucapan White semasa kecil untuk menyebut Salvation Army, salah satu denominasi di kalangan Gereja Protestan yang terkenal dengan pelayanan sosialnya. Di Indonesia Salvation Army dikenal dengan nama Bala Keselamatan.
Awalnya perusahaan rekaman menolak memajukan "Seven Nation Army" sebagai single pertama dan lebih lebih "There's No Home for You Here" sebagai jagoan. Beruntung White berhasil meyakinkan para eksekutif label.
Tak dinyana, saat dirilis sebagai single pertama untuk album Elephant pada 7 Maret 2003, "Seven Nation Army" berhasil menduduki peringkat pertama dalam tangga lagu Billboard Modern Rock selama tiga pekan beruntun.
Pada ajang Grammy Awards 2004, lagu tersebut terpilih sebagai Lagu Rock Terbaik menyisihkan "Bring Me to Life" (milik Evanescence), "Someday" (Nickelback), "Disorder in the House" (Bruce Springsteen dan Warren Zevon), dan "Calling All Angels" (Train).
Beberapa band dan penyanyi populer lain pernah membawakan kembali lagu ini di atas panggung. Mulai dari Maroon 5, OneRepublic, Audioslave, Living Colour, Hard Fi, The Flaming Lips, The Pretty Reckless, Kelly Clarkson, Kate Nash, hingga Metallica.
Perjalanan karier The White Stripes yang terbentuk di Detroit, Amerika Serikat, pada 1997 memang telah berakhir sejak 2011. Namun usia lagu "Seven Nation Army" dipastikan masih panjang. Setidaknya hingga final Euro 2016 berlangsung di Stade de France pada 11 Juli.
TS pertama kali denger lagu ini udah lama banget sekitar tahun 2004 tapi baru pertama dengar digunakan di Stadion waktu perayaan gol yaitu oleh Bayern Muenchen
dan sampai sekarang lagu ini jadi lagu selebrasi goal Bayern Muenchen di Allianz Arena
Sekian Thread dari saya, semoga dapat memberikan ilmu dan mamfaat bagi agan/aganwati yang membacanya
TS mengharapkan dan jangan ya
Quote:Sumber :
https://beritagar.id/artikel/seni-hi...a-di-euro-2016
Wikipedia
ntap nih lagunya dulu di game guitar hero
Seven Nation Army keles judulnya
Dulu perasaan nih lagu ada di "Pahlawan Gitar" dehh
bagusan iwak peyek kemana mana
Hahaha lagu dah terlanjur terkenal buat ost
Quote:Original Posted By nasgorbasi ?
bagusan iwak peyek kemana mana
ga sekalian aja lelaki kerdus gor
bagusan iwak peyek kemana mana
ga sekalian aja lelaki kerdus gor
Quote:Original Posted By hiken26 ?
ga sekalian aja lelaki kerdus gor
ane belum denger lagunya gan, jadi gak tau
ga sekalian aja lelaki kerdus gor
ane belum denger lagunya gan, jadi gak tau
Quote:Original Posted By nasgorbasi ?
bagusan iwak peyek kemana mana
goyang dombret buat ngibing enak gor
bagusan iwak peyek kemana mana
goyang dombret buat ngibing enak gor
Kirain gue lagunye goyang dumang brur
msh bagusan lagunya pak esbeye
Ah elah ane kira apaan :sudahlah
baru ngeh setelah liat video klipnya,
ternyata ane pernah dengar lagunya
ternyata ane pernah dengar lagunya
ane baru tau juga lagu ni dengerin dulu gan
oke truus ?
emang nadanya mudah diingat
lagu mabok janda gak ada ye bray
halah benerin dulu tuh judul, harusnya kan Nation Army Seven
gemboxed ane amankan
Via: Kaskus.co.id
0 comments:
Posting Komentar