Innalillahi.. Banjir Rendam Jawa Tengah, 24 Tewas, 26 Hilang.....Dimana Mr Presiden
SOLO - Hujan lebat yang turun sejak Sabtu (18/6) siang hingga malam hari membuat 16 kota/kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) direndam banjir.
Wilayah yang tertimpa musibah itu adalah Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, dan Kota Solo.
"Banjir dan longsor ini menyebabkan 24 orang meninggal dunia, 26 orang hilang dan masih dalam pencarian, puluhan rumah rusak tertimbun longsor, dan ribuan rumah terendam banjir," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (19/6) siang.
Menurut dia, korban jiwa terbanyak terjadi di Kabupaten Purworejo. Jumlah korban jiwa sebanyak sebelas orang meninggal dunia dan 26 orang hilang. Banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo terjadi di 30 desa 16 kecamatan.
Kemudian banjir bandang dan longsor Kabupaten Kebumen menewaskan tujuh orang tewas. Sementara korban meninggal lainnya, yakni di Kabupaten Banjarnegara berjumlah enam orang.
"Saat ini evakuasi korban dan pencarian korban hilang masih terus dilakukan. Dapur umum dan posko telah didirikan. Pendataan masih terus dilakukan," pungkas Sutopo.
[url]http://www.jpnn.com/read/2016/06/19/441085/Innalillahi..Banjir-Rendam-Jawa-Tengah-24-Tewas-26-Hilang-[/url]
35 Orang Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Jawa Tengah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan terus melakukan pencarian korban hilang, evakuasi, dan penanganan darurat banjir serta longsor di 16 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan sebagian besar banjir telah surut.
Sementara pencarian korban tertimbun longsor dilakukan serempak di beberapa titik longsor.
"Hingga Minggu pukul 17.30 WIB, jumlah korban akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah ada 35 tewas, 25 hilang, 14 luka-luka. Ratusan rumah rusak dan kerugian mencapai miliaran rupiah," tutur Sutopo, Minggu (19/6).
Jumlah korban jiwa tersebut terdapat di Kabupaten Purworejo 19 tewas, 25 orang hilang, dan 11 luka-luka.
Di Banjarnegara 6 tewas dan 3 luka-luka, di Kebumen 7 tewas, Sukoharjo 1 tewas, Rembang 1 tewas, dan Banyumas 1 tewas
Sebagian besar korban meninggal dan hilang akibat longsor.
Dari 35 korban tewas adalah 31 tewas akibat longsor dan 4 tewas akibat hanyut diterjang banjir.
Daerah paling parah mengalami longsor adalah Kabupaten Purworejo.
Longsor dengan korban jiwa terjadi di 5 lokasi.
Di Desa Karangrejo Kecamatan Loano terdapat 9 tewas, 6 hilang dan 1 luka-luka, sedangkan akibat banjir 4 tewas, 2 hilang dan 7 luka-luka.
Di Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo terdapat 1 tewas dan 1 luka-luka.
Di Desa Jelog Kecamatan Kaligesing ada 2 orang hilang, di Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo ada 1 tewas dan 4 hilang, sedangkan di Desa Donorati Kecamatan Purworejo terdapat 4 tewas, 11 hilang dan 2 luka-luka.
"Pencarian korban hilang masih terus dilakukan tim SAR gabungan," kata dia.
Akses menuju lokasi longsor cukup sulit dijangkau, khususnya jalan menuju Desa Dorowati karena kondisinya rusak dan terdampak longsor.
Akibatnya alat berat tidak dapat digunakan untuk mencari korban tertimbun longsor.
Pencarian dilakukan dengan manual oleh ratusan personil SAR gabungan.
Lima alat berat dikerahkan untuk mencari korban di Purworejo.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei, masih dalam perjalanan menuju Purworejo.
Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk penanganan darurat banjir dan longsor.
Logistik dan peralatan di gudang BPBD dikerahkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana.
Tim Reaksi Cepat BNPB telah berada di lokasi mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.
BNPB mengerahkan pesawat tanpa awak untuk melakukan kajian cepat dampak bencana.
BPBD Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo membantu penanganan darurat di Purworejo.
"Masyarakat diimbau selalu waspada. Hujan lebat diperkirakan masih berpotensi turun hingga 20 Juni 2016. Selalu waspada dengan kondisi lingkungan yang membahayakan jiwa," katanya.
BNPB: korban tewas banjir-longsor Jateng 35 orang
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan korban tewas akibat banjir dan longsor di 16 kabupaten serta kota di Jawa Tengah menjadi 35 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, pada Minggu, mengatakan jumlah korban akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah bertambah menjadi 35 orang tewas hingga Minggu pukul 17.30 WIB, dari jumlah korban tewas sebelumnya sebanyak 31 orang.
Ia mengemukakan dari 35 korban tersebut, sebanyak 31 orang tewas akibat longsor dan empat korban tewas akibat hanyut luapan air banjir.
Sementara itu, 25 orang masih dinyatakan hilang, 14 orang luka-luka, ratusan rumah rusak, yang mana kerugian ekonomi diperkirakan mencapai miliaran rupiah, katanya.
Kabupaten Purworejo menjadi daerah yang paling parah terdampak longsor, yang mana bencana itu terjadi di lima lokasi, yakni di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Desa Pacekelan, Kecamatan Purworejo, Desa Jelog, Kecamatan Kaligesing, Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, dan Desa Donorati, Kecamatan Purworejo.
Selain itu, Kabupaten Purworejo juga menjadi wilayah bencana yang paling banyak memakan korban, yakni 19 orang tewas, 25 orang hilang, dan 11 orang luka-luka.
Sementara itu, saat ini sebanyak enam orang dinyatakan tewas dan tiga luka-luka di Banjarnegara, tujuh tewas di Kebumen, satu tewas di Sukoharjo, satu tewas di Rembang dan satu tewas di Banyumas.
Menurut Sutopo, pencarian korban hilang masih terus dilakukan tim Search And Rescue (SAR) gabungan, yang dilakukan dengan manual serta mengerahkan lima alat berat untuk mencari korban di Kabupaten Purworejo.
Turut berduka
Update gambar
Jokowi Berduka Atas Puluhan Korban Jiwa Longsor di Jateng
JAKARTA - Jumlah korban meninggal akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Jawa Tengah terus bertambah. Badan SAR Nasional (Basarnas) merilis data sementara jumlah korban tewas banjir dan tanah longsor berjumlah 35 jiwa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menyampaikan dukanya atas korban meninggal tersebut. Hal itu diungkapkan oleh orang nomor satu di Indonesia itu lewat akun Twitter-nya, @jokowi pukul 16.00 WIB, Minggu (19/6/2016).
"Banjir, tanah longsor melanda bbrp daerah. Duka cita atas jatuhnya korban tanah longsor di Jateng. Kita bergerak bersama membantunya -Jkw," tulis Jokowi.
Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan beberapa wilayah di Jawa Tengah mengalami banjir dan longsor.
Daerah yang mengalami longsor berat, antara lain, Banjarnegara, Kebumen, dan Purworejo. "Banjarnegara longsor di daerah Wanarata dan Gumelem dengan jumlah korban enam orang sudah terevakuasi dalam keadaaan meninggal dunia. kemudian di Kebumen juga enam orang masih dalam pencarian, serta di Purworejo sebanyak 29 jiwa yang tersebar di beberapa lokasi," jelas Agus.
(Baca juga: Updated, 35 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Jateng)
Agus juga menerangkan, Kabupaten Purworejo tepatnya di desa Karangrejo atau Caok kecamatan Loano, sebanyak enam korban tewas berhasil dievakuasi. Adapun di Desa Jelok, Kecamatan Kaligesing, sebanyak empat korban luka ringan, dua patah kaki, dan tiga masih tertimbun.
"Sedangkan korban terbanyak berada di daerah Donoranti, Kecamatan Purworejo dengan jumlah korban jiwa mencapai 14 orang. Tiga orang berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan 11 masih dalam pencarian," tutur Agus.
Saat ini, Tim Basarnas Kantor SAR Semarang telah bergabung bersama Tim SAR Gabungan di Kebumen dan Purworejo untuk melakuakan evakuasi. Selain itu, kata Agus, Kantor SAR Semarang juga tengah melakukan evakuasi terhadap warga yang terkena banjir di Kendal dan Surakarta. (day)
http://news.okezone.com/read/2016/06...gsor-di-jateng
Update >>>47 Orang Tewas Akibat Bencana Longsor di Purworejo<<<
Yogyakarta - Sebanyak 47 orang tewas saat bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Purworejo pada hari Sabtu (18/6/2016) malam. Sebanyak 27 orang korban ditemukan tewas dalam proses evakuasi hingga hari Minggu (19/6/2016).
Sebanyak 20 orang korban saat ini masih dalam proses pencarian.
"Pencarian akan dilanjutkan hari Senin (20/6/2016) pagi," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Budi Hardjono kepada detik.com, Minggu (19/6/2016) malam.
Budi mengatakan proses pencarian untuk hari ini sudah dihentikan sejak pukul 17.00 WIB karena cuaca mendung dan sulitnya medan di lokasi tanah longsor. Pihak Jawa Tengah menyebut jumlah korban tewas bencana alam tanah longsor dan banjir mencapai 46 orang.
"Evakuasi hari ini, tim SAR sudah berhasil mengevakuasi sebanyak 27 orang. Semua ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," katanya.
Menurut dia, lokasi longsor berada di empat kecamatan dan 9 desa/dusun. Di Kecamatan Loano terjadi di Desa Karangrejo. Selanjutnya di Kecamatan Purworejo, Kali Gesing dan Bagelen.
Budi mengatakan tim SAR gabungan dari Basarnas Kantor SAR Semarang, Yogyakarta, TNI/Polri dan berbagai komunitas relawan akan melanjutkan pencarian di semua lokasi yang belum ditemukan korban seperti di Dusun Caok, Desa Karangrejo dan Donorati.
"Posko utama kita di Caok Karangrejo. Saat tercatat ada sekitar 250 relawan yang turun melakukan pencarian," katanya.
Dia menambahkan pencarian di Dusun Caok diperkirakan masih ada sekitar 9 korban. Di Donorati sebanyak 11 orang korban.
Sementara itu berdasarkan data di BPBD Purworejo, jumlah korban yang berhasil ditemukan di Dusun Caok, Desa Karangrejo, Kecamatan Loano sebanyak 9 korban. Di Desa Donorati, Kecamatan Purworejo ditemukan sebanyak tiga orang.
Di Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo sebanyak lima orang, di Desa Mranti dua orang, Desa Pacekelan sebanyak dua orang. Desa Jelok, Kecamatan Kaligesing sebanyak tiga korban. Sedangkan di Desa Tangkisan, Berjan dan Desa Bagelen ditemukan satu orang korban meninggal.
Sumber : kaskus.co.id
SOLO - Hujan lebat yang turun sejak Sabtu (18/6) siang hingga malam hari membuat 16 kota/kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) direndam banjir.
Wilayah yang tertimpa musibah itu adalah Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Banyumas, Sukoharjo, Kebumen, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap, Karanganyar, dan Kota Solo.
"Banjir dan longsor ini menyebabkan 24 orang meninggal dunia, 26 orang hilang dan masih dalam pencarian, puluhan rumah rusak tertimbun longsor, dan ribuan rumah terendam banjir," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (19/6) siang.
Menurut dia, korban jiwa terbanyak terjadi di Kabupaten Purworejo. Jumlah korban jiwa sebanyak sebelas orang meninggal dunia dan 26 orang hilang. Banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo terjadi di 30 desa 16 kecamatan.
Kemudian banjir bandang dan longsor Kabupaten Kebumen menewaskan tujuh orang tewas. Sementara korban meninggal lainnya, yakni di Kabupaten Banjarnegara berjumlah enam orang.
"Saat ini evakuasi korban dan pencarian korban hilang masih terus dilakukan. Dapur umum dan posko telah didirikan. Pendataan masih terus dilakukan," pungkas Sutopo.
[url]http://www.jpnn.com/read/2016/06/19/441085/Innalillahi..Banjir-Rendam-Jawa-Tengah-24-Tewas-26-Hilang-[/url]
35 Orang Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Jawa Tengah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan terus melakukan pencarian korban hilang, evakuasi, dan penanganan darurat banjir serta longsor di 16 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan sebagian besar banjir telah surut.
Sementara pencarian korban tertimbun longsor dilakukan serempak di beberapa titik longsor.
"Hingga Minggu pukul 17.30 WIB, jumlah korban akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah ada 35 tewas, 25 hilang, 14 luka-luka. Ratusan rumah rusak dan kerugian mencapai miliaran rupiah," tutur Sutopo, Minggu (19/6).
Jumlah korban jiwa tersebut terdapat di Kabupaten Purworejo 19 tewas, 25 orang hilang, dan 11 luka-luka.
Di Banjarnegara 6 tewas dan 3 luka-luka, di Kebumen 7 tewas, Sukoharjo 1 tewas, Rembang 1 tewas, dan Banyumas 1 tewas
Sebagian besar korban meninggal dan hilang akibat longsor.
Dari 35 korban tewas adalah 31 tewas akibat longsor dan 4 tewas akibat hanyut diterjang banjir.
Daerah paling parah mengalami longsor adalah Kabupaten Purworejo.
Longsor dengan korban jiwa terjadi di 5 lokasi.
Di Desa Karangrejo Kecamatan Loano terdapat 9 tewas, 6 hilang dan 1 luka-luka, sedangkan akibat banjir 4 tewas, 2 hilang dan 7 luka-luka.
Di Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo terdapat 1 tewas dan 1 luka-luka.
Di Desa Jelog Kecamatan Kaligesing ada 2 orang hilang, di Desa Sidomulyo Kecamatan Purworejo ada 1 tewas dan 4 hilang, sedangkan di Desa Donorati Kecamatan Purworejo terdapat 4 tewas, 11 hilang dan 2 luka-luka.
"Pencarian korban hilang masih terus dilakukan tim SAR gabungan," kata dia.
Akses menuju lokasi longsor cukup sulit dijangkau, khususnya jalan menuju Desa Dorowati karena kondisinya rusak dan terdampak longsor.
Akibatnya alat berat tidak dapat digunakan untuk mencari korban tertimbun longsor.
Pencarian dilakukan dengan manual oleh ratusan personil SAR gabungan.
Lima alat berat dikerahkan untuk mencari korban di Purworejo.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei, masih dalam perjalanan menuju Purworejo.
Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk penanganan darurat banjir dan longsor.
Logistik dan peralatan di gudang BPBD dikerahkan untuk membantu masyarakat terdampak bencana.
Tim Reaksi Cepat BNPB telah berada di lokasi mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.
BNPB mengerahkan pesawat tanpa awak untuk melakukan kajian cepat dampak bencana.
BPBD Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo membantu penanganan darurat di Purworejo.
"Masyarakat diimbau selalu waspada. Hujan lebat diperkirakan masih berpotensi turun hingga 20 Juni 2016. Selalu waspada dengan kondisi lingkungan yang membahayakan jiwa," katanya.
BNPB: korban tewas banjir-longsor Jateng 35 orang
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan korban tewas akibat banjir dan longsor di 16 kabupaten serta kota di Jawa Tengah menjadi 35 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, pada Minggu, mengatakan jumlah korban akibat banjir dan longsor di Jawa Tengah bertambah menjadi 35 orang tewas hingga Minggu pukul 17.30 WIB, dari jumlah korban tewas sebelumnya sebanyak 31 orang.
Ia mengemukakan dari 35 korban tersebut, sebanyak 31 orang tewas akibat longsor dan empat korban tewas akibat hanyut luapan air banjir.
Sementara itu, 25 orang masih dinyatakan hilang, 14 orang luka-luka, ratusan rumah rusak, yang mana kerugian ekonomi diperkirakan mencapai miliaran rupiah, katanya.
Kabupaten Purworejo menjadi daerah yang paling parah terdampak longsor, yang mana bencana itu terjadi di lima lokasi, yakni di Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Desa Pacekelan, Kecamatan Purworejo, Desa Jelog, Kecamatan Kaligesing, Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, dan Desa Donorati, Kecamatan Purworejo.
Selain itu, Kabupaten Purworejo juga menjadi wilayah bencana yang paling banyak memakan korban, yakni 19 orang tewas, 25 orang hilang, dan 11 orang luka-luka.
Sementara itu, saat ini sebanyak enam orang dinyatakan tewas dan tiga luka-luka di Banjarnegara, tujuh tewas di Kebumen, satu tewas di Sukoharjo, satu tewas di Rembang dan satu tewas di Banyumas.
Menurut Sutopo, pencarian korban hilang masih terus dilakukan tim Search And Rescue (SAR) gabungan, yang dilakukan dengan manual serta mengerahkan lima alat berat untuk mencari korban di Kabupaten Purworejo.
Turut berduka
Update gambar
Jokowi Berduka Atas Puluhan Korban Jiwa Longsor di Jateng
JAKARTA - Jumlah korban meninggal akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Jawa Tengah terus bertambah. Badan SAR Nasional (Basarnas) merilis data sementara jumlah korban tewas banjir dan tanah longsor berjumlah 35 jiwa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung menyampaikan dukanya atas korban meninggal tersebut. Hal itu diungkapkan oleh orang nomor satu di Indonesia itu lewat akun Twitter-nya, @jokowi pukul 16.00 WIB, Minggu (19/6/2016).
"Banjir, tanah longsor melanda bbrp daerah. Duka cita atas jatuhnya korban tanah longsor di Jateng. Kita bergerak bersama membantunya -Jkw," tulis Jokowi.
Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang, Agus Haryono mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan beberapa wilayah di Jawa Tengah mengalami banjir dan longsor.
Daerah yang mengalami longsor berat, antara lain, Banjarnegara, Kebumen, dan Purworejo. "Banjarnegara longsor di daerah Wanarata dan Gumelem dengan jumlah korban enam orang sudah terevakuasi dalam keadaaan meninggal dunia. kemudian di Kebumen juga enam orang masih dalam pencarian, serta di Purworejo sebanyak 29 jiwa yang tersebar di beberapa lokasi," jelas Agus.
(Baca juga: Updated, 35 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Jateng)
Agus juga menerangkan, Kabupaten Purworejo tepatnya di desa Karangrejo atau Caok kecamatan Loano, sebanyak enam korban tewas berhasil dievakuasi. Adapun di Desa Jelok, Kecamatan Kaligesing, sebanyak empat korban luka ringan, dua patah kaki, dan tiga masih tertimbun.
"Sedangkan korban terbanyak berada di daerah Donoranti, Kecamatan Purworejo dengan jumlah korban jiwa mencapai 14 orang. Tiga orang berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan 11 masih dalam pencarian," tutur Agus.
Saat ini, Tim Basarnas Kantor SAR Semarang telah bergabung bersama Tim SAR Gabungan di Kebumen dan Purworejo untuk melakuakan evakuasi. Selain itu, kata Agus, Kantor SAR Semarang juga tengah melakukan evakuasi terhadap warga yang terkena banjir di Kendal dan Surakarta. (day)
http://news.okezone.com/read/2016/06...gsor-di-jateng
Update >>>47 Orang Tewas Akibat Bencana Longsor di Purworejo<<<
Yogyakarta - Sebanyak 47 orang tewas saat bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Purworejo pada hari Sabtu (18/6/2016) malam. Sebanyak 27 orang korban ditemukan tewas dalam proses evakuasi hingga hari Minggu (19/6/2016).
Sebanyak 20 orang korban saat ini masih dalam proses pencarian.
"Pencarian akan dilanjutkan hari Senin (20/6/2016) pagi," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Budi Hardjono kepada detik.com, Minggu (19/6/2016) malam.
Budi mengatakan proses pencarian untuk hari ini sudah dihentikan sejak pukul 17.00 WIB karena cuaca mendung dan sulitnya medan di lokasi tanah longsor. Pihak Jawa Tengah menyebut jumlah korban tewas bencana alam tanah longsor dan banjir mencapai 46 orang.
"Evakuasi hari ini, tim SAR sudah berhasil mengevakuasi sebanyak 27 orang. Semua ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," katanya.
Menurut dia, lokasi longsor berada di empat kecamatan dan 9 desa/dusun. Di Kecamatan Loano terjadi di Desa Karangrejo. Selanjutnya di Kecamatan Purworejo, Kali Gesing dan Bagelen.
Budi mengatakan tim SAR gabungan dari Basarnas Kantor SAR Semarang, Yogyakarta, TNI/Polri dan berbagai komunitas relawan akan melanjutkan pencarian di semua lokasi yang belum ditemukan korban seperti di Dusun Caok, Desa Karangrejo dan Donorati.
"Posko utama kita di Caok Karangrejo. Saat tercatat ada sekitar 250 relawan yang turun melakukan pencarian," katanya.
Dia menambahkan pencarian di Dusun Caok diperkirakan masih ada sekitar 9 korban. Di Donorati sebanyak 11 orang korban.
Sementara itu berdasarkan data di BPBD Purworejo, jumlah korban yang berhasil ditemukan di Dusun Caok, Desa Karangrejo, Kecamatan Loano sebanyak 9 korban. Di Desa Donorati, Kecamatan Purworejo ditemukan sebanyak tiga orang.
Di Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo sebanyak lima orang, di Desa Mranti dua orang, Desa Pacekelan sebanyak dua orang. Desa Jelok, Kecamatan Kaligesing sebanyak tiga korban. Sedangkan di Desa Tangkisan, Berjan dan Desa Bagelen ditemukan satu orang korban meninggal.
Sumber : kaskus.co.id
0 comments:
Posting Komentar