UPDATE: Alhamdulillah post ane jadi HT gan! Wadooh pertama kali seumur hidup nih
Nih skrinsyutnye:
Post ini kagak mungkin repost gan, soalnya ane sendiri yang wawancara orangnya.
Siapa yang tidak kenal dengan Square Enix? Penerbit game yang satu ini sejak dulu telah menelurkan berbagai game, khususnya RPG, yang berkualitas. Sebut saja seri Final Fantasy, Front Mission, Kingdom Hearts, Xenogears, dan lain sebagainya. Kini, Square Enix pun hadir di platform mobile dengan berbagai franchise andalan mereka.
Tak hanya di Jepang, Square Enix juga pernah mencoba untuk membuka cabang di Indonesia. Pada tahun 2013 lalu, didirikanlah Square Enix Smileworks dengan CEO bernama Ryo Teruya, seorang Jepang yang jatuh cinta dengan Indonesia. Sayang, perjalanan Square Enix Smileworks tak dapat dilanjutkan karena harus tutup pada awal 2015 lalu. Walaupun begitu, ia tetap tinggal di Indonesia dan melanjutkan usahanya di sini.
Sebelum menjadi CEO di Square Enix Smileworks, petualangannya di Indonesia dimulai ketika ia bekerja pada sebuah perusahaan game online di Jepang tahun 2011, yaitu One-Up, yang membuat Browser Three Kingdoms. Ryo berperan sebagai business development untuk region Asia Tenggara dan kepala kantor cabangnya di Jakarta.
Setelah keluar dari One-Up, ia memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia karena sangat senang tinggal di sini dan juga tertarik akan pasar negara ini yang potensial. Ia lalu membantu membangun kembali klikgame.com dan bekerja sebagai COO di Prodigy Infinitech, penerbit online game terbesar keempat di Indonesia, di mana ia mampu melipatgandakan pemasukan perusahaan tersebut.
Setelah itu Ryo didapuk menjadi CEO dari Square Enix Indonesia, yang sayangnya tak berumur lama. Dengan pengalaman yang ia miliki, saat ini ia menjadi konsultan untuk beberapa developer ternama di Indonesia. �Membuat game yang sukses tidaklah mudah, sangat sulit dibandingkan yang orang kira. Membutuhkan komitmen sangat tinggi, kerja keras secara intelektual, dan pengetahuan. Tapi saya melihat peningkatan di komunitas lokal dan mencoba untuk berkontribusi sebisa mungkin,� ujarnya kepada Duniaku.
Dengan segudang pengalamannya, ia pun berbagi berbagai hal dengan Duniaku, salah satunya adalah perbedaan yang unik dari gamer Indonesia dan Jepang. Seperti yang kita tahu, industri game Jepang sudah sangat sangat berkembang dibandingkan Indonesia, bahkan hampir seluruh dunia, begitu juga dengan sifat para gamernya.
Udah mayan kenal kan sama Ryo Teruya? Nah ini hidangan utamanya.
Menurut Ryo Teruya, Inilah 4 Perbedaan Gamer Indonesia dengan Jepang:
Tentunya 4 hal di atas bukanlah sesuatu yang mutlak dimiliki oleh gamer dari masing-masing negara, namun adalah pengamatan secara umum olehnya (Ryo). Akan tetapi, secara general itulah 4 perbedaan gamer Indonesia dan Jepang yang telah ia amati.
Sumber dan berita selengkapnya: Duniaku Network
Gimana menurut agan, udah tepat gak apa yang dikatakan sama agan Ryo? Kalo ane sih setuju
Nih skrinsyutnye:
Spoiler for HT Gan!:
Post ini kagak mungkin repost gan, soalnya ane sendiri yang wawancara orangnya.
Spoiler for Foto Ryo Teruya, Eks CEO Square Enix Smileworks:
Siapa yang tidak kenal dengan Square Enix? Penerbit game yang satu ini sejak dulu telah menelurkan berbagai game, khususnya RPG, yang berkualitas. Sebut saja seri Final Fantasy, Front Mission, Kingdom Hearts, Xenogears, dan lain sebagainya. Kini, Square Enix pun hadir di platform mobile dengan berbagai franchise andalan mereka.
Tak hanya di Jepang, Square Enix juga pernah mencoba untuk membuka cabang di Indonesia. Pada tahun 2013 lalu, didirikanlah Square Enix Smileworks dengan CEO bernama Ryo Teruya, seorang Jepang yang jatuh cinta dengan Indonesia. Sayang, perjalanan Square Enix Smileworks tak dapat dilanjutkan karena harus tutup pada awal 2015 lalu. Walaupun begitu, ia tetap tinggal di Indonesia dan melanjutkan usahanya di sini.
Sebelum menjadi CEO di Square Enix Smileworks, petualangannya di Indonesia dimulai ketika ia bekerja pada sebuah perusahaan game online di Jepang tahun 2011, yaitu One-Up, yang membuat Browser Three Kingdoms. Ryo berperan sebagai business development untuk region Asia Tenggara dan kepala kantor cabangnya di Jakarta.
Spoiler for Gamenya agan Ryo, Browser Three Kingdoms:
Setelah keluar dari One-Up, ia memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia karena sangat senang tinggal di sini dan juga tertarik akan pasar negara ini yang potensial. Ia lalu membantu membangun kembali klikgame.com dan bekerja sebagai COO di Prodigy Infinitech, penerbit online game terbesar keempat di Indonesia, di mana ia mampu melipatgandakan pemasukan perusahaan tersebut.
Setelah itu Ryo didapuk menjadi CEO dari Square Enix Indonesia, yang sayangnya tak berumur lama. Dengan pengalaman yang ia miliki, saat ini ia menjadi konsultan untuk beberapa developer ternama di Indonesia. �Membuat game yang sukses tidaklah mudah, sangat sulit dibandingkan yang orang kira. Membutuhkan komitmen sangat tinggi, kerja keras secara intelektual, dan pengetahuan. Tapi saya melihat peningkatan di komunitas lokal dan mencoba untuk berkontribusi sebisa mungkin,� ujarnya kepada Duniaku.
Spoiler for Logonya Square Enix Smileworks yang bermarkas di Surabaya:
Dengan segudang pengalamannya, ia pun berbagi berbagai hal dengan Duniaku, salah satunya adalah perbedaan yang unik dari gamer Indonesia dan Jepang. Seperti yang kita tahu, industri game Jepang sudah sangat sangat berkembang dibandingkan Indonesia, bahkan hampir seluruh dunia, begitu juga dengan sifat para gamernya.
Udah mayan kenal kan sama Ryo Teruya? Nah ini hidangan utamanya.
Menurut Ryo Teruya, Inilah 4 Perbedaan Gamer Indonesia dengan Jepang:
- Gamer Indonesia lebih menyukai game dengan gameplay yang lebih simpel daripada gamer Jepang.
- Gamer Indonesia cenderung untuk tidak membagikan tips dan trik game yang mereka mainkan, sedangkan gamer Jepang sering membuat Wiki (kumpulan fakta dan tips untuk sebuah game, film, dan lainnya).
- Gamer Indonesia menikmati bermain bersama teman dengan komunikasi langsung, sedangkan gamer Jepang lebih senang bermain dengan keadaan tenang dan mengusahakan untuk menguasai game tanpa komunikasi langsung.
- Gamer Indonesia cenderung mencari cara untuk menghindari pembayaran untuk konten-konten, sedangkan gamer Jepang cenderung royal dalam membeli konten berbayar.
Tentunya 4 hal di atas bukanlah sesuatu yang mutlak dimiliki oleh gamer dari masing-masing negara, namun adalah pengamatan secara umum olehnya (Ryo). Akan tetapi, secara general itulah 4 perbedaan gamer Indonesia dan Jepang yang telah ia amati.
Sumber dan berita selengkapnya: Duniaku Network
Gimana menurut agan, udah tepat gak apa yang dikatakan sama agan Ryo? Kalo ane sih setuju
Betul gan kebanyakan di indo tuh free player..
perbedaannya lebih banyak negatif yang Indonesia,,, wakaka
Quote:Original Posted By ray.ogie ?
ane slah satu penyuka game gratisan gan
Quote:Original Posted By anjinggila666 ?
sementara ane selalu beli2 expansion kalo main game mmorpg soalnya worth it
Quote:Original Posted By manbrotheking ?
ori user kah?
Quote:Original Posted By sapinguin ?
Game berbayar?
Bukan Indonesia banget pastinya
Quote:Original Posted By ueki19 ?
dr opini di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ;
- gamer indo dompet pas pasan aka gretongan gamer
- gamer indo otak nya gk kuat buat yg cerita berat 2
- gamer indo suka bersosialisasi
- gamer indo kadang agak egois
gamer jepang ;
- gamer nya kaya2 mngkin kebanyakan orang yg main game uda berpenghasilan
- gamer jepang lebih penyendiri karna lebih suka main offline
- gamer jepang otak nya kuat buat jalan cerita berat
- gamer jepang mngkin lebih dermawan karna memberikan walktrough gratis
Quote:Original Posted By Uruha.Kurei ?
poin 3 pernah ane rasain tuh, tmen kuliah dlu ada yg maen game online, ane ikutan gabung, tp sebenarnya kaga suka gamenya sih, tp ngobrol2nya aja di dalem game ama temen2
Quote:Original Posted By crazy frog ?
setuju gan
Quote:Original Posted By CatInthebottle ?
jd indo maunya gretongan dan bajakan gt ya gan
Quote:Original Posted By dota.2. ?
dota 2 mending gratis
Quote:Original Posted By Raizuno ?
Njirr bnr semua ini faktanya..
Quote:Original Posted By gaul_18 ?
indo apapun asal free,,,
bayar buat game haram
Quote:Original Posted By acoustic16 ?
mklum kanker semua pemudanya ( kntong kering )
Quote:Original Posted By shibusen1 ?
Gamer indo lgi grinding aja sempet"nya curcol :v
Quote:Original Posted By mr.princeee ?
enaknya nge-game brg temen, bsa ejek2an pas maen...
Quote:Original Posted By reynald15 ?
jawaban yang no 4 ane setuju anget tapi kayanya sayang ga sih kalo ngabisin duit buat game
Quote:Original Posted By ka001 ?
Whaha player gak modal, dapatin item aja dari even whaha...
Quote:Original Posted By ronron69 ?
suka yang gratisan sepertinya fakta deh gan
Quote:Original Posted By myfirstwetdream ?
Di indo yg beli2 item disebut sultan gan
ane orang baik gan, komeng lastpage, ane taro pejwan
Quote:Original Posted By ray.ogie ?
ane slah satu penyuka game gratisan gan
Quote:Original Posted By anjinggila666 ?
sementara ane selalu beli2 expansion kalo main game mmorpg soalnya worth it
Quote:Original Posted By manbrotheking ?
ori user kah?
Quote:Original Posted By sapinguin ?
Game berbayar?
Bukan Indonesia banget pastinya
Quote:Original Posted By ueki19 ?
dr opini di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ;
- gamer indo dompet pas pasan aka gretongan gamer
- gamer indo otak nya gk kuat buat yg cerita berat 2
- gamer indo suka bersosialisasi
- gamer indo kadang agak egois
gamer jepang ;
- gamer nya kaya2 mngkin kebanyakan orang yg main game uda berpenghasilan
- gamer jepang lebih penyendiri karna lebih suka main offline
- gamer jepang otak nya kuat buat jalan cerita berat
- gamer jepang mngkin lebih dermawan karna memberikan walktrough gratis
Quote:Original Posted By Uruha.Kurei ?
poin 3 pernah ane rasain tuh, tmen kuliah dlu ada yg maen game online, ane ikutan gabung, tp sebenarnya kaga suka gamenya sih, tp ngobrol2nya aja di dalem game ama temen2
Quote:Original Posted By crazy frog ?
setuju gan
Quote:Original Posted By CatInthebottle ?
jd indo maunya gretongan dan bajakan gt ya gan
Quote:Original Posted By dota.2. ?
dota 2 mending gratis
Quote:Original Posted By Raizuno ?
Njirr bnr semua ini faktanya..
Quote:Original Posted By gaul_18 ?
indo apapun asal free,,,
bayar buat game haram
Quote:Original Posted By acoustic16 ?
mklum kanker semua pemudanya ( kntong kering )
Quote:Original Posted By shibusen1 ?
Gamer indo lgi grinding aja sempet"nya curcol :v
Quote:Original Posted By mr.princeee ?
enaknya nge-game brg temen, bsa ejek2an pas maen...
Quote:Original Posted By reynald15 ?
jawaban yang no 4 ane setuju anget tapi kayanya sayang ga sih kalo ngabisin duit buat game
Quote:Original Posted By ka001 ?
Whaha player gak modal, dapatin item aja dari even whaha...
Quote:Original Posted By ronron69 ?
suka yang gratisan sepertinya fakta deh gan
Quote:Original Posted By myfirstwetdream ?
Di indo yg beli2 item disebut sultan gan
ane orang baik gan, komeng lastpage, ane taro pejwan
ane amatin dulu yah bray
free is everything om
wadaw om ryo harianto jadi pembuat game ya sekarang
tolong ane salah fokus gan
tolong ane salah fokus gan
maen game yg gratis aja hahaha
Suka gratisan bray
Quote:Original Posted By dhazoue ?
perbedaannya lebih banyak negatif yang Indonesia,,, wakaka
kebanyakan free player dan cheat
perbedaannya lebih banyak negatif yang Indonesia,,, wakaka
kebanyakan free player dan cheat
Quote:Original Posted By bogreeek ?
kebanyakan free player dan cheat
kadang juga gak jelas gan,,, mau jadi keyboard warior atau bener2 mau main game, wakakaka
kebanyakan free player dan cheat
kadang juga gak jelas gan,,, mau jadi keyboard warior atau bener2 mau main game, wakakaka
Berarti gamer indonesia pelit
Quote:Original Posted By zhreyhander ?
wew..mantap..gamer indonesia udah pada paham mengenai mikro transaksi, DLC berbayar dll..apa gara2 ga ada duit yak?
tergantung gamenya ya gan..yang gw tahu ikan paus (whale) di game MMORPG sama Mobile MMO international biasanya mesti ada orang Indonesia..kalo berdasarkan web based gaming..yah..orang indonesia jarang yang kesono..
*whale itu sebutan developer buat user yang makan semua konten berbayar, mulai dari micro transaksi, DLC, sampe subskribsi berkala
- Gamer Indonesia cenderung mencari cara untuk menghindari pembayaran untuk konten-konten, sedangkan gamer Jepang cenderung royal dalam membeli konten berbayar.
wew..mantap..gamer indonesia udah pada paham mengenai mikro transaksi, DLC berbayar dll..apa gara2 ga ada duit yak?
tergantung gamenya ya gan..yang gw tahu ikan paus (whale) di game MMORPG sama Mobile MMO international biasanya mesti ada orang Indonesia..kalo berdasarkan web based gaming..yah..orang indonesia jarang yang kesono..
*whale itu sebutan developer buat user yang makan semua konten berbayar, mulai dari micro transaksi, DLC, sampe subskribsi berkala
yg nomor 4 indo banget
adek nyimak aja ya bang
japan - bayar
indo - free
wkwkkwwk
indo - free
wkwkkwwk
Indonesia kebanyakkan gamer casual gan, jadi main game yang simpel-simpel aja. Kalau soal bagi tips & trik mungkin ada benarnya juga, tapi ga cuma Jepang yang suka berbagi tips & trik, Amerika juga ada, contonya tips & trik / easter eggs di GTA V, dan game-game lainnya.
Jgn dikomparasi begitu lah..
ga bisa disamain lah indo ma jepang
kalo pilipina ?
yang ke 1 dan 2 sih relatif ya, tapi emang mayoritasnya seperti itu.
yang no.3 iya banget, ane kalo main game online ga ada temen ngobrol jadinya tetep bosen. ya minimal ada chat dengan teman guild lah
no.4 sebetulnya salah, karena hampir mayoritas gamers masih sma/kuliah, yang masih dalam tahap belum bisa menghasilkan uang.
sedangkan untuk gamers yang sudah bekerja (umur diatas 21 tahun) biasanya ga segan segan buat ngabisin duid real di game
Via: Kaskus.co.id
yang no.3 iya banget, ane kalo main game online ga ada temen ngobrol jadinya tetep bosen. ya minimal ada chat dengan teman guild lah
no.4 sebetulnya salah, karena hampir mayoritas gamers masih sma/kuliah, yang masih dalam tahap belum bisa menghasilkan uang.
sedangkan untuk gamers yang sudah bekerja (umur diatas 21 tahun) biasanya ga segan segan buat ngabisin duid real di game
0 comments:
Posting Komentar