Selamat Datang di thread sederhana ini gan semoga apa yang tertulis dapat berguna bagi kita semua.
Happy Reading
Quote:
Maafkan jika Repost
Quote:
Hot Thread 2 Juli 2016
Pertama tama mari kita search di gugel dengan kata kunci "guru dipenjara", Miris, akan muncul banyak sekali berita sang pahlawan tanpa tanda jasa dikasuskan
Quote:
Quote:
Mari kita baca beberapa berita nya gan, barangkali ada dari kita yang belum membacanya
Quote:
Quote:1. Guru SD diadili karena pukul muridnya pakai penggaris.
Pada Juli 2010, Rahman, seorang guru di sebuah SD di Banyuwangi, Jawa Timur, harus berurusan dengan pengadilan setelah memukul anak didiknya menggunakan penggaris.
Kejadian bermula ketika Rahman melihat siswinya menangis setelah dipukul dan ditendang oleh temannya. Ternyata yang mengalami hal tersebut ada juga 3 siswi lainnya. Lantas Rahman memanggil siswa yang melakukan hal tersebut dan meminta berdiri di depan kelas. Setelah ditanya, siswa tersebut mengakui perbuatannya.
Berniat menghukum siswa itu, Rahman lalu memukul kaki siswa tersebut dengan penggaris. Pulang sekolah, si siswa itu melapor ke ibunya dan ibunya tidak terima. Atas hal ini, pihak keluarga melaporkan kasus ini ke polisi. Jaksa lalu mendakwa Rahman dengan UU Perlindungan Anak. Dengan bukti-bukti yang ada, jaksa menuntut Rahman untuk dipenjara selama 5 bulan.
Tapi beruntung bagi Rahman, majelis hakim berpendapat lain. Menurut majelis hakim, pemberian sanksi berupa pemukulan pada betis kanan dan kiri bagian belakang dengan menggunakan penggaris kayu masih sesuai dengan kaedah pendidikan. Setelah dipertimbangkan, majelis hakim memutuskan untuk membebaskan sang guru.
Sebelumnya pihak sekolah juga sudah berusaha mempertemukan masalah ini lewat jalur mediasi. Dalam pertemuan itu, Rahman telah meminta maaf kepada keluarga siswa tersebut tapi keluarga siswa memilih mengambil langkah hukum.
Quote:2. Guru honorer diadili karena mencukur rambut muridnya
Aop Saopudin, seorang guru honorer SDN Penjalin Kidul V, Majalengka, Jawa Barat harus berurusan dengan hukum hanya gara-gara mencukur rambut murid didiknya.
Kejadian konyol ini terjadi pada Maret 2012. Saat itu, Aop Saopudin melakukan razia rambut gondrong. Dalam razia itu, didapati 4 siswa yang berambut gondrong yaitu AN, M, MR dan THS. Aop lalu melakukan tindakan disiplin dengan memotong rambut THS ala kadarnya sehingga gundul tidak beraturan.
Sepulang sekolah, THS menceritakan hukumannya itu ke orangtuanya, Iwan Himawan. Atas laporan itu, Iwan tidak terima dan mendatangi sekolah. Iwan marah-marah dan mengancam balik Aop. Gilanya lagi, Iwan mencukur balik rambut sang guru sebagai tindakan balasan.
Namun tak puas sampai disitu saja, Iwan juga melaporkan Aop ke pihak berwajib. Guru honorer itu pun dikenakan pasal berlapis yaitu tentan Perlindungan Anak dan tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan. Atas tuntutan itu, pengadilan negeri akhirnya menjatuhkan hukuman percobaan. Yaitu dalam waktu 6 bulan setelah vonis jika tidak mengulangi perbuatan pidana, maka tidak dipenjara. Tapi jika berbuat pidana, maka langsung dipenjara selama 3 bulan.
Namun beruntung bagi sang guru. Setelah mengajukan kasasi, Mahkamah Agung membebaskan Aop dari semua dakwaan dan menyatakan apa yang dilakukan Aop tidak melanggar hukum apa pun.
Tiga hakim agung yaitu Salman Luthan, Syarifuddin, dan Margono menyatakan Aop sebagai guru mempunyai tugas untuk mendisiplinkan siswa yang rambutnya sudah gondrong.
Apa yang dilakukan Aop sudah menjadi tugasnya dan bukan merupakan suatu tindak pidana. Oleh karena itu, Aop tidak dapat dijatuhi pidana karena bertujuan untuk mendidik.
Quote:3. Guru SMP harus mendekam dipenjara gara-gara mencubit muridnya.
Nurmayani Guru biologi SMPN 1 Bantaeng, Sulawesi Selatan, dipenjara karena mencubit murid didiknya. Kejadian ini bermula saat Agustus 2015 silam, Nurmayani memanggil dua orang siswi bernama Tiara dan Virgin ke ruangan Bimbingan Konseling karena bermain air sisa pel lantai.
Saat berada di ruang BK, Nurmayani langsung menghukum keduanya. Ia lantas mencubit kedua paha Tiara. Namun Tiara mengaku guru biologi itu tak hanya mencubit, tetapi juga memukul dada dan pipi Tiara. Nurmayani juga menyebut Tiara sebagai anak setan.
Tak terima dengan hukuman sang guru, Tiara pun mengadu kepada ayahnya yang merupakan anggota polisi. Akhirnya ayah Tiara, Ipda Irwan Efendi melaporkan perbuatan Nurmayani kepada Polres Bantaeng.
Pihak Kepolisian awalnya sudah mengupayakan mediasi namun keduanya menolak dengan cara damai sehingga kasus ini dilanjutkan sampai ke jaksa. Sang guru akhirnya menjadi tahanan titipan Kejaksaan Negeri Bantaeng di rutan sejak Kamis (12/5), sambil menunggu kasusnya disidangkan di pengadilan.
Quote:4. Pak Guru Arsal masuk jeruji besi akibat menghukum muridnya
Setelah Nurmayani dipenjara, kini giliran guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Bantaeng, Muhammad Arsal masuk ke jeruji besi. Kasus Arsal, sama dengan Nurmayani, sama-sama diduga melakukan tindak kekerasan terhadap anak didik di sekolah.
Kejadiannya bermula pada Februari 2016 lalu, ketika itu Arsal mengajari siswanya tata cara salat termasuk siswa bernama Israq. Namun Israq membuat ulah yang menimbulkan kegaduhan dan mengganggu siswa lainnya. Akibatnya sang guru kesal dan menghukum Israq dengan cara memukulnya.
Tak terima, orangtua Israq akhirnya melaporkan perbuatan Arsal kepada pihak berwajib. Pasalnya dari hasil visum, membuktikan jika terjadi pemukulan yang membuat luka di bagian mulut.
Berbagai upaya mediasi sudah dilakukan pihak kepolisian, namun pihak orangtua siswa Israq tetap menolak. Pak guru Arsal pun kini harus tetap menjalani proses hukum.
Sumber
Masih kurang gan ? Oke, tambah satu nih yang masih anget
Quote:Guru SMP ini dipolisikan karena cubit siswanya
Pria berusia 46 tahun tersebut merupakan guru di SMP Raden Rachmat di Dusun Serbo, Desa Bogempinggir, Kecamatan Balongbeno, Sidoarjo. Ia dipolisikan atas kejadian pencubitan kepada siswanya pada 3 Februari 2016 lalu. Samhudi mencubit siswa tersebut karena tak mengindahkan peraturan sekolah untuk melaksanakan sholat dhuha berjamaah.
Dalam persidangannya di Pengadilan Negeri Sidoarjo, niat baik Samhudi itu harus membuatnya dijerat pasal 80 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Hal tersebut tentu saja membuat banyak rekan-rekan Samhudi sedih sekaligus miris melihat kasus ini.
"Kalo nggak mau dididik oleh guru di sekolah, atau melanggar peraturan sekolah maka kembalikan saja kepada orang tuanya, biar dididik sendiri dan di buatkan Ijazah sendiri. Aturi peraturan sekolah, hormati guru, dan jangan injak-injak harga diri guru," ujar rekan Samhudi, Akbar Az Zein melalui akun media sosialnya, Rabu (29/6).
Sumber
Sedikit curhatan dari Para guru
Quote:Jangan salahkan guru wahai para orang tua
Jangan salahkan guru wahai menteri pendidikan
Jangan salahkan guru wahai pejabat HAM
Jangan salahkan guru wahai pak presiden
Jika anak-anak kalian,menjadi anak-anak bajingan..
Jika anak-anak bangsa,menjadi anak-anak berandalan..
Jika anak-anak generasi muda,menjadi anak-anak tak beraturan..
Karena kami mendidik mereka sambil ditodong hukum pidana :
Karena tdk semua anak2 itu dididik dg lemah lembut,krn prilaku anak juga tergantung prilaku orang tua,Klo orang tuanya tidak benar,udh pasti prilakunya anaknya jdi tidak benar�Buah jatuh tdk akan jauh dari pohonnya.
Kami tau mendidik pun pnya tahapan
1.Tindak dg lemah lembut 1-3X
2.Tegur dg rada keras
3.Tegur dg keras
4.Tindak dg fisik tdk dg keras
5.Tindak dg fisik yg lebih keras dg tnpa melukai
6.Panggil orang tuanya.
Mengapa cuma sekedar cukur rambut dan cubit yg sekedarnya guru masuk penjara,Tunggulah wahai orang tua kalian akan mendapat karma,anak-anak kalian akan menjadi orang yang tidak berguna di masa depan krn tlh bertindak amoral pada guru
Sekian !
APAKAH INI YANG KITA INGINKAN UNTUK PARA PENERUS MASA DEPAN KITA (HAM) YANG BERARTI KEBEBASAN , BUKAN BERARTI SISWA SISWI KAMI BEBAS MELAKUKAN APA SAJA DAN KAMI GURU HANYA BISA DIAM SAJA , TOLONG BAGIKAN AGAR PEMERINTAH BISA MENGEVALUASI
Sumber
Quote:Bukankah guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa ? Iya, mereka lah yang telah mengajarkan agan" sekalian membaca,menulis,menghitung dll hingga agan bisa menjadi yang sekarang. Bukankah niat mereka hanya satu ? Mendidik ? Melihat siswanya sukses saja, satu kebahagiaan tak ternilai bagi mereka. Mereka hanya tidak ingin siswanya menjadi generasi rusak, karena mereka ingin menumbuhkan generasi penerus bangsa yang hebat
Atau mau generasi bangsa seperti ini ??
Quote:Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Sumber
Bonus...
Quote:Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Sumber
Jika berkenan Rekomendasi Hot Thread
-----*****-----
Sekian thread sederhana ini gan, semoga bermanfaat, Maju terus pendidikan Indonesia
-----*****-----
Quote:
Komen KaskuserQuote:Original Posted By warfighters ?
Kalo ga mau disakitin guri sekolah ndiri aja
Quote:Original Posted By shar12 ?
Mental lemah...dikerasin dikit ngadu orang tua
Nah orangtuanya juga terima aja apa yng dbilang anaknya, pake ngadu ke polisi
Gimana anakmu gak jadi bodat bajingan tak berguna kalo kau belain trus ?
Kau pikir udah hebat kali anakmu haa ?
Trus kalo anakmu mati gara2 ikut tawuran, rokok atau mabok... mau nyalahin guru haa ?
Ah elah... jadi emosi aku baca thread ente gan
Mohon maaf ya agan TS
Quote:Original Posted By fachridien97 ?
Ini yang dicubit lapor polisi ya gan ??
Quote:Original Posted By dapetminjem ?
Ane kira pangkal semua masalahnya cuma 2 :
1) ortu alay
Ngaku tentara, polisi, anak bandel gak mampu ngatasi, udah dibantu dididik guru, balesannya kaya gitu?!
Durhaka bener ye, dosanya bejibun kaya gitu mah.
Boro-boro ada cerita nambahin hukuman ke anak kaya jaman kita dulu
2) gak ada perlindungan terhadap guru
Aturan bisa dibuat, kalo pemerintah emang serius, kenapa gak mau bikin aturan tentang perlindungan guru, toh mesti banyak yang dukung.
Quote:Original Posted By nimbuz2000 ?
Ane sebagai guru Bahasa indonesia prihatin dengan kondisi bangsa seperti ini gan. Ane yg ngalamin terjun langsung mengajar anak-anak tau betul bagaimana prilaku anak di kelas. Pernah kejadian saat mengajar siswa main sepeda muter-muter depan kelas, siswa lari-lari dan tidur saat kita mengajar, para siswa dan siswi menggoda guru yg masih muda, bahkan ada siswa yg melawan saat dinasihati. Melihat hal-hal tadi, kita sebagai guru BERKEWAJIBAN menegur dan mendisiplinkan prilaku siswa yg menyimpang tadi. Tetapi karena banyaknya kejadian seperti yg dialami guru-guru tadi, yg dipenjara gara-gara mendisiplinkan siswa, kita jadi sungkan lagi untuk mendidik siswa agar berprilaku baik. Kami takut dipidanakan dan menjadi bulan-bulanan orang tua siswa. Banyak orang tua siswa yg menyalahkan guru jika anaknya berprilaku tidak terpuji, tetapi kalau anaknya berprestasi mereka enggan memuji gurunya. ASALKAN AGAN TAU, TUGAS GURU BUKAN HANYA MENGAJAR, TETAPI GURU JUGA MEMPUNYAI TUGAS MENDIDIK. Mendidik adalah memanusiakan manusia yg tadinya belum mempunyai sifat yg baik menjadi mempunyai sifat yg baik. Intinya jangan salahkan guru kalau anak-anak anda berprilaku jahanam, karena di sekolah guru sudah mendidik dan mengajar, dan pada dasarnya BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA.
Quote:Original Posted By fandigunawan90 ?
Menurut ane yang menjadi masalah sih sebenarnya hanya:
"TIDAK ADA BATASAN" antara mana yang termasuk pidana dan mana yang tidak (mendidik)
Kalo bisa pejwan gan
Quote:Original Posted By angelandlucifer ?
kalo emang ga mau anaknya dinasehati, dimarahi dan dipukul, bikin aja sekolah sendiri, ajarin anak sendiri, bikin sertifikat sendiri. ane jaman dulu aja dijewer, dilibas guru pake rotan, ane pulang ga berani ngadu ke bokap nyokap karena kalo ngadu pasti dipukulin lagi. Inget gan !!! Guru ga mungkin memarahi muirdnya tanpa sebab karena murid memang benar-benar salah.
Quote:Original Posted By emowannabe ?
Bahan yang cukup seru untuk dibicarakan,dan pasti akan menghasilkan banyak pro dan kontra..
Kalau buat saya pribadi,konsep guru itu mendidik,apakah perlu kekerasan dalam mendidik?jelas TIDAK jawabannya,tapi tetap bisa ditolerir kalau dalam beberapa kasus,contoh Rambut Panjang dipetalin ama guru,it's okay,Murid ramai di kelas,dijewer tanpa berbekas,its okay,selama tidak menimbulkan rasa sakit dan hanya bertujuan MENDIDIK itu boleh,masalahnya,Guru itu juga manusia,apakah saat dia marah,kemudian mencubit dll apakah tidak pakai emosi?!?dengan adanya emosi kadang kita gak tahu kekuatan tamparan atau cubitan kita sebesar apa,kalau misal saya punya anak,saya rela anak saya dicubit atau ditampar untuk mendidik,asal Guru bisa nampar atau cubit tanpa emosi,kalau pakai emosi itu namanya bukan didikan
Suka sedih juga kalau ada yang bandingin masa lalu kita,jaman dulu ditampar,ditempeleng kalo begini begitu..
Kita mau balik ke sistem pendidikan masa lalu gan?!?dan apakah sistem pendidikan masa lalu dengan tamparan dll itu membuahkan hasil 100% bagus?!?kalau saya sih belajar dari pengalaman gan,karna dulu suka ditempeleng dan ditampar saya gak mau anak saya digituin nantinya,karena saya tahu rasanya dan apakah setelah itu memberi pelajaran bagi diri saya waktu itu?!?BIG NO!!
Gak mau main hakim sendiri menyalahkan ini itu kalau menurut saya,Guru mau mendidik murid silahkan dengan cara apapun selama baik menurut beliau,kalau ada yang cubit atau menghukum dan ortunya lapor ya biarkan saja ,toh negara kita negara hukum,nanti diputuskan di pengadilan,itu ada contoh kasus gurunya ternyata benar dan dia bebas..
Quote:Original Posted By fahriaufar ?
itu buat antisipasi terjadinya kejadian serupa gan, mumpung bentar lagi tahun ajaran baru
Quote:Original Posted By edwardeor ?
MUNGKIN SUATU HARI NANTI ADA BERITA KAYAK GINI GAN
Quote:Original Posted By hoseanori ?
Ane silent reader semenjak ISO terpaksa komen kali ini saking geramnya!!!
Baru dicubit aja ngadu plokis?? Bandingin ama jaman ane aja udah geram apalagi jaman bokap ane dulu gan..
Beliau cerita jaman dia dulu bocah ngerokok pas di jalan udah pulang dan pake baju biasa padahal, amprokan ama guru ga sengaja, tuh rokok langsung digenggam pake tangan gan!!! Angus dah telapak tangan saking takut dan segan ama gurunya.. jaman skrg malah pada ga sopan yak ama guru, heran ane.. mau dibawa kemana moral generasi muda bangsa ini..
Happy Reading
Quote:
Maafkan jika Repost
Quote:
Hot Thread 2 Juli 2016
Pertama tama mari kita search di gugel dengan kata kunci "guru dipenjara", Miris, akan muncul banyak sekali berita sang pahlawan tanpa tanda jasa dikasuskan
Quote:
Quote:
Mari kita baca beberapa berita nya gan, barangkali ada dari kita yang belum membacanya
Quote:
Quote:1. Guru SD diadili karena pukul muridnya pakai penggaris.
Pada Juli 2010, Rahman, seorang guru di sebuah SD di Banyuwangi, Jawa Timur, harus berurusan dengan pengadilan setelah memukul anak didiknya menggunakan penggaris.
Kejadian bermula ketika Rahman melihat siswinya menangis setelah dipukul dan ditendang oleh temannya. Ternyata yang mengalami hal tersebut ada juga 3 siswi lainnya. Lantas Rahman memanggil siswa yang melakukan hal tersebut dan meminta berdiri di depan kelas. Setelah ditanya, siswa tersebut mengakui perbuatannya.
Berniat menghukum siswa itu, Rahman lalu memukul kaki siswa tersebut dengan penggaris. Pulang sekolah, si siswa itu melapor ke ibunya dan ibunya tidak terima. Atas hal ini, pihak keluarga melaporkan kasus ini ke polisi. Jaksa lalu mendakwa Rahman dengan UU Perlindungan Anak. Dengan bukti-bukti yang ada, jaksa menuntut Rahman untuk dipenjara selama 5 bulan.
Tapi beruntung bagi Rahman, majelis hakim berpendapat lain. Menurut majelis hakim, pemberian sanksi berupa pemukulan pada betis kanan dan kiri bagian belakang dengan menggunakan penggaris kayu masih sesuai dengan kaedah pendidikan. Setelah dipertimbangkan, majelis hakim memutuskan untuk membebaskan sang guru.
Sebelumnya pihak sekolah juga sudah berusaha mempertemukan masalah ini lewat jalur mediasi. Dalam pertemuan itu, Rahman telah meminta maaf kepada keluarga siswa tersebut tapi keluarga siswa memilih mengambil langkah hukum.
Quote:2. Guru honorer diadili karena mencukur rambut muridnya
Aop Saopudin, seorang guru honorer SDN Penjalin Kidul V, Majalengka, Jawa Barat harus berurusan dengan hukum hanya gara-gara mencukur rambut murid didiknya.
Kejadian konyol ini terjadi pada Maret 2012. Saat itu, Aop Saopudin melakukan razia rambut gondrong. Dalam razia itu, didapati 4 siswa yang berambut gondrong yaitu AN, M, MR dan THS. Aop lalu melakukan tindakan disiplin dengan memotong rambut THS ala kadarnya sehingga gundul tidak beraturan.
Sepulang sekolah, THS menceritakan hukumannya itu ke orangtuanya, Iwan Himawan. Atas laporan itu, Iwan tidak terima dan mendatangi sekolah. Iwan marah-marah dan mengancam balik Aop. Gilanya lagi, Iwan mencukur balik rambut sang guru sebagai tindakan balasan.
Namun tak puas sampai disitu saja, Iwan juga melaporkan Aop ke pihak berwajib. Guru honorer itu pun dikenakan pasal berlapis yaitu tentan Perlindungan Anak dan tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan. Atas tuntutan itu, pengadilan negeri akhirnya menjatuhkan hukuman percobaan. Yaitu dalam waktu 6 bulan setelah vonis jika tidak mengulangi perbuatan pidana, maka tidak dipenjara. Tapi jika berbuat pidana, maka langsung dipenjara selama 3 bulan.
Namun beruntung bagi sang guru. Setelah mengajukan kasasi, Mahkamah Agung membebaskan Aop dari semua dakwaan dan menyatakan apa yang dilakukan Aop tidak melanggar hukum apa pun.
Tiga hakim agung yaitu Salman Luthan, Syarifuddin, dan Margono menyatakan Aop sebagai guru mempunyai tugas untuk mendisiplinkan siswa yang rambutnya sudah gondrong.
Apa yang dilakukan Aop sudah menjadi tugasnya dan bukan merupakan suatu tindak pidana. Oleh karena itu, Aop tidak dapat dijatuhi pidana karena bertujuan untuk mendidik.
Quote:3. Guru SMP harus mendekam dipenjara gara-gara mencubit muridnya.
Nurmayani Guru biologi SMPN 1 Bantaeng, Sulawesi Selatan, dipenjara karena mencubit murid didiknya. Kejadian ini bermula saat Agustus 2015 silam, Nurmayani memanggil dua orang siswi bernama Tiara dan Virgin ke ruangan Bimbingan Konseling karena bermain air sisa pel lantai.
Saat berada di ruang BK, Nurmayani langsung menghukum keduanya. Ia lantas mencubit kedua paha Tiara. Namun Tiara mengaku guru biologi itu tak hanya mencubit, tetapi juga memukul dada dan pipi Tiara. Nurmayani juga menyebut Tiara sebagai anak setan.
Tak terima dengan hukuman sang guru, Tiara pun mengadu kepada ayahnya yang merupakan anggota polisi. Akhirnya ayah Tiara, Ipda Irwan Efendi melaporkan perbuatan Nurmayani kepada Polres Bantaeng.
Pihak Kepolisian awalnya sudah mengupayakan mediasi namun keduanya menolak dengan cara damai sehingga kasus ini dilanjutkan sampai ke jaksa. Sang guru akhirnya menjadi tahanan titipan Kejaksaan Negeri Bantaeng di rutan sejak Kamis (12/5), sambil menunggu kasusnya disidangkan di pengadilan.
Quote:4. Pak Guru Arsal masuk jeruji besi akibat menghukum muridnya
Setelah Nurmayani dipenjara, kini giliran guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 3 Bantaeng, Muhammad Arsal masuk ke jeruji besi. Kasus Arsal, sama dengan Nurmayani, sama-sama diduga melakukan tindak kekerasan terhadap anak didik di sekolah.
Kejadiannya bermula pada Februari 2016 lalu, ketika itu Arsal mengajari siswanya tata cara salat termasuk siswa bernama Israq. Namun Israq membuat ulah yang menimbulkan kegaduhan dan mengganggu siswa lainnya. Akibatnya sang guru kesal dan menghukum Israq dengan cara memukulnya.
Tak terima, orangtua Israq akhirnya melaporkan perbuatan Arsal kepada pihak berwajib. Pasalnya dari hasil visum, membuktikan jika terjadi pemukulan yang membuat luka di bagian mulut.
Berbagai upaya mediasi sudah dilakukan pihak kepolisian, namun pihak orangtua siswa Israq tetap menolak. Pak guru Arsal pun kini harus tetap menjalani proses hukum.
Sumber
Masih kurang gan ? Oke, tambah satu nih yang masih anget
Quote:Guru SMP ini dipolisikan karena cubit siswanya
Pria berusia 46 tahun tersebut merupakan guru di SMP Raden Rachmat di Dusun Serbo, Desa Bogempinggir, Kecamatan Balongbeno, Sidoarjo. Ia dipolisikan atas kejadian pencubitan kepada siswanya pada 3 Februari 2016 lalu. Samhudi mencubit siswa tersebut karena tak mengindahkan peraturan sekolah untuk melaksanakan sholat dhuha berjamaah.
Dalam persidangannya di Pengadilan Negeri Sidoarjo, niat baik Samhudi itu harus membuatnya dijerat pasal 80 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Hal tersebut tentu saja membuat banyak rekan-rekan Samhudi sedih sekaligus miris melihat kasus ini.
"Kalo nggak mau dididik oleh guru di sekolah, atau melanggar peraturan sekolah maka kembalikan saja kepada orang tuanya, biar dididik sendiri dan di buatkan Ijazah sendiri. Aturi peraturan sekolah, hormati guru, dan jangan injak-injak harga diri guru," ujar rekan Samhudi, Akbar Az Zein melalui akun media sosialnya, Rabu (29/6).
Sumber
Sedikit curhatan dari Para guru
Quote:Jangan salahkan guru wahai para orang tua
Jangan salahkan guru wahai menteri pendidikan
Jangan salahkan guru wahai pejabat HAM
Jangan salahkan guru wahai pak presiden
Jika anak-anak kalian,menjadi anak-anak bajingan..
Jika anak-anak bangsa,menjadi anak-anak berandalan..
Jika anak-anak generasi muda,menjadi anak-anak tak beraturan..
Karena kami mendidik mereka sambil ditodong hukum pidana :
Karena tdk semua anak2 itu dididik dg lemah lembut,krn prilaku anak juga tergantung prilaku orang tua,Klo orang tuanya tidak benar,udh pasti prilakunya anaknya jdi tidak benar�Buah jatuh tdk akan jauh dari pohonnya.
Kami tau mendidik pun pnya tahapan
1.Tindak dg lemah lembut 1-3X
2.Tegur dg rada keras
3.Tegur dg keras
4.Tindak dg fisik tdk dg keras
5.Tindak dg fisik yg lebih keras dg tnpa melukai
6.Panggil orang tuanya.
Mengapa cuma sekedar cukur rambut dan cubit yg sekedarnya guru masuk penjara,Tunggulah wahai orang tua kalian akan mendapat karma,anak-anak kalian akan menjadi orang yang tidak berguna di masa depan krn tlh bertindak amoral pada guru
Sekian !
APAKAH INI YANG KITA INGINKAN UNTUK PARA PENERUS MASA DEPAN KITA (HAM) YANG BERARTI KEBEBASAN , BUKAN BERARTI SISWA SISWI KAMI BEBAS MELAKUKAN APA SAJA DAN KAMI GURU HANYA BISA DIAM SAJA , TOLONG BAGIKAN AGAR PEMERINTAH BISA MENGEVALUASI
Sumber
Quote:Bukankah guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa ? Iya, mereka lah yang telah mengajarkan agan" sekalian membaca,menulis,menghitung dll hingga agan bisa menjadi yang sekarang. Bukankah niat mereka hanya satu ? Mendidik ? Melihat siswanya sukses saja, satu kebahagiaan tak ternilai bagi mereka. Mereka hanya tidak ingin siswanya menjadi generasi rusak, karena mereka ingin menumbuhkan generasi penerus bangsa yang hebat
Atau mau generasi bangsa seperti ini ??
Quote:Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Sumber
Bonus...
Quote:Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Sumber
Jika berkenan Rekomendasi Hot Thread
-----*****-----
Sekian thread sederhana ini gan, semoga bermanfaat, Maju terus pendidikan Indonesia
-----*****-----
Quote:
Komen KaskuserQuote:Original Posted By warfighters ?
Kalo ga mau disakitin guri sekolah ndiri aja
Quote:Original Posted By shar12 ?
Mental lemah...dikerasin dikit ngadu orang tua
Nah orangtuanya juga terima aja apa yng dbilang anaknya, pake ngadu ke polisi
Gimana anakmu gak jadi bodat bajingan tak berguna kalo kau belain trus ?
Kau pikir udah hebat kali anakmu haa ?
Trus kalo anakmu mati gara2 ikut tawuran, rokok atau mabok... mau nyalahin guru haa ?
Ah elah... jadi emosi aku baca thread ente gan
Mohon maaf ya agan TS
Quote:Original Posted By fachridien97 ?
Ini yang dicubit lapor polisi ya gan ??
Quote:Original Posted By dapetminjem ?
Ane kira pangkal semua masalahnya cuma 2 :
1) ortu alay
Ngaku tentara, polisi, anak bandel gak mampu ngatasi, udah dibantu dididik guru, balesannya kaya gitu?!
Durhaka bener ye, dosanya bejibun kaya gitu mah.
Boro-boro ada cerita nambahin hukuman ke anak kaya jaman kita dulu
2) gak ada perlindungan terhadap guru
Aturan bisa dibuat, kalo pemerintah emang serius, kenapa gak mau bikin aturan tentang perlindungan guru, toh mesti banyak yang dukung.
Quote:Original Posted By nimbuz2000 ?
Ane sebagai guru Bahasa indonesia prihatin dengan kondisi bangsa seperti ini gan. Ane yg ngalamin terjun langsung mengajar anak-anak tau betul bagaimana prilaku anak di kelas. Pernah kejadian saat mengajar siswa main sepeda muter-muter depan kelas, siswa lari-lari dan tidur saat kita mengajar, para siswa dan siswi menggoda guru yg masih muda, bahkan ada siswa yg melawan saat dinasihati. Melihat hal-hal tadi, kita sebagai guru BERKEWAJIBAN menegur dan mendisiplinkan prilaku siswa yg menyimpang tadi. Tetapi karena banyaknya kejadian seperti yg dialami guru-guru tadi, yg dipenjara gara-gara mendisiplinkan siswa, kita jadi sungkan lagi untuk mendidik siswa agar berprilaku baik. Kami takut dipidanakan dan menjadi bulan-bulanan orang tua siswa. Banyak orang tua siswa yg menyalahkan guru jika anaknya berprilaku tidak terpuji, tetapi kalau anaknya berprestasi mereka enggan memuji gurunya. ASALKAN AGAN TAU, TUGAS GURU BUKAN HANYA MENGAJAR, TETAPI GURU JUGA MEMPUNYAI TUGAS MENDIDIK. Mendidik adalah memanusiakan manusia yg tadinya belum mempunyai sifat yg baik menjadi mempunyai sifat yg baik. Intinya jangan salahkan guru kalau anak-anak anda berprilaku jahanam, karena di sekolah guru sudah mendidik dan mengajar, dan pada dasarnya BUAH JATUH TAK JAUH DARI POHONNYA.
Quote:Original Posted By fandigunawan90 ?
Menurut ane yang menjadi masalah sih sebenarnya hanya:
"TIDAK ADA BATASAN" antara mana yang termasuk pidana dan mana yang tidak (mendidik)
Kalo bisa pejwan gan
Quote:Original Posted By angelandlucifer ?
kalo emang ga mau anaknya dinasehati, dimarahi dan dipukul, bikin aja sekolah sendiri, ajarin anak sendiri, bikin sertifikat sendiri. ane jaman dulu aja dijewer, dilibas guru pake rotan, ane pulang ga berani ngadu ke bokap nyokap karena kalo ngadu pasti dipukulin lagi. Inget gan !!! Guru ga mungkin memarahi muirdnya tanpa sebab karena murid memang benar-benar salah.
Quote:Original Posted By emowannabe ?
Bahan yang cukup seru untuk dibicarakan,dan pasti akan menghasilkan banyak pro dan kontra..
Kalau buat saya pribadi,konsep guru itu mendidik,apakah perlu kekerasan dalam mendidik?jelas TIDAK jawabannya,tapi tetap bisa ditolerir kalau dalam beberapa kasus,contoh Rambut Panjang dipetalin ama guru,it's okay,Murid ramai di kelas,dijewer tanpa berbekas,its okay,selama tidak menimbulkan rasa sakit dan hanya bertujuan MENDIDIK itu boleh,masalahnya,Guru itu juga manusia,apakah saat dia marah,kemudian mencubit dll apakah tidak pakai emosi?!?dengan adanya emosi kadang kita gak tahu kekuatan tamparan atau cubitan kita sebesar apa,kalau misal saya punya anak,saya rela anak saya dicubit atau ditampar untuk mendidik,asal Guru bisa nampar atau cubit tanpa emosi,kalau pakai emosi itu namanya bukan didikan
Suka sedih juga kalau ada yang bandingin masa lalu kita,jaman dulu ditampar,ditempeleng kalo begini begitu..
Kita mau balik ke sistem pendidikan masa lalu gan?!?dan apakah sistem pendidikan masa lalu dengan tamparan dll itu membuahkan hasil 100% bagus?!?kalau saya sih belajar dari pengalaman gan,karna dulu suka ditempeleng dan ditampar saya gak mau anak saya digituin nantinya,karena saya tahu rasanya dan apakah setelah itu memberi pelajaran bagi diri saya waktu itu?!?BIG NO!!
Gak mau main hakim sendiri menyalahkan ini itu kalau menurut saya,Guru mau mendidik murid silahkan dengan cara apapun selama baik menurut beliau,kalau ada yang cubit atau menghukum dan ortunya lapor ya biarkan saja ,toh negara kita negara hukum,nanti diputuskan di pengadilan,itu ada contoh kasus gurunya ternyata benar dan dia bebas..
Quote:Original Posted By fahriaufar ?
itu buat antisipasi terjadinya kejadian serupa gan, mumpung bentar lagi tahun ajaran baru
Quote:Original Posted By edwardeor ?
MUNGKIN SUATU HARI NANTI ADA BERITA KAYAK GINI GAN
Quote:Original Posted By hoseanori ?
Ane silent reader semenjak ISO terpaksa komen kali ini saking geramnya!!!
Baru dicubit aja ngadu plokis?? Bandingin ama jaman ane aja udah geram apalagi jaman bokap ane dulu gan..
Beliau cerita jaman dia dulu bocah ngerokok pas di jalan udah pulang dan pake baju biasa padahal, amprokan ama guru ga sengaja, tuh rokok langsung digenggam pake tangan gan!!! Angus dah telapak tangan saking takut dan segan ama gurunya.. jaman skrg malah pada ga sopan yak ama guru, heran ane.. mau dibawa kemana moral generasi muda bangsa ini..
oh ini yg kagi ngetren
kampret, gagal pertamax
itu bocah lebay, suka rokokan tp mewek di cubit.
Untung jaman ane baik2 gurunya
iyaa bray,, gak sembarangan sekarang 'maen tangan'
sekolah bukan tempat pelatihan militer
sekolah bukan tempat pelatihan militer
mls bgt sama ortu jaman sekarang. hmm
kalo koruptor itu hasil didikan siapa gan ?
btw kasian juga sih harus masuk penjara
niatnya sih baik, tapi caranya yg kurang baik
btw kasian juga sih harus masuk penjara
niatnya sih baik, tapi caranya yg kurang baik
Miris bgt liatnya dasar generasi rusak
Suruh balik ke taun 80an tuh bocah biar tau
Memang gak mudah jadi guru apalagi jaman sekarang murid yang salah guru yang kena batunya (tapi ada juga guru yang cuma makan gaji buta)
ane sekolah dulu malah digablokin sm guru BP,celana disobek.. emak ane malah ngetawain tuh
Bocah rusak yang disalahin guru?
Bocah2 jaman skrg verbal kagak mempan, di pletok pake tapal kuda baru paham tuh bocah
Bocah2 jaman skrg verbal kagak mempan, di pletok pake tapal kuda baru paham tuh bocah
Pendidikan karakter kurang ditekankan, dan para ortu terlalu memanjakan anaknya, wah parah bray
Jaman ane SD mah di pukul pke penggaris kayu ampe patah terus kaki jadi memar ketauan ortu mlah di kasih bonus memarnya
Terus pas smp di gampar adalah hal biasa, smk mntok2 di ajak duel ama guru di lapangan
Terus pas smp di gampar adalah hal biasa, smk mntok2 di ajak duel ama guru di lapangan
Moral anak2nya yg sebenernya harus di benerin, guru jaman gua dulu mah lebih kejam, tapi niatnya baik biar pada rajin murit2nya bre
miris guru jaman sekarang
harus kuat kuat ya pak bu guru
harus kuat kuat ya pak bu guru
Guoblog .
Calon anak STM tuh.
Calon anak STM tuh.
Quote:Original Posted By emergencycall ?
itu bocah lebay, suka rokokan tp mewek di cubit.
yoi bray
persetanan HAM sama KPA
cuma pengen show up di depan media doang
itu bocah lebay, suka rokokan tp mewek di cubit.
yoi bray
persetanan HAM sama KPA
cuma pengen show up di depan media doang
generasi cupu
Via: Kaskus.co.id
0 comments:
Posting Komentar