Ahok Pilih Jalur Parpol pada Pilkada DKI Jakarta 2017
Rabu, 27 Juli 2016 | 19:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memilih maju melalui jalur partai politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Hal itu disampaikan Basuki atau Ahok pada acara halalbihalal bersama relawan "Teman Ahok", di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016) petang.
"Saya sudah bilang, kami harus menghargai parpol yang sudah medukung. Ya sudah, kami pakai parpol sajalah, terima kasih," kata Ahok sambil tersenyum.
Keputusan Ahok ini langsung disambut para hadirin di acara halalbihalal tersebut. Selain relawan pendukung Ahok, nampak juga pengurus Partai Golkar Nasdem, dan Hanura yang hadir pada acara halalbihalal itu.
"Nah yang penting ujungnya itu," ucap simpatisan salah satu partai pendukung Ahok.
Salah seorang pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo yang juga menjadi pembawa acara pun menyambut baik keputusan Ahok tersebut.
"Sudah tahu kan jawabannya. Ha-ha-ha," kata Singgih tertawa.
Ahok memilih maju melalui jalur partai politik setelah mengetahui ada tiga partai politik yang bersedia mendukung Ahok tanpa syarat. Adapun tiga partai politik yang mendukung Ahok adalah Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Kursi ketiga partai politik tersebut cukup untuk mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Ahok Pilih Jalur Parpol, Sekjen PDIP: Ini Langkah Positif
Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya memilih jalur parpol ke Pilgub DKI. PDIP yang selama ini memang tak ingin mengusung calon perseorangan memberikan sinyal positif.
"Ya kita hormati bila begitu keputusannya, setiap orang kan punya kedaulatan untuk memilih. Kita hormati keputusan Pak Ahok ketika memilih jalur perseorangan dan sekarang ketika memilih jalur parpol, ya kami hormati pilihan tersebut," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada detikcom, Rabu (27/7/2016).
Lalu apakah PDIP membuka peluang mengusung Ahok di Pilgub DKI mendatang? Terkait hal ini Hasto masih menjawab dengan pernyataan bersayap penuh teka-teki, namun sinyalnya positif.
"Pernyataan itu apakah sikap Pak Ahok pribadi ataukah bersama Pak Heru (sebagai cawagub). Ketika Pak Ahok secara pribadi kemudian sebagai calon gubernur tentu saja opsi untuk mencalonkan itu kami amati dari kehendak rakyat," kata Hasto.
"Langkah yang diambil Pak Ahok paling tidak suatu hambatan antara calon perseorangan dan calon kepartaian bisa diatasi. Dengan pernyataan itu persoalan dukungan itu merupakan pernyataan resultan politik kami mendengarkan suara masyarakat DKI, " sambung Hasto.
Namun demikian langkah politik Ahok ini membuka peluang PDIP mengusungnya di Pilgub DKI. PDIP akan mengkonfirmasi lebih dalam seputar keputusan politik Ahok ini.
"Tentu saja langkah yang diambil Pak Ahok ini sebagai suatu hal positif untuk mengikuti jalan kepartaian yang selama ini dilakukan PDIP. Namun rekomendasi memerlukan tahapan lebih lanjut dan di partai kami sudah berproses ada 6 calon, pemetaan politik, namun yang jelas sesuatu hal yang tidak mungkin di antara cagub dan cawagub bukan berasal dari PDIP," tegas Hasto.
KAMIS, 28 JULI 2016 | 07:37 WIB
Pilih Jalur Partai, Habiburokhman Klaim Menang Lawan Ahok
Tweet dalam akun Twitter resmi milik politisi Partai Gerndra, Habiburokhman. Twitter.com/habiburokhman
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya, Habiburokhman, mengomentari majunya Basuki Tjahaja Purnama dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 melalui jalur partai politik. Dia merasa memenangi perseteruan dengan Ahok dan terkait dengan pengumpulan satu juta KTP.
"Akhirnya, saya yang menang dalam mind game soal KTP itu. Sejak awal, saya memang yakin KTP tersebut hanya isapan jempol dan sepertinya Ahok pun berhasil saya yakinkan lewat rangkaian tweet tersebut dengan memilih jalur parpol," ujar Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 28 Juli 2016.
Pada Maret lalu, Ahok menyatakan maju dalam pilkada DKI 2017 melalui jalur independen bersama Teman Ahok dengan mengumpulkan sejuta KTP. Ahok pun memilih Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono sebagai pasangannya. Belakangan, Ahok meralat keputusannya itu. Tadi malam, Ahok memutuskan maju lewat partai politik.
Menurut Habiburokhman, inkonsistensi Ahok tersebut dapat memperburuk citra politikus. Seharusnya, tutur dia, politikus tidak mencla-mencle. "Maret putuskan independen dengan Heru, Juni umumkan sudah terkumpul 1 juta KTP, Juli malah umumkan maju lewat jalur parpol," tuturnya.
Habiburokhman menilai Teman Ahok juga tidak konsisten. Dia menyinggung istilah yang dilontarkan Teman Ahok soal pencalonan lewat independen yang kelompok relawan Ahok itu ibaratkan naik bus dan pencalonan lewat parpol seperti naik mobil mewah.
Saat itu, menurut Habiburokhman, Teman Ahok dengan bangga menyatakan lebih baik naik bus karena, jika Ahok naik mobil mewah, mereka tidak bisa ikut. "Sekarang, setelah Ahok tinggalkan jalur independen, mereka berlagak lupa dengan pernyataan mereka sendiri," katanya.
Dengan sikap Ahok tersebut, Habiburokhman menganggap Ahok hanya mementingkan kekuasaan. "Tidak peduli lewat jalan apa," ucapnya. Habiburokhman pun menambahkan, pilihan jalur pencalonan seharusnya merupakan pilihan yang ideologis.
Sebelumnya, Habiburokhman ogah mempercayai capaian Teman Ahok yang telah mengumpulkan sejuta KTP dukungan untuk Ahok. Habiburokhman pun mempertanyakan verifikasi KTP yang telah dikumpulkan tersebut. Ia menilai Teman Ahok sangat ketakutan ketika dalam Undang-Undang Pilkada yang baru metode verifikasi dilakukan dengan sensus atau pengecekan satu per satu.
Menurut Habiburokhman, indikasi paling jelas soal ketidakbenaran sejuta KTP untuk Ahok adalah ketidakberanian Teman Ahok mendeklarasikan pencalonan Ahok lewat jalur independen. Ia pun menyarankan Ahok tidak menghabiskan energi soal KTP tersebut.
Reporter : Fikri Faqih
Maju lewat parpol, Ahok yakin tak kecewakan pendukungnya
Basuki Tjahaja Purnama. �2013 Merdeka.com/imam buhori
Merdeka.com - Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan maju melalui jalur partai dan meninggalkan rencana menjadi calon perseorangan. Padahal relawan Teman Ahok telah berhasil mengumpulkan 1 juta KTP.
Basuki atau akrab disapa Ahok meyakini, masyarakat tidak akan kecewa saat mengetahui dirinya berpindah haluan.
"Enggak sia-sia. Kenapa mesti sia-sia?" katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/7).
Menurutnya, warga yang menganggap dukungannya telah dikecewakan olehnya patut dipertanyakan. Sebab tujuannya maju dalam pesta demokrasi tahun depan untuk dapat kembali memimpin DKI Jakarta.
"Makanya, sekarang yang ngomong kecewa itu saya mesti tanya, saya mesti tanya juga, Anda ngumpulin KTP ingin saya jadi gubernur kembali atau ingin saya melawan seluruh partai politik? Itu pertanyaan saja gitu loh. Ya kan? Itu saja," tutupnya.
Diketahui, akhirnya di depan tiga partai yaitu NasDem, Hanura, dan Golkar dan Teman Ahok, Ahok akhirnya memutuskan untuk menggunakan jalur partai politik. Artinya ketiga partai yang mendukung ini akan mengusung Ahok.
Secara otomatis, satu juta fotokopi KTP yang sudah dikumpulkan oleh Teman Ahok selama kurang lebih 4 bulan (formasi Ahok-Heru pada kertas dukungan) ini pun tidak akan jadi digunakan. Hal ini dikarenakan Ahok tidak menggunakan jalur perseorangan untuk maju pada Pilkada 2017.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Kknwp & http://m.detik.com/news/berita/32630...angkah-positif & https://m.tempo.co/read/news/2016/07...ang-lawan-ahok & http://m.merdeka.com/politik/maju-le...dukungnya.html
Yang mau kecewa, mau senang, mau sedih, mau cuek, mau apapun dipersilahkan komeng dibawah
Rabu, 27 Juli 2016 | 19:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memilih maju melalui jalur partai politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Hal itu disampaikan Basuki atau Ahok pada acara halalbihalal bersama relawan "Teman Ahok", di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016) petang.
"Saya sudah bilang, kami harus menghargai parpol yang sudah medukung. Ya sudah, kami pakai parpol sajalah, terima kasih," kata Ahok sambil tersenyum.
Keputusan Ahok ini langsung disambut para hadirin di acara halalbihalal tersebut. Selain relawan pendukung Ahok, nampak juga pengurus Partai Golkar Nasdem, dan Hanura yang hadir pada acara halalbihalal itu.
"Nah yang penting ujungnya itu," ucap simpatisan salah satu partai pendukung Ahok.
Salah seorang pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo yang juga menjadi pembawa acara pun menyambut baik keputusan Ahok tersebut.
"Sudah tahu kan jawabannya. Ha-ha-ha," kata Singgih tertawa.
Ahok memilih maju melalui jalur partai politik setelah mengetahui ada tiga partai politik yang bersedia mendukung Ahok tanpa syarat. Adapun tiga partai politik yang mendukung Ahok adalah Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.
Kursi ketiga partai politik tersebut cukup untuk mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Spoiler for Ahok Pilih Jalur Parpol, Sekjen PDIP: Ini Langkah Positif:
Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Ahok Pilih Jalur Parpol, Sekjen PDIP: Ini Langkah Positif
Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya memilih jalur parpol ke Pilgub DKI. PDIP yang selama ini memang tak ingin mengusung calon perseorangan memberikan sinyal positif.
"Ya kita hormati bila begitu keputusannya, setiap orang kan punya kedaulatan untuk memilih. Kita hormati keputusan Pak Ahok ketika memilih jalur perseorangan dan sekarang ketika memilih jalur parpol, ya kami hormati pilihan tersebut," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada detikcom, Rabu (27/7/2016).
Lalu apakah PDIP membuka peluang mengusung Ahok di Pilgub DKI mendatang? Terkait hal ini Hasto masih menjawab dengan pernyataan bersayap penuh teka-teki, namun sinyalnya positif.
"Pernyataan itu apakah sikap Pak Ahok pribadi ataukah bersama Pak Heru (sebagai cawagub). Ketika Pak Ahok secara pribadi kemudian sebagai calon gubernur tentu saja opsi untuk mencalonkan itu kami amati dari kehendak rakyat," kata Hasto.
"Langkah yang diambil Pak Ahok paling tidak suatu hambatan antara calon perseorangan dan calon kepartaian bisa diatasi. Dengan pernyataan itu persoalan dukungan itu merupakan pernyataan resultan politik kami mendengarkan suara masyarakat DKI, " sambung Hasto.
Namun demikian langkah politik Ahok ini membuka peluang PDIP mengusungnya di Pilgub DKI. PDIP akan mengkonfirmasi lebih dalam seputar keputusan politik Ahok ini.
"Tentu saja langkah yang diambil Pak Ahok ini sebagai suatu hal positif untuk mengikuti jalan kepartaian yang selama ini dilakukan PDIP. Namun rekomendasi memerlukan tahapan lebih lanjut dan di partai kami sudah berproses ada 6 calon, pemetaan politik, namun yang jelas sesuatu hal yang tidak mungkin di antara cagub dan cawagub bukan berasal dari PDIP," tegas Hasto.
Spoiler for Pilih Jalur Partai, Habiburokhman Klaim Menang Lawan Ahok:
KAMIS, 28 JULI 2016 | 07:37 WIB
Pilih Jalur Partai, Habiburokhman Klaim Menang Lawan Ahok
Tweet dalam akun Twitter resmi milik politisi Partai Gerndra, Habiburokhman. Twitter.com/habiburokhman
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Gerakan Indonesia Raya, Habiburokhman, mengomentari majunya Basuki Tjahaja Purnama dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 melalui jalur partai politik. Dia merasa memenangi perseteruan dengan Ahok dan terkait dengan pengumpulan satu juta KTP.
"Akhirnya, saya yang menang dalam mind game soal KTP itu. Sejak awal, saya memang yakin KTP tersebut hanya isapan jempol dan sepertinya Ahok pun berhasil saya yakinkan lewat rangkaian tweet tersebut dengan memilih jalur parpol," ujar Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 28 Juli 2016.
Pada Maret lalu, Ahok menyatakan maju dalam pilkada DKI 2017 melalui jalur independen bersama Teman Ahok dengan mengumpulkan sejuta KTP. Ahok pun memilih Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono sebagai pasangannya. Belakangan, Ahok meralat keputusannya itu. Tadi malam, Ahok memutuskan maju lewat partai politik.
Menurut Habiburokhman, inkonsistensi Ahok tersebut dapat memperburuk citra politikus. Seharusnya, tutur dia, politikus tidak mencla-mencle. "Maret putuskan independen dengan Heru, Juni umumkan sudah terkumpul 1 juta KTP, Juli malah umumkan maju lewat jalur parpol," tuturnya.
Habiburokhman menilai Teman Ahok juga tidak konsisten. Dia menyinggung istilah yang dilontarkan Teman Ahok soal pencalonan lewat independen yang kelompok relawan Ahok itu ibaratkan naik bus dan pencalonan lewat parpol seperti naik mobil mewah.
Saat itu, menurut Habiburokhman, Teman Ahok dengan bangga menyatakan lebih baik naik bus karena, jika Ahok naik mobil mewah, mereka tidak bisa ikut. "Sekarang, setelah Ahok tinggalkan jalur independen, mereka berlagak lupa dengan pernyataan mereka sendiri," katanya.
Dengan sikap Ahok tersebut, Habiburokhman menganggap Ahok hanya mementingkan kekuasaan. "Tidak peduli lewat jalan apa," ucapnya. Habiburokhman pun menambahkan, pilihan jalur pencalonan seharusnya merupakan pilihan yang ideologis.
Sebelumnya, Habiburokhman ogah mempercayai capaian Teman Ahok yang telah mengumpulkan sejuta KTP dukungan untuk Ahok. Habiburokhman pun mempertanyakan verifikasi KTP yang telah dikumpulkan tersebut. Ia menilai Teman Ahok sangat ketakutan ketika dalam Undang-Undang Pilkada yang baru metode verifikasi dilakukan dengan sensus atau pengecekan satu per satu.
Menurut Habiburokhman, indikasi paling jelas soal ketidakbenaran sejuta KTP untuk Ahok adalah ketidakberanian Teman Ahok mendeklarasikan pencalonan Ahok lewat jalur independen. Ia pun menyarankan Ahok tidak menghabiskan energi soal KTP tersebut.
Spoiler for Maju lewat parpol, Ahok yakin tak kecewakan pendukungnya:
Reporter : Fikri Faqih
Maju lewat parpol, Ahok yakin tak kecewakan pendukungnya
Basuki Tjahaja Purnama. �2013 Merdeka.com/imam buhori
Merdeka.com - Calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan maju melalui jalur partai dan meninggalkan rencana menjadi calon perseorangan. Padahal relawan Teman Ahok telah berhasil mengumpulkan 1 juta KTP.
Basuki atau akrab disapa Ahok meyakini, masyarakat tidak akan kecewa saat mengetahui dirinya berpindah haluan.
"Enggak sia-sia. Kenapa mesti sia-sia?" katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/7).
Menurutnya, warga yang menganggap dukungannya telah dikecewakan olehnya patut dipertanyakan. Sebab tujuannya maju dalam pesta demokrasi tahun depan untuk dapat kembali memimpin DKI Jakarta.
"Makanya, sekarang yang ngomong kecewa itu saya mesti tanya, saya mesti tanya juga, Anda ngumpulin KTP ingin saya jadi gubernur kembali atau ingin saya melawan seluruh partai politik? Itu pertanyaan saja gitu loh. Ya kan? Itu saja," tutupnya.
Diketahui, akhirnya di depan tiga partai yaitu NasDem, Hanura, dan Golkar dan Teman Ahok, Ahok akhirnya memutuskan untuk menggunakan jalur partai politik. Artinya ketiga partai yang mendukung ini akan mengusung Ahok.
Secara otomatis, satu juta fotokopi KTP yang sudah dikumpulkan oleh Teman Ahok selama kurang lebih 4 bulan (formasi Ahok-Heru pada kertas dukungan) ini pun tidak akan jadi digunakan. Hal ini dikarenakan Ahok tidak menggunakan jalur perseorangan untuk maju pada Pilkada 2017.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Kknwp & http://m.detik.com/news/berita/32630...angkah-positif & https://m.tempo.co/read/news/2016/07...ang-lawan-ahok & http://m.merdeka.com/politik/maju-le...dukungnya.html
Yang mau kecewa, mau senang, mau sedih, mau cuek, mau apapun dipersilahkan komeng dibawah
Lewat indie atau parpol hokinya tetap bagus..
Salam 2 periode
Quote:Original Posted By victim.of.gip99 ?
Karena kalau lewat partai si Ahok sudah tidak dipercaya lagi. Siapa yang mau percaya sama kutu loncat dan pengkhianat partai macam si Ahok?
Quote:Original Posted By victim.of.gip99 ?
Karena partai lain sudah tidak mau lagi terima kutu loncat. Ente tidak paham juga ya?
Partai tidak mau menerima kader yang tidak loyal. Si Ahok itu dianggap pengkhianat oleh partai partai. Makanya dia maju lewat jalur independen
gagal lagi si goblok...
Salam 2 periode
Quote:Original Posted By victim.of.gip99 ?
Karena kalau lewat partai si Ahok sudah tidak dipercaya lagi. Siapa yang mau percaya sama kutu loncat dan pengkhianat partai macam si Ahok?
Quote:Original Posted By victim.of.gip99 ?
Karena partai lain sudah tidak mau lagi terima kutu loncat. Ente tidak paham juga ya?
Partai tidak mau menerima kader yang tidak loyal. Si Ahok itu dianggap pengkhianat oleh partai partai. Makanya dia maju lewat jalur independen
gagal lagi si goblok...
Hidup ahok...
Emang udah bisa diperkirakan kok. Lebih aman pake jalur parpol daripd indie yang sangat rawan manipulasi data.
Ane mah tetep dukung ahok jalur parpol juga,yg penting 2 periode.
Besok2 pasti rame berita Ahok dan PDIP, bakal merapat atau ...
Mau inden kek mau parpol kek... Yg penting dki 1 periode
sial nih gw taruhan ma temen 450k gw pilih yg indie lenyap tuh duit
btw salam 2 periode hok
btw salam 2 periode hok
ini baru politikus yg hebat, tinggal tunggu PDIP bergabung, salam 2 periode
akankah pdip menjadi partai nasbung?
Kebaca kok arahnya... Apalagi si cadel udh lengser
Kesian pdip
Si laopan kemana yak
Mo lewat mana aja ada yg usung, tuh calon yg atu lg pusing pala berbi punya parpol kaga bisa nyalon..wkwk..
Rame nih 2017 nanti
Quote:Original Posted By broke666 ?
Ane mah tetep dukung ahok jalur parpol juga,yg penting 2 periode.
Belum muncul yg kontra, ayo yg kontra mana suaranya
Ane mah tetep dukung ahok jalur parpol juga,yg penting 2 periode.
Belum muncul yg kontra, ayo yg kontra mana suaranya
lanjutkan pak ahok!!!
Quote:Original Posted By sehau76 ?
Emang udah bisa diperkirakan kok. Lebih aman pake jalur parpol daripd indie yang sangat rawan manipulasi data.
Bener gan, lebih aman jalur parpol, kalo indie bakal terganjal
Emang udah bisa diperkirakan kok. Lebih aman pake jalur parpol daripd indie yang sangat rawan manipulasi data.
Bener gan, lebih aman jalur parpol, kalo indie bakal terganjal
TAI (Teman Ahok Independent) masih ada toh ?
Kebanyakan gaya, ketahuan belangnya, awalnya sok sangar ngotot Independent jelek-2 in parpol, sekarang malah ikut numpang Parpol, apa nggak malu
KTP 1 juta jadiin bungkus kacang
Jilat tuh ludah Luh sendiri
Kebanyakan gaya, ketahuan belangnya, awalnya sok sangar ngotot Independent jelek-2 in parpol, sekarang malah ikut numpang Parpol, apa nggak malu
KTP 1 juta jadiin bungkus kacang
Jilat tuh ludah Luh sendiri
Mendukung ahok tanpa syarat.. wakakakak...
Tinggal pdip mendukung ahok dgn syarat djarot wakilnya kembali.. :beer..
Edit, atas ane terguncang banget, ente tau gak essensinya kenapa teman ahok berdiri?
Sana cebok dulu yg rapi...
Via: Kaskus.co.id
Tinggal pdip mendukung ahok dgn syarat djarot wakilnya kembali.. :beer..
Edit, atas ane terguncang banget, ente tau gak essensinya kenapa teman ahok berdiri?
Sana cebok dulu yg rapi...
0 comments:
Posting Komentar