Quote:
Quote:HT ane yang pertama gan
Spoiler for bukti:
Spoiler for Sinetron vs Anime:
Quote:
Quote:Pendahuluan
Akhir-akhir ini baik sinetron indonesia maupun anime terus bermunculan di negeri ini. Makin semaraknya judul-judul baru yang digarap keduanya, masing-masing disambut oleh para penggemarnya terutama bagi kalangan muda. Akan tetapi jika keduannya dibandingkan dalam berbagai aspek, sinetron Indonesia jauh tertinggal di belakang dibanding anime Jepang. Bahkan banyak pula yang mencap sebagai sampah untuk beberapa sinetron indonesia yang sedang tayang. Tapi berbeda dengan anime jepang, para pengemarnya selalu tidak sabar menunggu-nunggu anime baru yang akan rilis. Wah bagaimana cara membuat sinetron indonesia jadi bisa seseru anime jepang, berikut ini adalah bumbu-bunya :
Quote:Quote:1. Ganti sifat tokoh utama
Quote:Jika dalam sinetron indonesia para tokoh utama cenderung seseorang yang sempurna, hal ini berbeda dengan karakter utama dalam anime jepang, di awal cerita mereka bukanlah orang yang sempurna bahkan cenderung memiliki banyak kekurangan. Contohnya naruto ato luffi, yang agak bodoh dan ceroboh, hal ini malah yang membuat menarik anime tersebut, seandainya naruto jadi sekeren dan secool sasuke pasti cerita akan jadi sedikit membosakan. Maka ganti karakter tokoh utama pada sinetron indonesia jadi karakter yang suka ceroboh, agak bodoh, jail, sedikit mesum. Tapi tonjolkan juga sifat-sifat positifnya seperti: berjiwa patriot, tekat bulat yang amat tinggi, pemberani, penyabar, simpatik dan penolong bagi siapa saja, periang, semangat tinggi dan pantang menyerah. Sifat-sifat inilah yang membuat mereka layak jadi tokoh utama.
Quote:Quote:2. Modifikasi tema cerita
Quote:Tema adalah unsur paling penting dalam suatu cerita, sinetron Indonesia didominasi dengan tema tentang percintaan yang gitu-gitu aja yaitu percintaan, selingkuh, KDRT, perebutan harta dll. Tema-tema semacam ini selain membosankan, jalan cerita juga terlalu mudah ditebak oleh penonton. Solusinya jadikan tema percintaan itu hanya sebagai bumbu cerita saja, sebagai gantinya berikan tema lain sebagai tema utama yang menarik seperti di anime Jepang, misalnya tentang memasak, fotografi, permainan, olahraga, bakat tertentu dan banyak lainnya. Dunia anime di penuhi dengan aneka tema beragam, hal ini juga yang membuatnya menarik bagi para penggemarnya.
Quote:Quote:3. Beri pasangan karakter utama dengan karakter cewek yang sulit mengungkapkan perasaan cintanya
Quote:Karena banyaknya sifat negatif yang dimiliki karakter utama di awal cerita, maka tak heran apabila hal ini yang membuat ia sulit mencari kekasih, bahkan mungkin nasipnya akan menjadi jones sejati karena dijahuhi oleh semua kaum hawa. Lalu beri karakter cewek yang secara diam-diam memendam rasa padanya, akan tetapi sulit mengungkapkannya. Mungkin karena jaim, terlalu malu atau mungkin takut ditolak. Karakter ini lah yang nantinya bisa jadi bahan pemanis dalam cerita, malah penonton akan di buat geregetan karena kelakuan gadis ini yang tak kunjung-kunjung menyatakan cintanya pada tokoh utama.
Quote:Quote:4. beri karakter-karakter pendamping tokoh utama yang masing-masing memiliki sifat unik yang berbeda-beda
Quote:Semakin banyak karakter-karakter unik yang ada dalam suatu cerita, maka ceritanya akan semakin menarik dan seru. Beberapa contoh tokoh berikut mungkin bisa membuat cerita semakin rame:
a. Karakter yang sangat jenius dan pintar
b. Karakter cewek yang hobi memasak tapi rasa masakannya bagaikan racun yang sangat ditakuti tokoh utama
c. Karakter yang selalu marah atau jengkel dengan kelakuanan tokoh utama, sehingga ia melampiaskan kekesalannya dengan menghajar tokoh utama.
d. Karakter yang punya phobia tertentu
e. Karakter berupa guru killer yang tak ragu-ragu memberi hukuman pada tokoh utama.
Quote:Quote:5. Beri pesan moral yang mendidik
Quote:Sinetron Indonesia pun sepertinya sudah memiliki image lebay atau berlebihan yang sulit hilang dalam benak masyarakat. Dari akting, jalan cerita sampai segala-galanya tampak lebay, hal ini membuat penonton tidak mendapatkan pesan moral apa-apa. Sebagai contoh bagaimana kita biasa melihat seringnya adegan yang tidak pantas dalam latar belakang sekolah misalnya adegan pacaran, tawuran pelajar, kebut- kebutan juga memamerkan fashion yang berlebihan dan tidak pantas di sekolah. Tidak seperti anime yang menonjolkan pesan moral yang sangat kuat mengenai hubungan antar teman atau sahabat. hal ini sering ditunjukan lewat adegan saling menolong dan peduli apabila ada teman yang mendapatkan masalah.
Quote:Quote:6. Kurangai jumlah episode
Tradisi sinetron Indonesia dengan ratusan episodenya bisa membuat penonton stres dan merasa enggan mengikuti jalan ceritannya. apalagi adanya sistem kejar tayang atau yang lebih dikenal stripping yang sebenarnya alah membuat kualitas sinetron itu menjadi berkurang karena diburu deadline dan cerita menjadi ngawur karena melenceng dari cerita awal. berbeda dengan anime yang tiap sesion nya cuma terdiri 12 - 24 episode saja, ini membuat penonton merasa puas mengikuti jalan ceritannya.
Quote:Quote:7. Tambahan dari agan-agan kaskuser
Quote:Original Posted By FrKa1 ?
sinetron indonesia juga harus mengandung unsur ecchi, untuk menarik minat kaum adam
Quote:Original Posted By viceversa16 ?
ilangin iklanx gan
tapi tetep sih menurut ane ekspresi di anime lebih "kena"
Quote:Original Posted By alianz58 ?
sama atur jam tayangnya gan, kalo bisa diatur jangan tayang setiap hari
Quote:Original Posted By fandigunawan90 ?
Tambahan:
7. Pemainnya harus bener2 bagus
8. Efek filmnya jg harus perfect
Taruh pejwan kalo bisa...
Quote:Komentar Berkualitas lainnya :
Spoiler for komen agan:
Quote:Original Posted By tukang.genjreng?
Menurut ane sih gan, kualitas bobroknya sinet indonesia itu gara2 temanya mainstream dan pembuatannya kejar tayang. maksudnya kejar tayang tu berhubung tayangnya tiap hari, kadang ada yang sutingnya bbrp jam seblm tayang baru selesai, dan itu bikin ceritanya terkesan asal2an dan kadang gak nyambung dari cerita awalnya.
ane pernah ngikutin dorama jepang itaz*ra na kiss, kualitas ceritanya oke, gak bosenin dan terkesan serius dalam pembuatannya. setelah ane kepoin tuh dorama, ternyaata pembuatannya itu diselesaikan dulu semua episodnya, jadi sevelum suting, tuh dorama udah ditentuin jalan ceritanya per episod dan batas jumlah episodnya. kalo semua episod udah kelar suting + editing, baru dah doramanya ditayangin, itu pun seminggu sekali, durasinya 45 menitan, dan pastinya gak ngebosenin karena cuma 13 episod. CMIIW. maaf berantakan, masih nubi
Quote:Original Posted By eviliannomercy ?
1. Ganti tokoh utama dg sifat yang antimainstream pernah dilakuin di sinetron si cecep, hasilnya banyak komentar buruk ttg karakter ini
2. Tema antimainstream juga pernah ada di serial tv judulnya Dunia Tanpa Koma, temanya ttg jurnalistik, disini rating masih jadi rujukan utama, nggak sesuai selera pasar lalu ratingnya rendah ya bakalan distop
3-4. No comment
5. Ya pasti, tontonan sebaiknya ada nilai edukasinya lewat pesan moral
6. Ya setuju, titik beratkan pada kualitas bukan kuantitas
Quote:Original Posted By ..ventisca.. ?
1. Ganti sifat tokoh utama <<< To be honest, yang udah sering nonton anime juga bosen sama typical sifat main char yang agan sebut. Tapi at least itu lebih baik daripada sifat min char sinetron yang imo pathetic.
2. Modifikasi tema cerita <<< Ide cerita sinetron atau film Indo sebenernya menarik, tapi banyak cliche murahan yang bikin enek. Dan sebenernya gak beda jauh juga dengan cliche2 anime.
3. Beri pasangan karakter utama dengan karakter cewek yang sulit mengungkapkan perasaan cintanya <<< Agan doyan tsundere? Imo ini masalah selera aja. Tapi yang bikin bosen dari karakter sinetron di Indo adalah protagonis yang baik bak malaikat tapi naif, antagonis yang gitu2 doang. Gak ada char development, monoton, minim plot twist, bosenin dll.
4. beri karakter-karakter pendamping tokoh utama yang masing-masing memiliki sifat unik yang berbeda-beda <<< Di anime pun banyak yang punya sifat mirip, lebih parah lagi art design untuk tiap karakter kadang mirip, gak bisa bedain. lol
5. Beri pesan moral yang mendidik <<< Ya, walaupun gak semua anime juga punya pesan moral yang mendidik, kadang ane liat anime dengan rating rendah, budget minim pun punya pesan moral dan ceritanya tetep enak untuk diikuti. Di Indo, kadang sinetron (atau malah banyak) itu pure trash.
6. Kurangai jumlah episode <<< B*tch please, itu Naruto, Bleach, One Piece, Detective Conan lalu anime non-popular macem Sazae-san punya berapa ratus episode. Tapi emang cerita anime itu tetep enak untuk diikutin.
Perlu diingat juga sinetro pake orang beneran punya keterbatasan dibanding dengan anime yang merupakan animasi.
Sebenernya kalau berkaca kepada film2/sinetron jaman dulu, Indonesia punya ciri khas dan tetep enak buat ditonton loh tanpa harus terlalu meniru ciri khas tayangan di negara lain. Ambil contoh Si Doel Anak Sekolahan, Ali Topan Anak Jalanan, Jendela Rumah Kita, Jalan Membara/Makin Membara, dll. Kebanyakan memang drama. ntuk action sendiri imo perlu modal besar, teknologi tinggi, kita belum mampu imo. Kalau anime kan mau action atau drama semua juga via animasi, biaya gak beda jauh.
Quote:Original Posted By phonoscope ?
siapa lagi lutfi... emang ada will-be pirate king nama nya lutfi ??
kalo di indonesia, karakter ceroboh itu masukkan peran pendukung utama... liat aja karakter ongki di film kecil-kecil jadi manten, kalo ongki nya jadi karakter utama, dah deh beres indonesia semua nya jadi banci yang rempong. dan gitu guyonan yang overused gak bakal cocok sama kultur bangsa kita.
kalo sifat positif gue dah liat di film2 indonesia kok (sinetron), contoh anak jalanan tapi tetep aja kan ngajarin balap liar, pacaran usia dini, cabe-cabean, balapan tanpa helm, dll.
pernah nonton hari potret, ada karakter si kipli kalo gak salah, yang demen banget motret sesuatu, nah jadi itu kalo di indonesia, penonton gak butuh sinetron yang gak menggoyang emosi penontonnya. Tapi jangan salah lho... acara masterchef atau hell kitchen itu sebenarnya adalah sinetron yang di bentuk seperti reality show, sebagian besar nya adalah script kan, kaga keliatan natural juga dari marah2 nya, dari sedih nya, curhat-curhatan nya, contoh yang bener-bener jelasnya itu reality show bigbrother sama penghuni terakhir. Lagipula otaku yang demen nonton anime olah raga kebanyakan gak pernah olah raga kan ? coba... nonton Captain Tsubasa, lari nya aja 2 episode, nendang 3 episode, perayaan kemenangan cuma sepertiga episode. Anime Eyeshield 21 lebih banyak supranatural nya dibanding olah raga. Coba lu liat MNC tuh ada sinetron baru nama nya Raja cmiiw, film episode pertama main basket di jalan sambil freestyle tapi ya ampun terlalu di dramatisir walau kalo di bilang cerita nya cocok kalo dibikin karakter anime tapi ini sinetron, yang ade males banget.
Justru kita punya karakter cewe yang sulit banget punya timing untuk mengungkapkan perasaan nya, setiap mau bilang ada aja yang lewat apakah karakter lain ataupun iklan, setelah iklan ? udah scene. Wollaaa cocok banget kan.
Karakter atau tokoh pembantu pasti nya memiliki sifat yang beda-beda kan, contoh Tukang Bubur ada yang maksa kayak Kardun, ada yang suka minta duit kayak Malih & Tarmiji, ada yang mata duitan kayak Atikah, ada yang public enemy kayak haji dua kali Muhidin; contoh lain GGS ada yang lebay kayak Sisi, ada yang adem kayak Tristan, ada yang agresif kayak Digo (bahkan ini cocok banget sama model karakter di Anime Naruto, dimana karakter koplak utama nya Naruto - Galang, karakter pendiem Sasuke - Tristan, cewe yang di tengah Sakura yang suka sasuke - Nay)
Pesan moral yang mendidik inilah yang kurang, karena kalau mencontoh anime bagian mana yang mendidik ? nilai jual anime itu kalo gak kekerasan (kadang gak sadar kan, ketika melihat Saitama nampol musuh kita anggep Saitama adalah hero yang tanpa pamrih, padahal pikir aja dia nampol monster sampe pecah pala nya), jual pornografi (Anime yang dinilai menampilkan persahabatan antara Nakama, One Piece; padahal menampilkan bagaimana Sanji adalah pervert dan didukung karakter Nami dan Robin dengan toge nya, kadang keseksian nya juga ada, karena jujur aja anime kalo gak di kasih kesan ecchi atau hentai kurang penggemarnya karena mereka juga jualan karakter cewe nya untuk otaku yang berharap untuk menjadikan mereka jadi waifu; film lain yang menjurus juga banyak contoh Highschool of Dead bahkan adegan pra-ranjang di S.A.O juga ada)
Jumlah episode itu berpengaruh dari manga nya, kalo manga nya belum rilis penuh pasti film nya juga ikut gantung, karena gak mungkin satu rilisan dalam satu minggu di jadiin film, liat aja naruto manga nya udah tamat film nya belum tamat karena belum rilis sebagian, dan sekarang bleach kondisi nya sama. ujung2 nya bikin filler yang buat episode makin banyak dan gak penting. Dan lagi menurut gue stripping gak shooting kemaren buat hari ini, pasti dia nyetok film nya juga misal shoot hari ini tapi sebenarnya udah punya stok buat seminggu di backupan nya.
#karenaanegaksilentreader
Menurut ane sih gan, kualitas bobroknya sinet indonesia itu gara2 temanya mainstream dan pembuatannya kejar tayang. maksudnya kejar tayang tu berhubung tayangnya tiap hari, kadang ada yang sutingnya bbrp jam seblm tayang baru selesai, dan itu bikin ceritanya terkesan asal2an dan kadang gak nyambung dari cerita awalnya.
ane pernah ngikutin dorama jepang itaz*ra na kiss, kualitas ceritanya oke, gak bosenin dan terkesan serius dalam pembuatannya. setelah ane kepoin tuh dorama, ternyaata pembuatannya itu diselesaikan dulu semua episodnya, jadi sevelum suting, tuh dorama udah ditentuin jalan ceritanya per episod dan batas jumlah episodnya. kalo semua episod udah kelar suting + editing, baru dah doramanya ditayangin, itu pun seminggu sekali, durasinya 45 menitan, dan pastinya gak ngebosenin karena cuma 13 episod. CMIIW. maaf berantakan, masih nubi
Quote:Original Posted By eviliannomercy ?
1. Ganti tokoh utama dg sifat yang antimainstream pernah dilakuin di sinetron si cecep, hasilnya banyak komentar buruk ttg karakter ini
2. Tema antimainstream juga pernah ada di serial tv judulnya Dunia Tanpa Koma, temanya ttg jurnalistik, disini rating masih jadi rujukan utama, nggak sesuai selera pasar lalu ratingnya rendah ya bakalan distop
3-4. No comment
5. Ya pasti, tontonan sebaiknya ada nilai edukasinya lewat pesan moral
6. Ya setuju, titik beratkan pada kualitas bukan kuantitas
Quote:Original Posted By ..ventisca.. ?
1. Ganti sifat tokoh utama <<< To be honest, yang udah sering nonton anime juga bosen sama typical sifat main char yang agan sebut. Tapi at least itu lebih baik daripada sifat min char sinetron yang imo pathetic.
2. Modifikasi tema cerita <<< Ide cerita sinetron atau film Indo sebenernya menarik, tapi banyak cliche murahan yang bikin enek. Dan sebenernya gak beda jauh juga dengan cliche2 anime.
3. Beri pasangan karakter utama dengan karakter cewek yang sulit mengungkapkan perasaan cintanya <<< Agan doyan tsundere? Imo ini masalah selera aja. Tapi yang bikin bosen dari karakter sinetron di Indo adalah protagonis yang baik bak malaikat tapi naif, antagonis yang gitu2 doang. Gak ada char development, monoton, minim plot twist, bosenin dll.
4. beri karakter-karakter pendamping tokoh utama yang masing-masing memiliki sifat unik yang berbeda-beda <<< Di anime pun banyak yang punya sifat mirip, lebih parah lagi art design untuk tiap karakter kadang mirip, gak bisa bedain. lol
5. Beri pesan moral yang mendidik <<< Ya, walaupun gak semua anime juga punya pesan moral yang mendidik, kadang ane liat anime dengan rating rendah, budget minim pun punya pesan moral dan ceritanya tetep enak untuk diikuti. Di Indo, kadang sinetron (atau malah banyak) itu pure trash.
6. Kurangai jumlah episode <<< B*tch please, itu Naruto, Bleach, One Piece, Detective Conan lalu anime non-popular macem Sazae-san punya berapa ratus episode. Tapi emang cerita anime itu tetep enak untuk diikutin.
Perlu diingat juga sinetro pake orang beneran punya keterbatasan dibanding dengan anime yang merupakan animasi.
Sebenernya kalau berkaca kepada film2/sinetron jaman dulu, Indonesia punya ciri khas dan tetep enak buat ditonton loh tanpa harus terlalu meniru ciri khas tayangan di negara lain. Ambil contoh Si Doel Anak Sekolahan, Ali Topan Anak Jalanan, Jendela Rumah Kita, Jalan Membara/Makin Membara, dll. Kebanyakan memang drama. ntuk action sendiri imo perlu modal besar, teknologi tinggi, kita belum mampu imo. Kalau anime kan mau action atau drama semua juga via animasi, biaya gak beda jauh.
Quote:Original Posted By phonoscope ?
siapa lagi lutfi... emang ada will-be pirate king nama nya lutfi ??
kalo di indonesia, karakter ceroboh itu masukkan peran pendukung utama... liat aja karakter ongki di film kecil-kecil jadi manten, kalo ongki nya jadi karakter utama, dah deh beres indonesia semua nya jadi banci yang rempong. dan gitu guyonan yang overused gak bakal cocok sama kultur bangsa kita.
kalo sifat positif gue dah liat di film2 indonesia kok (sinetron), contoh anak jalanan tapi tetep aja kan ngajarin balap liar, pacaran usia dini, cabe-cabean, balapan tanpa helm, dll.
pernah nonton hari potret, ada karakter si kipli kalo gak salah, yang demen banget motret sesuatu, nah jadi itu kalo di indonesia, penonton gak butuh sinetron yang gak menggoyang emosi penontonnya. Tapi jangan salah lho... acara masterchef atau hell kitchen itu sebenarnya adalah sinetron yang di bentuk seperti reality show, sebagian besar nya adalah script kan, kaga keliatan natural juga dari marah2 nya, dari sedih nya, curhat-curhatan nya, contoh yang bener-bener jelasnya itu reality show bigbrother sama penghuni terakhir. Lagipula otaku yang demen nonton anime olah raga kebanyakan gak pernah olah raga kan ? coba... nonton Captain Tsubasa, lari nya aja 2 episode, nendang 3 episode, perayaan kemenangan cuma sepertiga episode. Anime Eyeshield 21 lebih banyak supranatural nya dibanding olah raga. Coba lu liat MNC tuh ada sinetron baru nama nya Raja cmiiw, film episode pertama main basket di jalan sambil freestyle tapi ya ampun terlalu di dramatisir walau kalo di bilang cerita nya cocok kalo dibikin karakter anime tapi ini sinetron, yang ade males banget.
Justru kita punya karakter cewe yang sulit banget punya timing untuk mengungkapkan perasaan nya, setiap mau bilang ada aja yang lewat apakah karakter lain ataupun iklan, setelah iklan ? udah scene. Wollaaa cocok banget kan.
Karakter atau tokoh pembantu pasti nya memiliki sifat yang beda-beda kan, contoh Tukang Bubur ada yang maksa kayak Kardun, ada yang suka minta duit kayak Malih & Tarmiji, ada yang mata duitan kayak Atikah, ada yang public enemy kayak haji dua kali Muhidin; contoh lain GGS ada yang lebay kayak Sisi, ada yang adem kayak Tristan, ada yang agresif kayak Digo (bahkan ini cocok banget sama model karakter di Anime Naruto, dimana karakter koplak utama nya Naruto - Galang, karakter pendiem Sasuke - Tristan, cewe yang di tengah Sakura yang suka sasuke - Nay)
Pesan moral yang mendidik inilah yang kurang, karena kalau mencontoh anime bagian mana yang mendidik ? nilai jual anime itu kalo gak kekerasan (kadang gak sadar kan, ketika melihat Saitama nampol musuh kita anggep Saitama adalah hero yang tanpa pamrih, padahal pikir aja dia nampol monster sampe pecah pala nya), jual pornografi (Anime yang dinilai menampilkan persahabatan antara Nakama, One Piece; padahal menampilkan bagaimana Sanji adalah pervert dan didukung karakter Nami dan Robin dengan toge nya, kadang keseksian nya juga ada, karena jujur aja anime kalo gak di kasih kesan ecchi atau hentai kurang penggemarnya karena mereka juga jualan karakter cewe nya untuk otaku yang berharap untuk menjadikan mereka jadi waifu; film lain yang menjurus juga banyak contoh Highschool of Dead bahkan adegan pra-ranjang di S.A.O juga ada)
Jumlah episode itu berpengaruh dari manga nya, kalo manga nya belum rilis penuh pasti film nya juga ikut gantung, karena gak mungkin satu rilisan dalam satu minggu di jadiin film, liat aja naruto manga nya udah tamat film nya belum tamat karena belum rilis sebagian, dan sekarang bleach kondisi nya sama. ujung2 nya bikin filler yang buat episode makin banyak dan gak penting. Dan lagi menurut gue stripping gak shooting kemaren buat hari ini, pasti dia nyetok film nya juga misal shoot hari ini tapi sebenarnya udah punya stok buat seminggu di backupan nya.
#karenaanegaksilentreader
Quote:
Sekian Trit ane gan
KASKUSER yang baik harap komeng
SilentReader harap
Di harapkan timpukin TS
Jangan kasih TS
pertamax
karakter2 yang agak ecchi masuk gak bre?
Gk nguros sinetron
Tambahin unsur xxx..bawah ane biar colay sekeluarga
Tambahin unsur xxx..bawah ane biar colay sekeluarga
boleh deh
daripade sinetron jepang gue lebih demen indonesia brur, jepang sex nye lebih parah brur
dasar cah sinetron
Salman al-Farisi
Salman al-Farisi
hahahah 100% mana mau produser sinetron yg :mahos :mahos itu
ketimbang anime,ane kira sinteron lebih masuk akal kalo dibandingin nya sama drama jepang
sinetron indonesia juga harus mengandung unsur ecchi, untuk menarik minat kaum adam
klo mau kyk gitu, bagus rating sinetron indonesia.
perbanyak pesan moral, menghibur/lucu, dan kurangi cinta2an, dah tu aja.
perbanyak pesan moral, menghibur/lucu, dan kurangi cinta2an, dah tu aja.
susah bro, gak bakal laku.. sekarangkan yang di incar rating bukan kuwalitas
boneng gan sinetron indo percintaan mulu
yg pnting pesan moral dlu sama cerita nya
Ts pasti kebanyakan nonton anime
ntar ekspersi pemain cewek dibikin kayak gini
mending gausha ada sinetron
hahha sinetron dibandinigin sama kartun aneh lu gan
Lutfi naik haji..gitu maksudnya,bray...
Buat genre action. Semoga grafiknya dibagusin
Biar gk keliatan efek gambarnya yg berlebihan.
Via: Kaskus.co.id
Biar gk keliatan efek gambarnya yg berlebihan.
0 comments:
Posting Komentar