Rabu, 22 Juni 2016

[ GATSUONE INFO ] Ini saat-saat dimana kita harus mikirin diri sendiri, Gan



[ GATSUONE INFO ] Ini saat-saat dimana kita harus mikirin diri sendiri, Gan!


Ada sebuah kalimat yang bilang kalau ‘musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri’ jadi kalau kita pengen dihargai, maka hargailah dulu diri agan sendiri (jangan badan agan ye yang dipukul-pukul) .
Dalam hidup tentu kita akan merasakan yang namanya egois, itu merupakan hal yang lumrah dan wajar kita alami. Dalam beberapa hal mungkin sifat egois bakalan berdampak buruk dan bahkan bisa menyakiti hati orang lain. Tapi gak selamanya sifat egois itu harus kita redam kok, Gan. terkadang ada saat dimana memang agan harus menjadi egois dengan memikirkan diri agan sendiri.


Ketika hubungan udah gak sesuai harapan. Lalu buat apa bertahan dengannya yang gak akan membawa agan pada masa depan?

Didalam hubungan kadang ada aja krikil-krikil yang bisa bikin hubungan kandas. Semua gak selalu berjalan sesuai dengan apa yang agan inginkan. Pasangan yang awalnya agan jadikan satu-satunya dihati dan udah agan angankan akan menjadi bagian dari keluarga kecil dimasa depan, nyatanya memiliki sifat yang berlawanan dengan agan dan semakin bikin agan gak nyaman. Meski terkadang, kekurangan bisa menjadi bumbu manis untuk saling melengkapi tapi berapa banyak yang mampu bertahan?
Ketika kondisinya udah gak bisa lagi diselamatkan, kenapa agan harus berat hati untuk pergi? Mengakhiri adalah kondisi yang terbaik, Gan. Gak harus memaksakan diri untuk bertahan kalau terus menerus tertekan. Bagaimana pun, bertahan dalam hubungan yang gak punya masa depan juga berarti menyakiti diri sendiri ‘kan?


Nggak perlu sungkan dengan rekan kerja dan atasan. Ketika pekerjaan udah nggak lagi membawa kebaikan, lebih baik tinggalkan.

Memilih untuk resign atau berhenti dari tempat kerja emang bukan pilihan yang gampang. Banyak pertimbangan yang harus kita pikirkan. Terlebih agan-agan yang sejatinya jadi tulang punggung keluarga. Tapi, bukankah keputusan ada ditangan agan sendiri? Ketika pekerjaan yang dijalani sehari-harinya gak lagi membawa kebaikan, buat apa bertahan? Percuma juga agan bekerja kalau ujung-ujungnya rasa terpaksa dan malas yang agan temukan, bahkan bisa menimbulkan masalah dan agan dicap nggak professional. Nyatanya kenyamanan itu diperlukan juga kok.


Jangan sibuk memikirkan kebahagiaan orang lain, lihatlah diri agan sendiri yang juga butuh dicintai.

Sadar atau nggak sadar kita lebih banyak memikirkan kebahagiaan orang lain. Agan terbiasa bilang ‘ya’ demi membuat orang lain ngerasa puas dan bahagia, sekalipun hal itu bakalan ngerugiin diri agan sendiri. Meski niat agan baik, tapi gak selamanya agan hanya mementingkan kesenangan orang lain lho, Gan. Agan perlu memperjuangkan kebahagiaan sendiri juga.


Berjuanglah atas prinsip-prinsip yang agan miliki didalam kehidupan!

Dalam hidup setiap orang pastinya punya prinsip yang berbeda-beda. Terlebih kita emang gak bisa hidup sendiri. Hidup berdampingan dengan orang lain harus membuat kita harus pinter-pinter dalam menyesuaikan diri. Gak jarang kita sampai rela mengalahkan prinsip hidup kita sendiri demi bisa berkompromi dengan orang lain. Padahal, bukankah mengalahkan prinsip diri berarti mengkhianati diri sendiri? Kalau prinsip itu seharusnya jadi pegangan hidup agan, bukankah hal itu seharusnya agan pertahankan mati-matian?


Gak perlu takut menyakiti. Kadang, menolak ajakan teman lebih baik daripada memaksakan diri.

“Eh..ada cafĂ© baru tuh, nyobain kesana yuk!”
“Duh,nggak deh…gue lagi capek banget nih”
“Oke.BHAY! Lo gak asik!”
Menolak ajakan temen atau sahabat rasanya memang susah-susah gampang. Padahal, ketika menolak ajakan temen pastilah agan punya alasan kuat yang mendasarinya. Antara gak enak tapi mikir juga lagi capek plus keuangan lagi gak ngedukung, apalagi musim bukber kayak gini, kantong kayaknya tipis kayak kopeah . Si temen bahkan makin bikin kita gak enak kalau-kalau kita dibilang gak setia kawan. Ya, tapi bagaimanapun juga aganlah yang paling tahu kondisi diri agan sendiri.


Setiap orang punya (butuh) privasi. Menjadi egois berarti agan menyayangi apa yang agan miliki.

Hidup berdampingan dengan keluarga atau sahabat memungkinkan kita untuk berbagi banyak hal dengan mereka. Salah satunya soal barang-barang yang agan miliki. Mulai dari baju bahkan gadget misalnya. Nggak masalah sih buat berbagi, tapi kalau menurut agan barang-barang pribadi yang nggak seharusnya digunakan orang lain selain agan, gak ada salahnya kok kalau agan emang mau negor. Toh, itu hak agan kan..dan agan emang butuh privasi buat hal-hal tertentu.


Jangan pernah menaruh beban. Katakan terus terang kalau emang gak mampu.

Udah punya penghasilan sendiri tentunya membuat kita memantapkan niat untuk membantu keuangan keluarga. Entah sekedar bayar biaya listrik atau tagihan telepon, sampai mencukupi kebutuhan dapur bulanan misalnya.
Sayangnya semakin dewasa, kebutuhan kita terus bertambah. Apalagi untuk wanita, kebutuhan selalu ada aja dari A sampai Z. Alih-alih bisa membantu keuangan keluarga, tapi keuangan agan sendiri jadi kejepit. Agan gak harus ngerasa bersalah, jangan agan pendam sendiri, keluarga juga pasti ngerti kok kalau emang agan jujur.


Mintalah bantuan orang lain jika memang agan perlu.
Ketika agan sangat membutuhkan bantuan orang lain, gak usah gengsi, Gan. Meminta bantuan orang lain bukan berarti mengakui bahwa diri agan lemah. Justru inilah cara menghargai orang-orang yang hadir di sekitar agan. Orang lain akan merasa bahwa agan masih menganggap mereka ada dalam bagian hidup agan.

Ada kalanya agan memang harus fokus pada diri sendiri. Menempatkan kebutuhan-kebutuhan agan di posisi pertama dan baru memikirkan tentang selainnya. Gak perlu ngerasa bersalah untuk sesekali bersikap egois. Ada kalanya justru hal itulah yang terbaik yang harus agan lakukan demi menghargai diri sendiri. Hidup cuma sekali, jadi ya nikmatin aja Gan...


Sumber : kaskus.co.id

[ GATSUONE INFO ] Ini saat-saat dimana kita harus mikirin diri sendiri, Gan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Posting Komentar