Drone Bawa Era Baru dalam Jurnalisme: Jurnalisme Drone!
Berita dalam negeri, berita dari luar negeri, berita dari daerah lokal, semua kita dapatkan dari media massa. Ya, informasi terkini bisa kita dapatkan dari rekan-rekan jurnalis yang selalu berusaha mencari dan mengolah fakta agar dapat kita baca atau dengarkan setiap harinya.
Tetapi, tidak hanya perusahaan media massa yang selalu berusaha menyajikan berita ter-update dari berbagai bidang, di berbagai belahan dunia. Mereka juga selalu memperbarui sistem dan peralatan mereka dalam mencari dan mengolah berita. Ketika teknologi terus berkembang, pelaku media massa juga turut mengikuti perkembangan teknologi yang dapat diterapkan dalam kegiatan penyajian berita.
Contoh sederhananya adalah ketika internet sudah masuk ke Indonesia. Dari masa tersebut, muncullah istilah media online. Ada media yang baru memulai bisnis mereka ketika sudah ada internet, ada pula media cetak dan televisi yang melebarkan platform mereka dengan ikut membuka versi online-nya sendiri.
Lalu muncul platform media sosial dalam internet akhirnya membuat berita menjadi lebih real-time, dan lebih mudah diakses oleh siapa saja yang menggunakan media sosial. Penyebaran berita pun jadi lebih cepat karena ada fitur share yang terintegrasi ke beberapa media sosial besar, seperti Facebook atau Twitter.
Dan kini, drone, juga ikut membawa perubahan dalam bisnis media massa, membawa era baru dalam dunia jurnalistik sendiri hingga memunculkan istilah drone journalism atau Jurnalisme Drone.
Berlomba-lomba dalam Menggunakan Drone
Drone, pesawat nirawak yang dulunya digunakan dalam kebutuhan militer, kini membawa era baru dalam dunia jurnalisme. Dengan pesawat kecil tersebut, para jurnalis dapat meliput berita dari udara, atau tempat-tempat yang sulit dan berbahaya jika dilakukan oleh manusia.
Apakah salah satu dari pembaca seorang jurnalis? Atau mungkin bekerja di media dengan profesi bukan jurnalis? Sudahkah perusahaanmu mencoba menggunakan drone dalam mencari dan meliput berita?
Sadar akan keuntungan penggunaan drone, banyak perusahaan media di Amerika Serikat yang membeli dan menggunakan drone untuk peliputan berita. Pada awalnya, beberapa perusahaan bergabung dalam upaya untuk mendapatkan persetujuan dari FAA (Federal Aviation Administration) agar bisa menggunakan drone dalam mengumpulkan berita teraktual, yang mungkin bisa saja mengeluarkan biaya mahal atau terlalu berbahaya jika dikerjakan oleh manusia
Misalnya seperti meliput zona perang di luar negeri, memantau situasi bencana alam, atau memeriksa pola dalam lahan pertanian. Ketiga hal tersebut tidak bisa diliput dengan kamera biasa karena tidak akan mendapatkan gambar yang menarik, atau terlalu berbahaya jika mengirimkan jurnalis ke medan tersebut. Dengan teknologi canggih drone, meliput hal-hal tersebut menjadi lebih mudah dan mengurangi risiko yang tidak diinginkan.
Mengurangi Biaya dan Risiko
Untuk beberapa liputan, seperti liputan dari udara, penggunaan drone dapat menghemat pengeluaran perusahaan. Dibandingkan dengan menyewa helikopter untuk merekam gambar dari atas (bencana alam, kemacetan, pola ladang tertentu, dan sebagainya), menggunakan drone menjadi alternatif yang mudah dan murah. Gambar yang dihasilkan pun tidak kalah dengan kualitas gambar dari kamera televisi, juga tanpa distorsi.
Tidak sulit untuk menerbangkan drone sembari mengendalikan kamera untuk meliput dan mencari gambar yang bagus. Jika yang digunakan adalah drone pintar SOLO dari 3DR, semuanya dapat dilakukan dengan mudah. Kamu dapat membuat drone terbang secara otomatis, sementara tanganmu sibuk mengendalikan sorotan kamera. Atau, kamu dapat mengendalikan penerbangan drone sementara kendali kamera dilakukan oleh komputer. Lihat spesifikasi lengkap SOLO smart drone dari 3DR di sini!
Penggunaan drone dalam liputan berita tidak hanya menghemat biaya perusahaan secara langsung, tetapi juga mengurangi risiko cedera atau kehilangan jurnalis saat mengambil gambar dari ketinggian tertentu atau di tempat yang tidak memungkinkan untuk merekam.
Penambahan Keahlian pada Jurnalis
Mulai digunakannya drone dalam peliputan berita juga menjadi pertanda bahwa para jurnalis - setidaknya - bisa menerbangkan drone. Entah itu sang reporter, entah sang kameramen yang berlatih agar mahir menggunakan drone.
Tentu saja, pihak media bisa saja menyewa operator drone untuk menerbangkan pesawat nirawak tersebut saat meliput berita. Namun tentunya, akan lebih bagus jika sang jurnalis yang menerbangkannya sendiri. Sebab sang jurnalis atau kameramennya yang tahu sudut pandang pengambilan gambar yang tepat untuk berita mereka.
Juga, berita terkadang datang di saat tak terduga. Akan merepotkan jika harus menghubungi operator drone dan menyewa jasanya terlebih dahulu. Jika sang jurnalis atau kameramen sudah bisa menerbangkan drone sendiri, tidak perlu menunggu apapun demi meliput berita paling aktual!
Biasanya, pihak distributor drone selalu menawarkan jasa latihan menerbangkan drone. Jika kamu berminat untuk membeli sekaligus latihan agar lebih mahir, belilah di distributor drone resmi, seperti Halo Robotics. Beli langsung di distributor 3DR Indonesia dan minta pengajuan latihan agar kamu bisa lebih mahir dalam menerbangkan drone.
Aturan yang Membatasi Drone Journalism/Jurnalisme Drone
Meski banyak perusahaan media di luar negeri menggunakan drone untuk liputan berita mereka, penggunaannya masih terbatasi dengan peraturan dari FAA dan daerah setempat.
Pada tahun 2015, FAA mempertimbangkan permintaan media untuk menggunakan drone dalam mengumpulkan berita di Amerika Serikat berdasarkan kasus demi kasus. Pemerintah secara general akan memberikan izin menerbangkan drone hanya di lokasi “steril” yang umumnya jauh dari berbagai aksi apapun yang biasanya menarik untuk diliput.
Namun kabar baiknya (untuk media massa di Amerika Serikat), blokade drone di beberapa Negara mulai berkurang. FAA juga akan mengizinkan kelompok media untuk menggunakan drone kecil dengan operator yang melewati ujian pengetahuan aeronautical, dan tidak digunakan untuk melanggar ruang publik (misalnya untuk memata-matai).
Sedangkan di Indonesia sendiri? Peraturan penggunaan drone untuk peliputan berita belum ditetapkan secara jelas. Apa kamu punya saran dan komentar terhadap penggunaan drone dalam bisnis media massa?
Tetapi, tidak hanya perusahaan media massa yang selalu berusaha menyajikan berita ter-update dari berbagai bidang, di berbagai belahan dunia. Mereka juga selalu memperbarui sistem dan peralatan mereka dalam mencari dan mengolah berita. Ketika teknologi terus berkembang, pelaku media massa juga turut mengikuti perkembangan teknologi yang dapat diterapkan dalam kegiatan penyajian berita.
Contoh sederhananya adalah ketika internet sudah masuk ke Indonesia. Dari masa tersebut, muncullah istilah media online. Ada media yang baru memulai bisnis mereka ketika sudah ada internet, ada pula media cetak dan televisi yang melebarkan platform mereka dengan ikut membuka versi online-nya sendiri.
Lalu muncul platform media sosial dalam internet akhirnya membuat berita menjadi lebih real-time, dan lebih mudah diakses oleh siapa saja yang menggunakan media sosial. Penyebaran berita pun jadi lebih cepat karena ada fitur share yang terintegrasi ke beberapa media sosial besar, seperti Facebook atau Twitter.
Dan kini, drone, juga ikut membawa perubahan dalam bisnis media massa, membawa era baru dalam dunia jurnalistik sendiri hingga memunculkan istilah drone journalism atau Jurnalisme Drone.
Berlomba-lomba dalam Menggunakan Drone
Drone, pesawat nirawak yang dulunya digunakan dalam kebutuhan militer, kini membawa era baru dalam dunia jurnalisme. Dengan pesawat kecil tersebut, para jurnalis dapat meliput berita dari udara, atau tempat-tempat yang sulit dan berbahaya jika dilakukan oleh manusia.
Apakah salah satu dari pembaca seorang jurnalis? Atau mungkin bekerja di media dengan profesi bukan jurnalis? Sudahkah perusahaanmu mencoba menggunakan drone dalam mencari dan meliput berita?
Sadar akan keuntungan penggunaan drone, banyak perusahaan media di Amerika Serikat yang membeli dan menggunakan drone untuk peliputan berita. Pada awalnya, beberapa perusahaan bergabung dalam upaya untuk mendapatkan persetujuan dari FAA (Federal Aviation Administration) agar bisa menggunakan drone dalam mengumpulkan berita teraktual, yang mungkin bisa saja mengeluarkan biaya mahal atau terlalu berbahaya jika dikerjakan oleh manusia
Misalnya seperti meliput zona perang di luar negeri, memantau situasi bencana alam, atau memeriksa pola dalam lahan pertanian. Ketiga hal tersebut tidak bisa diliput dengan kamera biasa karena tidak akan mendapatkan gambar yang menarik, atau terlalu berbahaya jika mengirimkan jurnalis ke medan tersebut. Dengan teknologi canggih drone, meliput hal-hal tersebut menjadi lebih mudah dan mengurangi risiko yang tidak diinginkan.
Mengurangi Biaya dan Risiko
Untuk beberapa liputan, seperti liputan dari udara, penggunaan drone dapat menghemat pengeluaran perusahaan. Dibandingkan dengan menyewa helikopter untuk merekam gambar dari atas (bencana alam, kemacetan, pola ladang tertentu, dan sebagainya), menggunakan drone menjadi alternatif yang mudah dan murah. Gambar yang dihasilkan pun tidak kalah dengan kualitas gambar dari kamera televisi, juga tanpa distorsi.
Tidak sulit untuk menerbangkan drone sembari mengendalikan kamera untuk meliput dan mencari gambar yang bagus. Jika yang digunakan adalah drone pintar SOLO dari 3DR, semuanya dapat dilakukan dengan mudah. Kamu dapat membuat drone terbang secara otomatis, sementara tanganmu sibuk mengendalikan sorotan kamera. Atau, kamu dapat mengendalikan penerbangan drone sementara kendali kamera dilakukan oleh komputer. Lihat spesifikasi lengkap SOLO smart drone dari 3DR di sini!
Penggunaan drone dalam liputan berita tidak hanya menghemat biaya perusahaan secara langsung, tetapi juga mengurangi risiko cedera atau kehilangan jurnalis saat mengambil gambar dari ketinggian tertentu atau di tempat yang tidak memungkinkan untuk merekam.
Penambahan Keahlian pada Jurnalis
Mulai digunakannya drone dalam peliputan berita juga menjadi pertanda bahwa para jurnalis - setidaknya - bisa menerbangkan drone. Entah itu sang reporter, entah sang kameramen yang berlatih agar mahir menggunakan drone.
Tentu saja, pihak media bisa saja menyewa operator drone untuk menerbangkan pesawat nirawak tersebut saat meliput berita. Namun tentunya, akan lebih bagus jika sang jurnalis yang menerbangkannya sendiri. Sebab sang jurnalis atau kameramennya yang tahu sudut pandang pengambilan gambar yang tepat untuk berita mereka.
Juga, berita terkadang datang di saat tak terduga. Akan merepotkan jika harus menghubungi operator drone dan menyewa jasanya terlebih dahulu. Jika sang jurnalis atau kameramen sudah bisa menerbangkan drone sendiri, tidak perlu menunggu apapun demi meliput berita paling aktual!
Biasanya, pihak distributor drone selalu menawarkan jasa latihan menerbangkan drone. Jika kamu berminat untuk membeli sekaligus latihan agar lebih mahir, belilah di distributor drone resmi, seperti Halo Robotics. Beli langsung di distributor 3DR Indonesia dan minta pengajuan latihan agar kamu bisa lebih mahir dalam menerbangkan drone.
Aturan yang Membatasi Drone Journalism/Jurnalisme Drone
Meski banyak perusahaan media di luar negeri menggunakan drone untuk liputan berita mereka, penggunaannya masih terbatasi dengan peraturan dari FAA dan daerah setempat.
Pada tahun 2015, FAA mempertimbangkan permintaan media untuk menggunakan drone dalam mengumpulkan berita di Amerika Serikat berdasarkan kasus demi kasus. Pemerintah secara general akan memberikan izin menerbangkan drone hanya di lokasi “steril” yang umumnya jauh dari berbagai aksi apapun yang biasanya menarik untuk diliput.
Namun kabar baiknya (untuk media massa di Amerika Serikat), blokade drone di beberapa Negara mulai berkurang. FAA juga akan mengizinkan kelompok media untuk menggunakan drone kecil dengan operator yang melewati ujian pengetahuan aeronautical, dan tidak digunakan untuk melanggar ruang publik (misalnya untuk memata-matai).
Sedangkan di Indonesia sendiri? Peraturan penggunaan drone untuk peliputan berita belum ditetapkan secara jelas. Apa kamu punya saran dan komentar terhadap penggunaan drone dalam bisnis media massa?
Sumber : kaskus.co.id
0 comments:
Posting Komentar